Wabah Corona, Penerimaan Siswa Baru di PPU Bakal Digelar secara Online
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Alimuddin mengungkapkan, akibat wabah corona atau COVID-19 di PPU, pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) bagi Taman Kanak - Kanak (TK) Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di PPU dilakukan secara online.
"Tahun 2020 ini semua proses PSB tingkat pendidikan TK, SD hingga SMP digelar secara online yang dilaksanakan sekitar 22 hingga 24 Juni 2020 mendatang," ujar Alimuddin kepada IDN Times, Selasa (14/4) di Penajam.
1. Wabah virus corona menjadi gangguan bagi para peserta didik di seluruh PPU
Menurutnya, akibat wabah virus corona ini, telah mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun, dengan sistem online Alimuddin berharap untuk bisa meminimalkan persoalan penerimaan siswa baru.
Pihaknya akan memaksimalkan kemampuan serta memanfaatkan potensi yang ada. Pada tahun ajaran 2020/2021 Alimuddin mengungkapkan akan ada kelas khusus yang memerlukan pertemuan langsung saat seleksi calon siswa.
"Masalah teknis kita tetap online, namun jika ada hal hal yang memungkinkan tidak online atau harus dilakukan secara fisik maka akan kita layani secara manual," tegasnya.
Baca Juga: Balikpapan Segera Miliki Alat Tes PCR untuk Uji COVID-19
2. Pihaknya berharap 100 persen siswa yang lulus di PPU dapat tertampung di sekolah yang tersedia
Terkait daya tampung lulusan, tutur Alimuddin, pihaknya berharap 100 persen seluruh lulus itu dapat tertampung di sekolah yang tersedia di PPU.
Dibeberkannya, saat ini jumlah sekolah untuk tingkat SMP negeri sebanyak 25 dan swasta 7 sekolah. Sedangkan SD negeri ada 95, sementara swasta terdapat 11 sekolah.
"Tahun 2020 ini jumlah lulus se-PPU untuk SMP/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) diprediksi mencapai 2.745, sedangkan SD/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) sejumlah 3.571 siswa. Harapannya mereka semua dapat tertampung di sekolah - sekolah di PPU," tukas Alimuddin.
3. Para pengajar dan peserta didik harus menyadari bahwa kebijakan WFH bukan berati liburan
Alimuddin menekankan, dalam situasi saat ini para pengajar dan peserta didik harus menyadari bahwa kebijakan Work From Home (WFH) bukan berarti liburan. Melainkan proses belajar dan mengajar jarak jauh dan itu harus tetap berjalan secara efektif. Selain itu, pengajar juga tidak memberikan pembelajaran yang berat kepada siswanya.
"Ada hal positif yang diperoleh disamping siswa belajar di rumah adalah, anak-anak tetap berperilaku seperti sekolah biasa, misalkan bangun pagi seperti biasa dan lain - lain," terangnya.
Sementara itu, tegasnya, saat pelaksanaan PSB nanti seluruh sekolah negeri di PPU diharamkan untuk melakukan pungutan kepada calon peserta didik baru. Fasilitas sekolah seperti mebel dan peralatan sekolah telah disediakan. Bahkan juga pihaknya telah membagikan 3.303 pasang kursi dan meja belajar untuk sekolah.
"Ini menjadi bagian kebijakan Bupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud dalam rangka peningkatan layanan di bidang pendidikan. Salah satunya memberikan kursi dan meja belajar buat siswa. Nantinya secara bertahap diberikan dan disalurkan kepada seluruh sekolah di PPU," tandas Alimuddin.
4. Program seragam sekolah gratis tetap berjalan.
Selain itu, ungkapnya, masih berkait dengan kebijakan bupati PPU, untuk program baju seragam sekolah gratis tetap berjalan. dan Rencananya ada empat stel baju seragam yang diberikan yakni, seragam sekolah harian, baju batik , pramuka serta olahraga. Seragam itu diberikan untuk peserta didik dari TK sampai SMA/MA/SMK.
"Untuk total anggaran pemberian baju seragam sekolah itu masih dalam proses penyusunan dokumen, sehingga saya masih belum mengetahui berapa angka pastinya. Tetapi yang jelas dari TK hingga SMA semua siswa baru mendapatkannya," pungkas Alimuddin.
Baca Juga: Disnakertrans Penajam Paser Utara Sebut Tak Ada PHK Akibat COVID-19