Satu Pasien Positif COVID-19 di Penajam Kaltim Dinyatakan Sembuh

Sementara satu kasus positif baru juga bertambah hari ini

Penajam, IDN Times – Satu orang pasien positif corona atau COVID-19 asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dinyatakan telah sembuh. Sementara satu kasus baru menambah jumlah total pasien corona di PPU.

“Kemarin kita mendapatkan kabar gembira bahwa satu orang pasien dari 14 orang pasien positif COVID-19, Alhamdulillah telah dinyatakan sembuh dari penyakit ini yakni pasien 04," ujar Bupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud, Selasa (28/4) di Penajam. Bupati Gafur mengatakan, pasien 04 merupakan laki-laki berusian 21 tahun dari Kecamatan Penajam dan disebutkan masuk dalam Klaster Gowa.

Pasein 04 telah menjalani perawatan di RSUD Ratu Aji Putri Butong (RAPB) PPU sejak 2 April. Sebelumnya, yang bersangkutan diketahui positif COVID-19 melalui rapid test dan uji swab.

1. Pasien 04 dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan PCR sebanyak dua kali

Satu Pasien Positif COVID-19 di Penajam Kaltim Dinyatakan SembuhBupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud sampaikan keterangan pers corona (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Pasien 04, kata Gafur, dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) secara real time sebanyak dua kali pada tanggal 14 dan 15 April kemarin dengan hasil negatif.

“Hasil pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh dokter penanggung jawab menyatakan kondisi yang bersangkutan sudah sudah sangat baik dan tidak menunjukkan gejala. Dari hasil rontgen-nya juga menunjukkan tidak ada gambar pneumonia. Semoga hal ini menjadi awal kesembuhan bagi pasien positif COVID-19 lainnya di PPU,” harap Gafur.

2. Satu pasien OTG dinyatakan positif COVID-19

Satu Pasien Positif COVID-19 di Penajam Kaltim Dinyatakan SembuhBupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud menyerahkan dokumen hasil pemeriksaan sembuh corona kepada pasien 04 (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Namun, jelas Gafur, hari ini pihaknya kembali mendapat konfirmasi penambahan satu kasus orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan positif COVID-19. Ini merupakan pasien ke 15. Pasien itu telah melakukan kontak erat dengan Pasien 06, 07 dan pasien 11 dari klaster Gowa di Kecamatan Babulu, dan merupakan transmisi lokal PPU.

“Pasien 15 berjenis kelaminnya perempuan usia 22 tahun dari Desa labangka. Pasien 15 ini memiliki anak masih berusia 14 hari dan kita telah melakukan swab kepada bayi tersebut dengan hasil negatif. Kita doakan semoga bayi tersebut tetap sehat dan senantiasa dalam kondisi yang stabil,” harapnya.

Saat ini, lanjut Gafur, pasien 15 melakukan isolasi mandiri di rumahnya karena memiliki anak yang baru lahir. Selain itu, pasien juga telah diberikan pembelajaran bagaimana cara merawat anaknya sesuai dengan ketentuan–ketentuan dari Dinas Kesehatan dan RSUD PPU, agar bayinya terhindar dari paparan corona.

3. Berharap seluruh pasien positif tersebut segera sembuh dan pulih seperti semula

Satu Pasien Positif COVID-19 di Penajam Kaltim Dinyatakan SembuhSiaran pers Pemkab PPU disampaikan Bupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia menambahkan, hingga kini jumlah kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan sebanyak 14 orang. Ia berharap seluruh pasien positif tersebut segera sembuh dan pulih seperti sedia kala serta dapat diterima kembali di tengah masyarakat.

Pada kesempatan itu, dirinya kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat PPU untuk mematuhi anjuran pemerintah. Bagi yang merasakan adanya keluhan sakit agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat, sampaikan dengan jujur apa yang dirasakan, pernah kontak erat dengan siapa saja atau pernah berkunjung ke daerah mana saja, sehingga petugas kesehatan dapat melakukan diagnosa dengan tepat.

Baca Juga: Cegah COVID-19, Rumah ODP dari Klaster Gowa di PPU Ditempeli Stiker

4. Kejujuran pasien dapat melindungi petugas kesehatan dari paparan COVID-19

Satu Pasien Positif COVID-19 di Penajam Kaltim Dinyatakan SembuhInfografis COVID-19 PPU 28 April 2020 (dok.pemkab.ppu)

“Selain itu kejujuran tersebut dapat melindungi petugas kesehatan dari terpaparnya virus COVID-19 ini. Sebagaimana yang pernah kita lihat dan kita baca baik di media elektronik atau media sosial lainnya, ada petugas kesehatan yang terpapar COVID-19 akibat pasien tidak jujur jadi perlu sekali kejujuran itu,” tukas Gafur.

Menurutnya, jika petugas kesehatan yang terpapar tentu akan sangat sulit bagi masyarakat untuk melakukan perawatan bagi pasien lainnya. Oleh karena itu, kejujuran dari pasien yang berobat ke puskesmas ataupun Rumah Sakit sangat diharapkan.

“Ini menjadi awal putusnya COVID-19 di Kabupaten PPU,” pungkasnya.

Baca Juga: Cegah COVID-19, Hasil Ujian Sekolah di PPU Bisa Diakses Lewat Internet

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya