4 Orang Sembuh, Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah 5 Pasien

Sebanyak 2.000 warga ikuti rapid test di 27 puskesmas

Balikpapan, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan mengadakan rapid test serentak di 27 puskesmas untuk 2.000 warga untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Kota Minyak. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Balikpapan sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan Rizal Effendi.

Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi kebutuhan rapid test, pihaknya telah membuat surat pengajuan kepada Gubernur Kaltim selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi Kaltim untuk meminta dukungan pengadaan rapid test dan swab PCR.

"Ke depan selain rapid test kita juga akan laksanakan swab yang lebih besar di kalangan masyarakat," ujar Rizal pada jumpa pers yang Kantor Wali Kota Balikpapan pada Sabtu (20/6), melalui Instagram Humas Pemkot Balikpapan.  

1. Jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 124 orang

4 Orang Sembuh, Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah 5 PasienWali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times / Haikal)

"Hari ini ada 9 kasus yang kita laporkan, lima yang terkonfirmasi positif dan empat yang terkonfirmasi negatif. Sudah dua kali swab negatif sehingga yang empat ini dinyatakan sembuh," kata Rizal.

Ia menambahkan, "Dengan lima kasus baru ini, maka total pasien terkonfirmasi positif di Balikpapan jumlahnya menjadi 124, yang masih dirawat di rumah sakit 45 orang, pasien sembuh 76 orang, dan yang meninggal dunia 3 orang"

Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 20 orang, orang tanpa gejala (OTG) sejumlah 145 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) ada 414 orang. Sedangkan jumlah spesimen yang masih dalam proses pemeriksaan sebanyak 21 buah.

Baca Juga: Pedagang Hewan Kurban di Balikpapan Wajib Ikuti Protokol Kesehatan

2. Pemeriksaan swab akan dilakukan di pintu masuk Balikpapan terutama pelabuhan

4 Orang Sembuh, Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah 5 PasienPelabuhan Semayang Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, swab massal merupakan arahan dari Kementerian Kesehatan melalui Dinkes Provinsi Kaltim.

Ia menjelaskan hal ini untuk mendukung surat edaran Wali Kota Balikpapan dan Gubernur Kaltim yang mensyaratkan pendatang yang hendak masuk Kaltim wajib membawa hasil lab pemeriksaan PCR  dari daerah asal.

"Namun masih ada saja yang tidak memenuhi syarat PCR dari daerah asal, sehingga disarankan akan dilakukan swab di pintu-pintu masuk terutama pelabuhan karena memang pendatang yang menggunakan kapal laut yang belum dapat memenuhi syarat untuk PCR," ujar dokter yang akrab dipanggil Dio ini.

3. Sebagian kasus positif merupakan hasil tracing

4 Orang Sembuh, Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah 5 PasienKepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty (IDN Times / Haikal)

Dio juga menjelaskan kasus positif masih didominasi pekerja migas dan sebagian merupakan hasil tracing dari kasus positif COVID-19 sebelumnya, baik rekan maupun keluarga pasien.

"BPN 120, laki-laki, berusia 44 tahun, KTP Jakarta, pekerja migas yang merupakan riwayat tracing dari BPN 117. Jadi, BPN 117 adalah pekerja dari Jakarta yang akan masuk ke lokasi. Karena 117 itu positif, maka kita tracing semua teman seperjalanannya ternyata benar ada temannya yang positif yaitu BPN 120 dan BPN 121," kata Dio

Selain itu, tracing terhadap keluarga juga dilakukan untuk mendeteksi penyebaran virus corona.

"BPN 124, usia 38 tahun, karyawan swasta di perusahaan migas, ipar dari BPN 107. Kita harap hasil pemeriksaan keluarga lainnya negatif sehingga tidak membentuk klaster baru," katanya.

Sementara untuk pasien sembuh yakni BPN 51 yang merupakan anak buah kapal (ABK) Amarta. Juga BPN 96 dan BPN 97, keduanya merupakan pekerja migas. Pasien sembuh lainnya adalah BPN 98, seorang pekerja swasta.

4. OTG lebih cepat sembuh

4 Orang Sembuh, Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah 5 PasienRS Pertamina Balikpapan (IDN Times/Mela Hapsari)

Meskipun obat-obatan dan protokol terapi yang diberikan kepada pasien di beberapa rumah sakit sama sesuai aturan dari Kementerian Kesehatan. Namun, kebanyakan pasien OTG lebih cepat sembuh karena masih berusia muda dan tidak memiliki penyakit komorbid.

"Pasien di RS Pertamina Balikpapan hampir 100 persen adalah OTG, jadi mereka orang-orang sehat yang di-screening karena akan masuk ke lokasi atau akan melakukan penerbangan, karena OTG proses pemulihan tidak lama dibandingkan dengan pasien di rumah sakit lain yang masuk karena komorbid," ujarnya.

Baca Juga: Dominasi Pekerja Migas, Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah 9 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya