Terkendala Sistem Online, Guru di PPU Datangi Rumah Murid Kasih Solusi

Listrik dan sinyal ponsel jadi penghambat sistem online

Penajam, IDN Times - Lantaran terkendala dengan sistem online, sejumlah guru di Penajam Paser Utara (PPU) mendatangi rumah siswanya untuk memberikan bimbingan.

“Kami harus melakukan kunjungan ke rumah–rumah peserta didik kami karena mereka terkendala dalam mengikuti pelajaran secara online,” ujar Kepala Sekolah SMPN 5 PPU, Yaleswati kepada IDN Times, Kamis (30/4) di Penajam.

Dibeberkannya, selama pelaksanaan belajar mengajar online sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 diakuinya, memang ada beberapa peserta didik yang terkendala karena urusan gawai. 

1. Ada 11 siswa mengalami masalah mengikuti sistem belajar online

Terkendala Sistem Online, Guru di PPU Datangi Rumah Murid Kasih SolusiGuru SMPN 5 PPU berikan pelajaran online pada peserta didiknya (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia menambahkan, dari 515 siswa di SMPN 5 PPU ada 11 orang di antaranya tak bisa mengikuti pembelajaran online, sehingga wali kelas siswa tersebut berinisiatif mengunjungi rumah peserta didiknya. Kunjungan tersebut guna memberikan solusi dan bantuan agar siswa dapat mengikuti kembali pembelajaran online. Jika tak ada gawai, pihak sekolah bisa membantu memfasilitasi. 

"Meskipun online kami terus pantau dengan Google Classroom," sebutnya. 

2. Sinyal ponsel dan kebutuhan listrik juga jadi kendala guru dan peserta didik

Terkendala Sistem Online, Guru di PPU Datangi Rumah Murid Kasih SolusiPeserta didik yang mengikuti belajar online (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Diakuinya, kesulitan lain kerap dihadapi guru dan peserta didik adalah sinyalhandphone yang kurang baik dan posisi siswa berada di wilayah yang kurang baik jaringannya. Termasuk tidak adanya fasilitas listrik atau terjadi pemadaman listrik dari PLN.

Ia menilai, proses belajar dan mengajar secara online ini cukup efektif dan bisa dilaksanakan dalam kondisi siaga COVID-19, sehingga siswa masih bisa mengikuti dan mendapatkan layanan pendidikan dalam kondisi apa pun. Seluruh siswanya dapat mengikuti pelajaran online dengan baik sesuai jadwal disiapkan sekolah sesuai waktu efektif belajar dan kalender pendidikan.

“Sehingga target kurikulum di semester ini masih bisa dipenuhi walaupun secara online belajar dan bekerja di rumah,” terangnya. 

3. Awalnya siswa merasa kesulitan dengan sistem belajar online

Terkendala Sistem Online, Guru di PPU Datangi Rumah Murid Kasih Solusiilustrasi belajar online (IDN Times/Mela Hapsari)

Sementara itu, Annisa siswi kelas X SMKN 2 Penajam mengaku awalnya kesulitan dengan sistem belajar online, namun sekarang sudah terbiasa. Jika tidak terlalu memahami pelajaran yang diberikan, ia sering melakukan diskusi dengan orang tuanya di rumah.

"Sekarang saya sudah biasa belajar menggunakan komputer maupun laptop, jadi tidak lagi mengalami kesulitan, apalagi ayah dan ibu saya kerap membantu apabila ada pelajaran yang kurang saya mengerti," kata Annisa.

4. Sistem belajar online dinilai cukup membantu para guru dan peserta didik

Terkendala Sistem Online, Guru di PPU Datangi Rumah Murid Kasih SolusiKantor Disdikpora PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Terpisah, Kepala Disdikpora PPU,  Alimuddin menerangkan, sistem belajar dan mengajar di rumah secara online dinilai cukup membantu para guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, walaupun sesungguhnya bukan karena ada COVID-19 saja. Jadi mereka sudah harus siap dengan kondisi itu serta perubahan harus diterima dan diikuti.

"Sekarang semua harus berani lakukan banyak terobosan, jika tidak akan tertinggal. Mereka ini adalah generasi masa depan kita, jadi harus di beri pengetahuan yang baik dan berimbang," pungkasnya. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya