Wabup Usulkan Kutai Timur Jadi Lokasi Studi Lapangan Hutan 

Kutim punya potensi hutan yang tidak boleh dirusak

Sangatta, IDN Times – Wakil Bupati Kuti H Kasmidi Bulang, mengusulkan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi lokasi studi lapangan hutan di Kalimantan Timur (Kaltim). Mengingat Kutim termasuk salah satu pilot project dalam proyek Strengthening Fores Area Planing and Management in Kalimantan (Kalfor) di Kaltim oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Universitas Mulawarman.

“Bila memungkinkan kita (Kutim) kerja sama dengan Unmul dalam studi lapangan hutan di Kaltim. Kutim bisa mewakili Kaltim, untuk dijadikan tempat studi lapangan. Kajiannya nanti akan bermanfaat bagi Kutim dan Unmul sendiri. Di Kutim banyak desa-desa yang terdapat hutannya, ini harus dijaga jangan sampai dimasuki perusahaan-perusahaan atau kegiatan-kegiatan yang lain, kecuali studi lapangan oleh fakultas  kehutanan Unmul,” ungkap Kasmidi saat mengikuti presentasi hasil studi lapangan untuk baseline proyek Kalfor di Kutim, oleh Tim Universitar Mulawarman, di ruang Rapat Bappeda Kutim, Selasa (14/5/2019).

1. Diprediksi Wabup, berubahnya hutan menjadi perkebunan pasti ada yang hilang dan putusnya mata rantai

Wabup Usulkan Kutai Timur Jadi Lokasi Studi Lapangan Hutan IDN Times/Humas Pemkab Kutim

Keanekaragam hayati bisa terjaga, seperti buah-buah langka yang ada di hutan. Karena, sambung Kasmidi, dengan berubahnya hutan menjadi perkebunan, pasti ada yang hilang dan putusnya mata rantai. Mungkin ada hewan-hewan yang sangat dilindungi akan ikut punah, karena berubahnya hutan menjadi perkebunan.

2. Nantinya para Kepala Desa akan diminta data terkait potensi yang dimiliki di daerahnya

Wabup Usulkan Kutai Timur Jadi Lokasi Studi Lapangan Hutan IDN Times/Humas Pemkab Kutim

Di kesempatan yang sama, Wabup juga meminta Kepala Bappeda untuk menggelar seminar sehari dan mengundang para Kepala Desa. Dalam kegiatan tersebut Kades akan diminta untuk menyampaikan potensi apa saja yang ada di desa masing-masing.

“Sampaikan apa saja potensi yang perlu kita jaga di daerahnya. Tidak usah diskusi, hanya minta data setelah itu Bappeda yang akan mengelola. Apa yang harus kita jaga, karena sampai hari ini kita belum punya data yang akurat,” sebut Kasmidi.

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya