Pencanangan BIAN di Balikpapan, Pemkot Kejar Capaian Imunisasi Anak

Upaya pencegahan penyakit dengan vaksinasi

Balikpapan, IDN Times - Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) dilaksanakan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Rabu (18/5/2022). Tahun ini, akhirnya imunisasi anak secara serentak kembali dilaksanakan. Setelah selama dua tahun terakhir pelaksanaannya tidak maksimal lantaran pandemik COVID-19.

Selain itu, keterbatasan pelayanan dan pembatasan-pembatasan jadi alasan ketercapaian imunisasi anak masih belum maksimal pada dua tahun terakhir. Termasuk juga kekhawatiran orangtua, yang membuat mereka masih urung membawa anak mereka imunisasi.

"Secara nasional terjadi penurunan capaian imunisasi lengkap anak. Hari ini pencanangan dilakukan serentak seluruh Indonesia. Kami juga melakukan video conference dengan Pak Menteri (kesehatan)," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty. 

1. Menyasar 120.932 anak di rentang usia 9 bulan-12 tahun

Pencanangan BIAN di Balikpapan, Pemkot Kejar Capaian Imunisasi AnakKepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty (IDN Times/Hilmansyah)

Di Balikpapan, ada 27 puskesmas yang juga melaksanakan imunisasi anak pada hari ini. Lokasi antara lain di posyandu, sekolah, maupun puskesmas. "Kendala kami karena ada beberapa sekolah yang masih ujian. Sehingga dialihkan ke puskesmas," tuturnya.

Total di momen pencanangan ini ada 10.211 anak yang diimunisasi. Dalam sebulan ini imunisasi anak akan menyasar 120.932 anak. "Dalam sebulan harus selesai," kata Dio, sapaan Andi Sri Juliarty. 

Vaksinasi yang diberikan meliputi campak rubella untuk anak 9 bulan sampai 12 tahun. Lalu Dinkes Balikpapan juga melakukan sweeping untuk anak yang masih kurang di vaksinasi tertentu. 

"Misalnya tahun lalu tidak sempat. Bolong-bolong status imunisasinya. Apakah belum di hepatitis, atau DPT. Itu kita cari. Namanya imunisasi kejar," terangnya. 

Baca Juga: Persiapan Haji, Pemprov Kaltim Lantik Petugas Embarkasi Balikpapan

2. Dua tahun terakhir cakupan imunisasi anak turun ke 84 persen

Pencanangan BIAN di Balikpapan, Pemkot Kejar Capaian Imunisasi AnakImunisasi bayi di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Dio menyebutkan, anak-anak yang mengikuti imunisasi harus dalam keadaan sehat juga membawa buku KIA. "Di situ kita akan lihat tanggal mereka menerima imunisasi dan status imunisasinya," ungkapnya.

Imunisasi di puskesmas ini dilaksanakan tiap hari. Ada puskesmas dengan sasaran cukup besar, seperti di Puskesmas Sepinggan. Yakni 14 ribu anak. "Ini tidak mungkin selesai dalam satu bulan jika melaksanakan sendiri. Karena itu mungkin akan kami alihkan juga di Dome sebagian," terangnya. 

Menurutnya di masa pandemik ini sebenarnya imunisasi anak tetap dilaksanakan. Kendati cakupannya berkurang dari yang seharusnya. 

"Sebenarnya puskesmas tetap membuka. Tapi sejumlah orangtua kan mengurangi keluar rumah dan sebagainya. Sehingga turun di 84 persen. Padahal biasanya cakupan kita mencapai 93 persen ke atas. Ini harus dinaikkan kembali. Telah mengapa kami melaksanakan imunisasi kejar," urai Dio.

3. Wali Kota Balikpapan imbau orangtua bawa anaknya untuk imunisasi

Pencanangan BIAN di Balikpapan, Pemkot Kejar Capaian Imunisasi AnakRahmad Mas'ud, Wali Kota Balikpapan (DN Times/Istimewa)

Dalam sambutannya, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik dicanangkannya Bulan Imunisasi Anak Nasional ini. Menurutnya BIAN adalah salah satu upaya untuk membangun kembali kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi bagi anak. 

"Karena selama masa pandemik, terjadi penurunan cakupan imunisasi anak secara global di Indonesia selama 2020 dan 2021," jelasnya. 

Cakupan imunisasi lengkap berkurang 10 persen dari 2019. Atau setidaknya ada 4,6 juta anak belum imunisasi lengkap. "Oleh karena itu saya mengajak masyarakat untuk dapat membawa anak-anaknya, agar mendapatkan imunisasi, guna mencegah berbagai penyakit," ungkapnya. 

Menurutnya, dengan imunisasi ini, risiko penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, campak rubella dan polio dapat diminimalisasi. 

"Di samping itu, saya juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kasus hepatitis akut yang mulai ditemukan di Indonesia. Meskipun hingga saat ini belum masuk ke Balikpapan," katanya.  

Ia berharap masyarakat tak panik dan menyikapi fenomena hepatitis akut tersebut dengan semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan.

Baca Juga: Balikpapan Jadi Tuan Rumah Pra KTT Y20, Angkat Tema Lingkungan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya