Diskes Beberkan Alasan Samarinda Siap Terapkan New Normal per 1 Juni

Gencar rapid test dan swab massal untuk deteksi kasus dini

Samarinda, IDN Times - Satu hari menjelang diberlakukannya kenormalan baru alias new normal di Kota Tepian, Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda melalui siaran pers daring,  membeberkan faktor dasar yang menjadi acuan kebijakan tersebut. Plt Kadiskes Samarinda, dr. Ismid Kusasih menjelaskan penerapan normal baru ini akan berlaku pada Senin (1/6).

"Kami juga mempersiapkan hal-hal dan tindakan yang akan dilakukan. Yang jelas kita semua harus bersyukur sampai saat ini Samarinda sangat terkendali dan sudah turun dari puncak pandemik. Catatan kami dari 43 kasus positif 37 di antaranya sudah dinyatakan sembuh," beber Ismid, Minggu (31/5).

1. Strategi yang dilakukan Diskes Samarinda

Diskes Beberkan Alasan Samarinda Siap Terapkan New Normal per 1 JuniKepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Samarinda, dr Osa Rafshodia menjelaskan langkah strategi yang akan dilakukan menjelang new normal. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Dalam pemberlakuan new normal di Samarinda ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Samarinda, dr Osa Rafshodia mengatakan, strategi pertama ialah tetap mencari sedini mungkin kasus orang dalam pantauan (ODP) untuk menekan angka pasien dalam pengawasan (PDP). Secara garis besar, kenormalan baru ini dilaksanakan dengan tahapan fase awal, fase lanjutan dan fase relaksasi atau recovery.

"Strateginya juga akan kami lakukan dengan langkah detecting, tracking, testing, isolating dan treating. Kedepan, kami akan melakukan rapid test dengan target 4.000 dan pengujian sampel swab 2.000 orang," jelas Osa.

Yang tak kalah penting, lanjut Osa, adalah pemahaman tentang penurunan kasus yang menjadi dasar penerapan new normal, namun bukan berarti tak ditemukannya kasus COVID-19 baru di Samarinda.

"Memang harus ada ditemukan kasus baru, karena itu indikasi kami bekerja. Virus ini tidak bisa dihilangkan karena memang belum ada vaksinnya sampai sekarang," imbuhnya.

Baca Juga: New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga Khawatir

2. Curva COVID-19 yang menurun jadi dasar penerapan new normal

Diskes Beberkan Alasan Samarinda Siap Terapkan New Normal per 1 JuniCurva COVID-19 yang jadi acuan Pemkot Samarinda menerapkan new normal. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Dari 10 kabupaten/kota se-Provinsi Kaltim, Samarinda adalah salah satu kota yang tidak ditemukannya kasus transmisi lokal. Selain itu, peningkatan angka penyembuhan yang signifikan menjadi acuan dasar new normal. Dalam siaran pers daring ini, Osa juga membeberkan kurva COVID-19 di Samarinda.

"Kurva ini bisa kita lihat diangka 0,1. Sedangkan batas negatif R0 itu 1,1. Sehingga risiko transmisi rendah. Dan kami bisa memprediksikannya. Kalau grafik meningkat, maka kami akan memberi kewaspadaan dini dimana terjadi transmisi," ungkapnya.

Tak hanya itu, data R0 untuk kondisi tenaga kesehatan pun diklaim Osa begitu baik, yakni pada angka 1,1.

3. Masyarakat Samarinda disebut patuh selama WFH

Diskes Beberkan Alasan Samarinda Siap Terapkan New Normal per 1 JuniGrafik aktivitas masyrakat di pusat keramaian yang menjadi dasar lain pemkot menerapkan new normal. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Dibacakan Osa menurut data google community mobility report, se-Kaltim terkait penurunan grafik tren aktivitas masyarakat ke tempat umum dan taman kota begitu menurun saat pemberlakuan kondisi luar biasa (KLB) dan work from home (WFH).

Dipertengahan April lalu aktivitas masyarakat ke tempat perbelanjaan retail begitu rendah, yakni mendekati minus 20 persen. Jika dititik 0 maka situasi bisa dikatakan normal sebelum wabah pandemik.

Untuk aktivitas perkantoran turun terus dan tidak ada kenaikan masih minus 30 persen. Sedangkan daerah perumahan naik di atas 10 persen yang menandakan masyarakat mematuhi anjuran pemerintah. Sedangkan grafik transportasi sangatlah kecil, yakni minus 55 persen.

"Dari seluruh data kabupaten/kota, Samarinda adalah wilayah populasi terbesar sehingga grafik ini kami jadikan acuan. Dan ini kami gunakan sebagai rujukan buat SOP untuk diedarkan ke masyarakat," tuturnya.

4. Wajib penggunaan masker untuk menekan penularan hingga 98 persen

Diskes Beberkan Alasan Samarinda Siap Terapkan New Normal per 1 JuniBerdasarkan surat edaran menteri yang menjadi syarat lain new normal di Samarinda. (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Selain melakukan rapid test dan pengambilan sampel swab massal, Osa juga menuturkan
saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pasar Samarinda untuk penggunaan masker dan memasang plastik pelindung bagi lapak pedang pasar.

Ia tak menampik kalau penerapan physical distancing di lingkungan pasar sulit dilakukan, akan tetapi untuk mencegah gelombang kasus COVID-19 alias second wave bisa diantisipasi dengan penggunaan masker.

"Wajib menggunakan masker maka bisa mengantisipasi 98 persen kasus penularan," pungkasnya.

Baca Juga: Bukan Latah New Normal, Diskes Samarinda Sebut Angka R0 Penuhi Syarat

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya