Selama Ramadan Sembako Aman, Termasuk Harga Bawang Masih 'Tenang'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sangatta, IDN Times – Sesuai pemantauan situasi pasar yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, dapat disimpulkan bahwa stok kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) cukup selama bulan suci Ramadan ini.
“Stok barang (sembako), alhamdulillah kita sudah cukup. Seperti beras, gula dan tepung. Semuanya sudah dalam kondisi aman tidak ada yang dikhawatirkan,” ungkap Kepala Seksi Dalam Negeri Disperindag Ahmad Doni Evriady, Senin (20/5/2019) mewakili atasannya, usai Rapat Koordinasi, di ruang Meranti, Kantor Bupati, Pusat Perkantoran Pemkab Kutim.
1. Disperindag telah mengatasi kenaikan harga bawang putih yang sempat meroket
Harga bawang putih yang sempat meroket di angka Rp100.000 per kilogram karena stok terbatas, mulai turun jadi Rp50.000 per kilogram. Karena, sudah ada penambahan kurang lebih 2 ton. Sebanyak 1 ton didatangkan dari Samarinda, sedangkan 1 ton sisanya didatangkan dari Jawa. Diperkirakan sudah sampai dalam minggu ini antara Rabu – Kamis.
“Kemarin kita sempat ribut masalah bawang, namun sekarang sudah kita (Disperindag) atasi. Bawang masuk alhamdulillah hampir 2 ton, 1 ton yang pertama sudah ada yang diperkirakan sampai Jum’at ini masih tersedia. Tahap kedua belum masuk yang Pusat (dari Jawa). Kita prediksi masuk dalam minggu ini, paling lambat hari Jum’at,” ucap Doni.
2. Jajaran Disperindag terus berkoordinasi agar Kutim tidak kehabisan sembako
Jika bawang tahap kedua sudah datang, harga bisa turun sampai ke Rp45.000, kalau memang mencukupi. Walau demikian Doni tetap berharap stok bawang tahap dua ini bisa tiba, sebelum hari Jum’at. Karena jika selisih satu hari saja, harga bawang bisa merangkak naik lagi. Saat ini jajaran Disperindag terus koordinasi dengan para pihak terkait agar Kutim tidak sampai kehabisan stok sembako, khususnya bawang.
“Kita juga tergabung dalam grup pedagang dalam negeri se Kaltim, sehingga apa yang kurang kita bisa koordinasikan untuk mencari solusinya,” jelas Doni.