Forum Partisipasi Publik Kesejahteraan Perempuan dan Anak Balikpapan

Libatkan berbagai unsur, dukung program perempuan dan anak

Balikpapan, IDN Times - Dalam upaya perlindungan perempuan dan anak, Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) melibatkan berbagai pihak. Baik dari pengusaha, media, Forum Koordinasi Umat Beragama, organisasi profesi, dan lainnya.

Ini diwujudkan dengan pembentukan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Forum Puspa) Madinatul Iman.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sri Wahjuningsih, ini diharapkan bisa mendukung program terkait perempuan dan anak.

"Tujuannya untuk Balikpapan menjadi Kota Madinatul Iman. Dan ini adalah amanah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Yakni untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan perempuan dan anak di kabupaten dan kota," ungkap Yuyun, sapaan Sri Wahyuningsih, Senin (15/11/2021) di Hotel Grand Jatra, usai pengukuhan.

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Balikpapan Bentuk Puspa

1. Ingin seluruh unsur terlibat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Forum Partisipasi Publik Kesejahteraan Perempuan dan Anak BalikpapanIlustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menjelaskan, pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri, tanpa peran dari kelembagaan masyarakat yang peduli terhadap perempuan dan anak. Unsur-unsur yang diambil sebagai pengurus memang dari berbagai kalangan.

Mereka yang terlibat diharapkan dapat berkontribusi, baik dalam bentuk pemikiran maupun langkah nyata. 

"Ada Ibu Emmy Alaydrus ketua IPEMI, ibu Ernawati Gafar sebagai Ketua IWAPI Kaltim dan pengusaha perempuan, juga perguruan tinggi ada dari Universitas Mulia dan Universitas Balikpapan. Juga lainnya," sebutnya. 

Juga ada dari organisasi HRD di Balikpapan dan Kelembagaan masyarakat yang peduli terhadap anak berkebutuhan khusus. "Ada Bapak Rio dari ketua Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrom," imbuhnya.

Menurutnya mereka yang terlibat ini diharapkan bisa membawa isu mengenai perempuan dan anak di Kota Balikpapan untuk dibahas lembaga masing-masing. 

"Nantinya bukan hanya DP3AKB yang berbicara mengenai isu perempuan dan anak tapi juga semua unsur yang mewakili ini. Serta apa yang bisa dilakukan melalui peran mereka," ungkapnya. 

Baca Juga: Nekat, Mantan Karyawan Bobol Kantor Ekspedisi di Balikpapan

2. Forum Puspa bertugas menyebarkan isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Forum Partisipasi Publik Kesejahteraan Perempuan dan Anak BalikpapanIDN Times / Haikal

Menurutnya program ini telah lama disiapkan, namun sempat tertunda karena pandemik COVID-19. Dalam hal ini DP3AKB yang memberikan brainstorming mengenai isu perempuan dan anak pada mereka. 

Dalam pelaksanaannya, mereka juga akan diberi bekal pemahaman mengenai Forum Puspa ini. "Kami berikan beri pembekalan mengenai Puspa Kaltim juga. Kami akan susun program kerja selama tiga tahun," terangnya.

Menurutnya pihak-pihak yang terlibat ini dipilih agar isu ini semakin meluas. "Ini adalah tahun pertama kami bentuk," katanya. 

3. IWAPI tingkatkan pemberdayaan perempuan dengan keterampilan dan kemandirian

Forum Partisipasi Publik Kesejahteraan Perempuan dan Anak BalikpapanKetua IWAPI Kaltim, Ernawati Gafar (IDN Times/ Fatmawati)

Sementara Ketua IWAPI Kaltim, Ernawati Gafar mengungkapkan, keterlibatan pihaknya ini adalah bentuk dukungan dari bidang usaha. Karena Forum Puspa ini jadi kekuatan bagi para perempuan, karena ada lembaga yang melindungi mereka.

"Perempuan dan anak selama ini paling riskan mendapatkan perlakuan diskriminasi, baik dalam rumah tangga maupun di dunia usaha dan kerja. Sehingga ini adalah bentuk pendampingan kami," katanya.

Erna melihat tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak, sehingga dirinya yang berada dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) juga bertanggung jawab terhadap pemberdayaan perempuan. 

"Yakni dikuatkan dari kehidupan mereka. Dalam ekonomi misalnya, ini yang kami bisa bantu. Kalau mereka tahu apa yang ingin dilakukan, bisa meningkatkan taraf hidup dan perekonomian mereka," ungkap Erna.

Pada akhirnya para perempuan ini bisa menjadi pengusaha atau pelaku UMKM. Pihaknya dalam hal ini yang bertugas memberikan bimbingan bagi mereka.

"Saya sendiri ingin ke depannya perempuan bisa kuat dan mandiri. Juga harus siap dalam kepandaian juga keahlian. Sehingga kami yang mendukung sekali para perempuan memiliki usaha sekecil apa pun," katanya.

Baca Juga: Tiga Orang Dilaporkan Tenggelam di Pantai Manggar Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya