Pemkot Banjarmasin Khawatir Pendatang Menambah Angka Pengangguran

Pendatang terlantar terpaksa dipulangkan

Banjarmasin, IDN Times - Pemkot Banjarmasin di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengkhawatirkan para pendatang baru pascalebaran Idul Fitri ini. Keberadaan pendatang ini pastinya turut menyumbang peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan di Banjarmasin. 

Arus mudik biasanya disertai dengan arus balik di mana jumlahnya akan lebih banyak. Sebagian di antara mereka yang tidak memiliki bekal keahlian malah menjadi beban ekonomi kota. 

Tidak jarang bertahan hidup sebagai pengemis hingga gelandangan. 

1. Warga pendatang agar segera didata

Pemkot Banjarmasin Khawatir Pendatang Menambah Angka PengangguranWalikota Banjarmasin, Ibnu Sina

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina memerintahkan jajarannya agar rutin melakukan pendataan para pendatang baru di wilahnya. Pihak kelurahan dan RT diminta aktif turun ke lapangan dalam mendata keberadaan pendatang. 

Seperti kelengkapan surat jalan dari daerah asal serta tujuannya ke Banjarmasin dalam keperluan apa. 

"Ini perlu perhatian para RT dan lurah agar memperhatikan pendatang baru. Pastikan mereka punya surat menyurat seperti surat perpindahan. Jangan sampai mereka nanti masuk daftar angka pengangguran," katanya, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga: Wali Kota Banjarmasin Resmikan Puskesmas Terpencil di Mantuil

2. Pendatang terlantar akan dipulangkan

Pemkot Banjarmasin Khawatir Pendatang Menambah Angka PengangguranIlustrasi razia pengemis. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Dolly Syahbana menambahkan, pihaknya pun akan semakin rutin melakukan pendataan terhadap pendatang baru untuk dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Bagi warga pendatang yang tidak berdomisili di Banjarmasin nantinya akan didata oleh RT sampai kelurahan setempat agar dapat masuk DTKS," katanya.

Dolly melanjutkan, bila sudah masuk ke DTKS pihaknya bisa memberikan pembinaan dan bantuan. Seperti contohnya pemulangan mereka ke daerah tempat asal. 

"Kalau sampai terlantar kita memiliki kewajiban untuk mengembalikannya, namun jika mereka punya pekerjaan atau kerabat, kita hanya akan melakukan pendataan bersama dengan Dukcapil," tuturnya.

3. Warga miskin di Banjarmasin

Pemkot Banjarmasin Khawatir Pendatang Menambah Angka PengangguranIlustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Seperti diketahui, Kota Banjarmasin mencatatkan sebanyak 41.044 keluarga miskin di sembilan kelurahan setempat. Yakni, Kelurahan Basirih, Pelambuan, Murung Raya, Tanjung Pagar, Mantuil, Gadang, Pekapuran Raya, Alalak Selatan, dan Sungai Jinggah. 

Kepala Bappeda Litbang Kota Banjarmasin Ahmad Sauqi mengatakan, peningkatan angka kemiskinan dipicu pandemik COVID-19. Sempat mengalami penurunan, angka kemiskinan Banjarmasin meningkat lagi sejak adanya wabah global tersebut selama dua tahun terakhir. 

Pengentasan angka kemiskinan ini akhirnya menjadi prioritas utama Kota Banjarmasin. 

Baca Juga: Aniaya Lansia, Oknum Polresta Banjarmasin Terjerat Kasus Pidana

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya