Siapkan 12 Ribu Alat, Pemkab PPU Bakal Gelar Rapid Test Massal

Alat rapid test masih dipesan dan belum datang

Penajam, IDN Times - Pemerintah Penajam Paser Utara (PPU) berencana menggelar rapid test massal untuk warga. Sebanyak 12 ribu alat rapid test disiapkan untuk kegiatan ini. Namun, hingga kini alat rapid test tersebut masih dalam proses pembelian dan diperkirakan Juli baru tersedia di PPU.

Juru Bicara Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan COVID-19 kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr. Arnold Wayong mengatakan, "Gugas telah mengadakan 12 ribu rapid test untuk pelaksanaan rapid test massal dalam waktu dekat ini. Selain itu, alat tes itu juga bakal dibagikan ke setiap puskesmas, rata-rata mendapatkan seribu unit," ujar Arnold kepada IDN Times , Selasa (23/6) di Penajam.

1. Harga per unit rapid test yang dibeli oleh Pemkab PPU Rp300 ribu, buatan Tiongkok

Siapkan 12 Ribu Alat, Pemkab PPU Bakal Gelar Rapid Test MassalIlustrasi rapid test. (IDN Times/Mia Amalia)

Dibeberkannya, harga per unit alat rapid test yang dibeli oleh Pemkab PPU sebesar Rp300 ribu. Rapid test ini buatan Tiongkok dan dipesan sebanyak 12 ribu buah.

Rapid test rencananya akan terlebih dahulu dilaksanakan untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang selama ini memberikan pelayanan langsung ke masyarakat seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan lainnya.

Selain pengadaan sendiri, Pemkab PPU juga mendapatkan bantuan sebanyak seribu unit rapid test dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Sebanyak 200 unit telah diberikan kepada puskesmas-puskesmas di PPU, sementara sebagian lainnya telah digunakan untuk pemeriksaan pasien yang terindikasi terpapar COVID-19.

Baca Juga: Diisukan Beli Pulau di Sulawesi Barat, Ini Kata Bupati PPU Gafur Masud

2. Untuk merujuk pasien ke RSUD Ratu Aji Putri Botung setiap Puskesmas wajib melakukan rapid test kepada pasien

Siapkan 12 Ribu Alat, Pemkab PPU Bakal Gelar Rapid Test MassalJubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Penajam Paser Utara, dr. Arnold Wayong (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Arnold juga menjelaskan, pihak puskesmas memerlukan rapid test untuk memeriksa pasien sebelum dirujuk ke RSUD RAPB. 

"Untuk merujuk pasien ke RSUD Ratu Aji Putri Butong (RAPB), setiap puskesmas wajib melakukan rapid test bagi pasiennya, sehingga mereka juga membutuhkan rapid test itu," tuturnya.

Sementara, bagi masyarakat umum bisa mendapatkan pemeriksaan rapid test di RSUD RAPB secara mandiri dengan berbayar. Sedangkan, untuk di puskesmas rapid test dilaksanakan secara gratis namun hanya untuk pasien di puskesmas tersebut.

Arnold juga mengatakan pihaknya tak pernah dipaksa untuk menggunakan rapid test atau bahkan membeli dari pusat demi menghabiskan stok rapid test yang sudah terlanjur dibeli oleh pemerintah pusat. Pengadaan rapid test secara mandiri oleh Pemkab PPU melalui rekanan pihak swasta.

"Kami tidak pernah dipaksa membeli atau menggunakan rapid test dari pemerintah pusat ataupun gugus tugas pusat untuk menghabiskan alat rapid test yang terlanjur dibeli oleh pusat," tegasnya.

3. Bagi warga dengan hasil rapid test reaktif akan mendapatkan pemeriksaan PCR secara gratis

Siapkan 12 Ribu Alat, Pemkab PPU Bakal Gelar Rapid Test MassalAlat PCR di RS Pertamina Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Terkait pelaksanaan PCR atau tes swab bagi masyarakat yang hasil rapid test-nya reaktif, terangnya, dilaksanakan secara gratis alias sama sekali tidak dipungut biaya. Pengambilan sampel swab dilakukan di RSUD RAPB, biaya pemeriksaan ditanggung pemerintah pusat.

"Swab yang kami ambil dari pasien kita kirim ke UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Kaltim untuk diuji dan hasilnya disampaikan ke kami. Berbeda jika swab itu dilakukan secara mandiri maka biaya ditanggung sendiri" ujarnya.

Diakuinya, beberapa waktu lalu PPU pernah mendapat bantuan rapid test sebanyak sekitar 600 unit dari Pemerintah Provinsi Kaltim, namun karena tingkat akurasinya diragukan bantuan itu dikembalikan untuk diganti. 

4. Petugas laboratorium Puskesmas memegang peranan penting untuk membaca hasil rapid test

Siapkan 12 Ribu Alat, Pemkab PPU Bakal Gelar Rapid Test MassalRapid test dilakukan kepada pekerja kuliner, pekerja toko atau warung di Puskesmas Mekarsari Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Saat pemeriksaan rapid test, Arnold menuturkan, petugas laboratorium puskesmas juga sangat berperan menetapkan hasil reaktif atau nonreaktif. Pihaknya sempat melaksanakan pelatihan kepada para petugas lab puskesmas ini guna mencegah pembacaan hasil yang kurang akurat.

"Kami mengimbau agar masyarakat bersabar karena petugas kita terbatas, sehingga perlu bergantian, sementara rapid test masih dalam tahap pengadaan, mudah-mudahan secepatnya alatnya sudah ada," tukasnya.

5. Biaya pemeriksaan rapid test di RSUD RAPB

Siapkan 12 Ribu Alat, Pemkab PPU Bakal Gelar Rapid Test MassalJubir Pemkab PPU Terkait COVID-19, dr. Arnold Wayong didampingi Direktur RS, RAPB PPU, dr. Jansje Grace Makisurat menyampaikan rilis pers (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Terpisah Direktur RSUD RAPB PPU, dr. Janje Grace Makisurat, menjelaskan, RSUD RAPB telah memberikan pelayanan untuk rapid test mandiri dengan tarif Rp428 ribu untuk pasien baru, dan Rp412 ribu bagi pasien lama.

Sedangkan untuk pemeriksaan swab PCR RSUD PPU tidak bisa melaksanakannya karena alatnya belum tersedia. Jadi pihaknya hanya mengambil sampel swab pasien dan kemudian spesimen tersebut dikirim ke Labkes di Samarinda atau Surabaya.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Pekerja Tambang Penajam Paser Utara Positif COVID-19

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya