Guru Balikpapan Meninggal Usai Vaksin, Tidak Termasuk KIPI

Sebut kasus koinsiden dan tidak termasuk kejadian KIPI

Balikpapan, IDN Times - Meninggalnya seorang guru honorer, Muhammad Azmi Ramadan (25) dikait-kaitkan dengan vaksinasi COVID-19 yang diterimanya pada Selasa (18/5/21) di Puskesmas Karang Joang, Balikpapan. 

Pihak keluarga menyebut, ia sempat mengalami demam dan nyeri dada kanan, sehari setelah vaksin. Saat kondisinya memburuk, pasien hendak dibawa ke rumah sakit rujukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Balikpapan, yakni RS Kanujoso Djatiwibowo, di Jalan MT Haryono. 

Namun rupanya ICU di rumah sakit tersebut sedang penuh, sehingga pasien dibawa ke rumah sakit rujukan KIPI kedua, yakni RSUD Beriman. Kondisi pasien rupanya makin lemah, syok dengan saturasi oksigen tinggal 40 persen dan kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (27/5/2021). 

1. Komnas KIPI bahas kejadian ini bersama Dinkes Balikpapan

Guru Balikpapan Meninggal Usai Vaksin, Tidak Termasuk KIPIJuru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Andi Sri Juliarty (IDN Times/Hilmansyah)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengungkapkan, pada 2 Juni lalu kejadian ini telah ditindaklanjuti dengan pembahasan oleh Komnas KIPI. Dinkes Balikpapan juga diundang mengikuti pembahasan tersebut melalui virtual

"Kemudian dilakukan pemaparan kasus. Diskusi dengan para pakar Komnas KIPI. Kesimpulan akhir, pertama sangat minim pemeriksaan penunjang," terang dokter yang akrab disapa Dio ini pada Sabtu (12/6/21). 

Menurutnya untuk menegakkan diagnosa, dari kedokteran butuh banyak hal dilakukan. Antara lain pemeriksaan rontgen. Sementara pasien seebelum meninggal tak sempat di-rontgen

"Tidak sempat PCR juga. Karena memang kejadian langsung terburuk ya. Jadi memang yang kita pegang hanya keterangan orangtua. Pasien pun tak memberi keterangan," jelasnya. 

2. Almarhum menerima vaksinasi berdasarkan undangan

Guru Balikpapan Meninggal Usai Vaksin, Tidak Termasuk KIPIIbunda almarhum Muhammad Azmi Ramadan, Surati. (Dok IDN Times/ Istimewa)

Ia menjelaskan, pasien mengikuti vaksin berdasarkan undangan. Kepada instansi, sudah ditulis dalam undangan bahwa yang datang dalam kondisi sehat. 

"Jadi untuk orang yang datang ke faskes adalah orang yang sehat, sesuai undangan. Ketika pun dilakukan skrining semua clear," ujar Dio.

Sebelumnya vaksinasi almarhum telah menjalani skrinning di beberapa meja. Tidak ada yang mendokumentasikan bahwa pasien dalam keadaan sakit saat akan menerima vaksin.  

"Atau alloanamnesa, bukan auto. Karena tidak ada keterangan yang didapat dari pasien kecuali yang tanggal 25 Mei. Pasien datang dengan keluhan pusing. Itu pun datang masih dengan berkendara sendiri," terang Dio. 

3. Komnas KIPI sebut kasus ini koinsiden, bukan KIPI

Guru Balikpapan Meninggal Usai Vaksin, Tidak Termasuk KIPIilustrasi vaksin Sinovac

Dio menerangkan, pasien mengalami perburukan, pada tanggal 26 Mei. Lanjut dia, sampai meninggalnya, masih kekurangan pemeriksaan penunjang. Padahal jika ada pemeriksaan pihaknya bisa melakukan analisa lebih jauh. Karena tiba di rumah sakit, pasien sudah tak bisa bertahan. 

"Tapi kalau dari keterangan ibu, ada demam, batuk, maka kemungkinan ini adalah pneumonia atau radang paru-paru. Kemungkinan. Dan infeksi paru. Bukan KIPI tapi koinsiden," jelasnya. 

Artinya kejadian ini adalah kasus baru yang mengikuti setelah vaksin atau koinsiden. Menurutnya ini memang beberapa kali terjadi. Karena ada penyakit yang bisa diderita pasien. 

"Ada stroke, misalnya. Tapi tidak ada hubungannya dengan vaksinasinya. Ini yang disampaikan Komnas KIPI pada 2 Juni lalu," tandasnya. 

4. Pasien konfirmasi positif bertambah 38 orang

Guru Balikpapan Meninggal Usai Vaksin, Tidak Termasuk KIPIAndi Sri Juliarty, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan saat jumpa pers terkait virus corona di Balikpapan pada 3 Maret 2020 (IDN Times/Mela Hapsari)

Sementara, untuk update perkembangan kasus COVID-19 per Sabtu ini terdapat penambahan 38 kasus konfirmasi positif COVID-19. Sebanyak 15 pasien diantaranya berasal dari kasus suspek, 15 lainnya dari riwayat tracing, sisanya adalah pasien pelaku perjalanan dan OTG (orang tanpa gejala).

Selain itu, ada 20 pasien yang dinyatakan sembuh. Tidak ada pasien yang meninggal dunia. Pasien yang dirawat di rumah sakit 143 orang, sedangkan 251 orang menjalani isolasi mandiri.

Jadi secara kumulatif pasien COVID-19 per hari ini sebanyak 17.195 orang. Total pasien sembuh sebanyak 16.194 orang, positif meninggal sejumlah 607 orang.

Baca Juga: Seminggu Beroperasi, 52 Pasien Tempati Hotel Isolasi di Balikpapan

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya