Tim Satgas COVID-19 PPU Dapat Sumbangan 1.000 Liter Disinfektan

Penajam, IDN Times - Perlahan penyebaran virus corona di Kaltim menanjak naik, itu sebab pemerintah di 10 kabupaten/kota di Kaltim giat memutus rantai penyebaran virus corona. Salah satunya dengan penyemprotan disinfektan.
Wakil Bupati Penjam Paser Utara (PPU), Hamdam kepada sejumlah media pada Kamis (2/4) menyatakan, pihaknya mendapatkan sumbangan 1.000 liter disinfektan dari PT. Permata Abadi Group selaku mitra Pemkab PPU.
"Alhamdulillah, semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat," ujar Hamdan di sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU.
1. Perusahaan yang bermitra dengan pemerintah daerah diminta terlibat dalam penanganan virus corona
Menurutnya, sumbangan 1.000 liter disinfektan ini sebagai bentuk kepedulian pihak swasta terhadap virus corona, tak hanya pemerintah saja. Bantuan itu, diterima langsung oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU dan didistribusikan kepada tim-tim yang melakukan penyemprotan di lapangan sehingga kebutuhan cairan disinfektan bisa terpenuhi.
"Harapan kami agar perusahaan yang bermitra dengan pemerintah daerah lainnya juga turut mengambil peran, walaupun tak menjadi soal yang penting turut andil memutus rantai penyebaran virus corona," tegasnya.
2. Selain cairan disinfektan PPU juga membutuhkan masker dan alat pelindung diri
Ia mengungkapkan, selain cairan disinfektan, Pemkab PPU juga membutuhkan masker dan alat pelindung diri (APD), namun terpenting pemerintah sangat membutuhkan kesadaran masyarakat supaya ikut berperan minimal membatasi aktivitas dengan berdiam diri di rumah. Sementara itu, tambahnya, terkait dengan rencana penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) hingga kini masih belum ditetapkan, karena masih menunggu sarana pendukung lengkap.
"Kami berharap tidak ada peningkatan dari kondisi saat ini. Oleh karena itu mari kita bersama- sama memutus rantai penyebaran virus corona di PPU," katanya.
3. Jangan mencampur cairan disinfektan dengan air sungai, lebih dianjurkan air bersih dari PDAM
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten PPU selaku penanggung jawab Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU, menerangkan dalam prosedur kebencanaan bukan status KLB tetapi siaga bencana, darurat bencana, penanggulangan bencana serta penanganan pasca bencana itu saja. "Jadi saat ini masuk dalam kategori penanganan bencana," sebutnya.
Sementara itu, Owner Permata Abadi Grup, H Ahmad Basir, berharap 1.000 liter disinfektan ini berguna memutus rantai penyebaran virus corona di PPU. Cara penggunaannya begitu mudah, cukup campur dengan air. Ukuran seribu liter disinfektan ini cukup untuk 100-150 ribu liter air. Perlu diingat cairan ini harus dicampur air bersih atau PDAM lebih dahulu.
"Disinfektan ini tidak bisa menggunakan air sumur, sebab dapat menurunkan konten atau aktifnya oleh karena itu dianjurkan menggunakan air PDAM, karena basic kimianya yang disarankan oleh WHO termasuk pencampuran air dengan disinfektan juga sesuai dengan WHO. Jadi standar prosedur dan kontennya sudah sesuai syarat sehingga aman," pungkasnya.
4. Pemerintah tak bisa sendiri menangkal penyebaran virus corona, pengusaha harus ikut serta
Dibeberkannya, bantuan ini bentuk dari partisipasi perusahaan melawan virus corona. Dirinya sebagai pengusaha yang kebetulan menjadi mitra PDAM di PPU. Dirinya pun mengajak, para pengusaha lain ikut memberantas penyebaran COVID-19 ini, karena dirinya yakin kalau hanya mengharapkan pemerintah saja tak bisa.
Untuk diketahui, bantuan disinfektan bukan hanya diberikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU saja tetapi juga disalurkan ke PMI PPU guna mendukung aksi perang melawan virus corona dengan cara penyemprotan disinfektan.