New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga Khawatir

Pemkot terapkan fase pertama #NewNormal hingga 11 Juni

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Kota Samarinda akan menerapkan kebijakan new normal atau tatanan kenormalan baru di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini per 1 Juni 2020. Sebagian warga merasa senang, meskipun sebagian lainnya justru khawatir akan melonjaknya kasus COVID-19.

Kekhawatiran diungkapkan Ahmad Nur Hasan (27) seorang pegawai salah satu toko elektronik di Samarinda. Menurutnya, pemerintah harus benar-benar melakukan kebijakan normal baru ini secara serius, untuk menghindari gelombang peningkatan angka pasien positif COVID-19.

"Bahaya sih, karena virusnya ini kan enggak kelihatan. Apalagi penyebaran bisa melalui benda-benda di tempat keramaian seperti mal. Selain masker dan hand sanitizer, sarung tangan saya rasa juga wajib di pakai," kata Hasan.

1. Sebagian warga mendukung kebijakan new normal

New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga KhawatirMasjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda (IDN Times/Mela Hapsari)

Meskipun demikian, sebagian warga lainnya justru menyerukan dukungannya akan kebijakan tersebut. Seperti yang diungkapkan Muhammad Ari Kuswari (28). "Kalau saya pribadi sih mendukung (new normal). Bagus aja, tapi tetap aturan kesehatan wajib diikuti semua," sebutnya.

Menghadapi tatanan normal baru di tengah pandemik saat ini, Ari pun mengatakan kalau ia dan keluarga kecilnya tak memiliki persiapan khusus. Semisal untuk berbelanja stok kebutuhan di sejumlah mal di Samarinda hingga melaksanakan ibadah di rumah ibadah secara berjemaah.

"Yang penting jaga kebersihan dan kesehatan. Dan yang tak kalah penting itu, bagi yang sakit jangan memaksakan diri untuk keluar karena selain bisa menyebarkan (penyakit), juga gampang terpapar (COVID-19)," jelasnya.

Baca Juga: Sudah Habis Triliunan Rupiah, Masalah Banjir di Samarinda Gak Tuntas!

2. Warga seolah dipaksa berteman dengan pandemik

New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga KhawatirIDN Times/Arief Rahmat

Sementara, menurut Nada seorang karyawan swasta, kebijakan new normal yang akan diterapkan di Samarinda itu seolah warga setengah dipaksa pasrah dan berteman dengan virus corona. 

"New normal itu setengah kaya dipaksa pasrah sama dipaksa bekerja di tengah pandemi. Diminta ayo berteman dengan mereka," ujar Nada.

Ia menambahkan, menyambut new normal ini ia menjaga gaya hidup sehat dengan rajin minum vitamin, rutin minum air putih, menjaga jarak dengan orang lain terutama orang yang merokok, rajin mencuci tangan, dan selalu mengenakan masker.

3. Pemkot Samarinda akan lakukan evaluasi new normal setelah tanggal 11 Juni

New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga KhawatirSyaharie Jaang Wali Kota Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Terkait new normal di Samarinda, sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Samarinda telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 443/2197/100.02 kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tentang fase relaksasi pengendalian COVID-19.

Sementara Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Samarinda, Nomor 360/003/300.07 yang mengatur tentang Fase Relaksasi Tahap Pertama Pengendalian Covid-19 di Kota Samarinda pada Kamis (28/5).

Surat edaran wali kota tersebut memuat beberapa poin penting. OPD pelayanan publik dapat dibuka kembali dengan standar dan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan. ASN dan para pengunjung wajib mengenakan masker.

4. Penerapan protokol kesehatan di tempat umum

New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga KhawatirIlustrasi New Normal (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu tidak melakukan kegiatan pertemuan dengan lebih dari 20 orang dalam ruangan tertutup, atau maksimal 40 orang dalam ruangan terbuka, dan seluruhnya wajib mengenakan masker.

Begitu juga dengan di tempat peribadatan agar tetap menjaga jarak minimal 1 meter per orang dan wajib memakai masker.

Tempat umum, taman, tempat hiburan, tempat perbelanjaan, rumah makan, pasar malam dapat dibuka kembali dengan menyediakan sarana cuci tangan, jaga jarak minimal 1 meter dan wajib mengenakan masker.

5. Jika PDP meningkat bisa kembali dilakukan pembatasan

New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga KhawatirSekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairuddin (Dok, pribadi)

Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin menjelaskan, Pemkot Samarinda telah menyiapkan beberapa tahapan pembukaan seluruh OPD pelayanan publik, pusat perbelanjaan modern, tempat peribadatan dan tempat hiburan yang akan kembali beroperasi pada 1- 11 Juni pada tahap awal ini.

"Jika PDP (Pasien dalam Pengawasan) jumlahnya mengalami peningkatan, maka pertimbangannya akan tetap di fase pertama atau akan kembali memberlakukan pembatasan," jelas Sugeng.

6. Screening, sterilisasi dan pembatasan wilayah tetap diberlakukan

New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga KhawatirPetugas PMI sedang melakukan penyemprotan disinfektan di Stasiun Magetan beberapa waktu lalu. Dok.IDN Times/Humas PT KAI Daop 7 Madiun.

Sugeng menjelaskan, pemkot juga tetap memberlakukan tes kesehatan, sterilisasi area perkantoran dengan penyemprotan disinfektan hingga penjagaan batas wilayah oleh satgas penanganan COVID-19.

Bahkan dalam persiapan menghadapi new normal, lanjut Sugeng, setiap OPD pelayanan publik akan dibekali pengetahuan terkait pencegahan COVID-19, yang juga merujuk edaran dari Kementerian Kesehatan.

"Jadi harus di-screening dulu dan disemprotkan desinfektan juga kantornya," tutup Sugeng.

New Normal di Samarinda per 1 Juni, Warga Senang Namun Juga Khawatir(Skenario new normal di Indonesia) IDN Times/Sukma Shakti

Baca Juga: Pemkot Balikpapan Siapkan Perwali Terkait New Normal  

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya