Perdana, Ujian Kenaikan Kelas di PPU Digelar Daring dan Luring

Jaringan internet belum merata di PPU

Penajam, IDN Times - Ujian kenaikan kelas pertama kalinya digelar secara online atau daring dan luring di Kabupaten Penajam Paser Utara karena pandemik virus corona atau COVID-19.

Ujian atau ulangan kenaikan kelas ini diikuti oleh peserta didik tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau sederajat dan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat negeri dan swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dihari pertama berjalan lancar.

“Pelaksanaan ulangan kenaikan kelas berjalan lancar sebagian besar telah dilakukan secara online dalam jaringan (daring) meskipun ada juga sebagai kecil masih luar jaringan (luring). Dimana ulangan dilaksanakan sejak Senin kemarin (8/6) hingga Kamis (11/6) depan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Alimuddin kepada IDN Times, Selasa (9/6) di Penajam.

1. Dinas pendidikan menyiapkan soal dan lembar jawab bagi yang tidak dapat mengikuti ujian daring

Perdana, Ujian Kenaikan Kelas di PPU Digelar Daring dan LuringPelaksanaan ulangan kenaikan kelas secara online (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Menurut Alimuddin, bagi orangtua yang tak memiliki atau tak bisa menyediakan handphone android untuk anak dengan aplikasi Google Classroom, maka disediakan soal ulangan secara luring untuk dikerjakan siswa di rumah.

“Ada di beberapa sekolah karena peserta didiknya tidak memiliki fasilitas handphone android atau berada di lokasi luring, sehingga sekolah memberikan lembar soal dan lembar jawaban fisik kepada siswa,” ungkapnya.  

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Disdikpora PPU Maksimalkan Teknologi untuk PJJ  

2. Ulangan digelar online terutama di daerah yang terdapat ODP dan PDP COVID-19

Perdana, Ujian Kenaikan Kelas di PPU Digelar Daring dan LuringPelaksanaan ulangan kenaikan kelas secara online (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia menambahkan, bagi pelajar yang tinggal di kawasan rawan karena terdapat orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19, maka kegiatan pembelajaran termasuk ujian dilaksanakan daring. 

Selain itu, Alimuddin juga menyatakan ada sebagian daerah di PPU yang sulit jaringan internet, maka pada wilayah tersebut ujian dilaksanakan secara luring. Ada sebagian sekolah yang mengantar langsung ke rumah para siswa, namun ada pula orangtua yang mengambil soal dan lembar jawab ke sekolah.

Alimuddin juga menjelaskan, ada satu peserta didik di SDN 13 Girimukti yang tidak mengikuti ulangan, karena siswa tersebut ikut orangtuanya ke wilayah lain dan tidak bisa dihubungi oleh pihak sekolah. Ia berharap ada keluarga yang bisa dihubungi atau datang ke sekolah memberitahukan keberadaan siswa tersebut.

Diakuinya, dalam situasi pandemik saat ini tentu ulangan kenaikan kelas atau ujian bahkan, tidak akan bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, pihaknya memastikan bahwa proses pembelajaran tetap berjalan. Sementara, bagi pelajar yang tidak mengikuti ulangan kenaikan kelas dapat mengikuti susulan sampai batas akhir yang telah ditentukan.

3. Pembagian rapor dengan diserahkan langsung ke orangtua

Perdana, Ujian Kenaikan Kelas di PPU Digelar Daring dan LuringKantor Disdikpora PPU (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

“Terkait dengan pembagian rapor, teknisnya diatur oleh kepala sekolah masing-masing sekolah dan terpenting tidak mengumpulkan orang banyak. Jadi nanti rapor itu diserahkan langsung ke orangtua siswa dengan berpedoman pada protokol kesehatan,” tegas Alimuddin.

Ia juga menuturkan, pembelajaran di masa pandemik ini sekarang tidak lagi mengejar hasil semata tetapi lebih pada proses pembelajaran. Pola pembelajaran seperti sekarang ini juga menyadarkan para orangtua pentingnya peran guru saat mereka mendampingi anak-anaknya belajar di rumah.

4. Ulangan di rumah lancar orangtua tidak ingin membantu anaknya

Perdana, Ujian Kenaikan Kelas di PPU Digelar Daring dan LuringPeserta didik yang mengikuti belajar online (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Terpisah seorang orangtua siswa, Lena mengakui pelaksanaan ulangan yang dilaksanakan di rumah oleh anaknya berjalan lancar, karena anaknya sudah biasa mengerjakan tugas secara online di rumah. Meskipun tidak dilakukan di sekolah dirinya tidak ingin membantu menjawab soal- soal ulangan itu. Sang anak pun juga menolak dibantu menjawab soal.

“Anak saya sudah biasa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan gurunya, jadi sudah tidak kaget lagi menjawab seluruh soal ulangan kelas V SD yang diberikan,” tukasnya.

Senada dengannya, Rahmat orangtua siswa kelas VIII SMPN 1 PPU menambahkan, semua soal dijawab oleh anaknya dengan baik tanpa kendala. Hasilnya langsung dikirim ke gurunya melalui aplikasi Google Classroom di handphone android-nya.

"Saya sama sekali tidak membantu menjawab soal ulangan anak saya, apalagi semua jawaban harus dikirim ke aplikasi sendiri," pungkasnya.  

Baca Juga: Disdikpora PPU Dorong Anak Putus Sekolah Ikut Kejar Paket A,B, dan C

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya