Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Baru Balikpapan 50 Persen Reaktif

Penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 37 pasien

Balikpapan, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan dari hasil pemeriksaan rapid test para pedagang di Pasar Baru pada Sabtu, 8 Agustus lalu, sebanyak 50 persen menunjukkan hasil reaktif.

"Rapid test pada Pasar Baru pertama 104 (pedagang), dari 104 sebanyak 50 persen reaktif. Hari ini kita lakukan tes ulang. Kami menunggu hasil tes ulang. Jika hasil tes ulangnya reaktif lagi maka itulah yang akan maju untuk di-swab," kata dokter yang akrab disapa Dio pada jumpa pers harian, melalui Instagram Humas Pemkot Balikpapan, Senin (10/8/2020).

1. Hasil rapid test 104 pedagang Pasar Baru 50 persennya reaktif

Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Baru Balikpapan 50 Persen ReaktifKepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty (IDN Times / Haikal)

Guna pencegahan penyebaran COVID-19 di pasar-pasar tradisional, maka pada Selasa (11/8/2020) akan dilangsungkan rapid test di dua pasar yakni Pasar Klandasan dan Pasar Inpres Kebun Sayur pada pukul 09.00 -12.00 Wita.

"Rapid test akan berlangsung lagi di Pasar Klandasan dan Pasar Inpres Kebun Sayur. Jadi kita jalankan dua sekaligus untuk rapid test pedagang," katanya.

2. Pedagang takut ikut rapid test karena stigma

Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Baru Balikpapan 50 Persen ReaktifPasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan (IDN Times/Mela Hapsari)

Ia melanjutkan pada tiap kali pemeriksaan di pasar-pasar sebelumnya, pedagang tak antusias. Meskipun demikian, ia berharap agar lebih banyak pedagang yang mengikuti rapid test.

"Kita selalu siapkan (alat rapid test) sejumlah pedagang tetapi yang datang kan paling banyak memang 50 persen. Tidak banyak partisipasinya. Jadi besok di Klandasan dan Pasar Inpres bisa lebih baik partisipasi pedagang untuk melakukan rapid test," ujar Dio.

Menurutnya, sosialisasi telah dilakukan secara cukup namun para pedagang enggan mengikuti rapid test karena takut dan adanya stigma yang disematkan untuk para penderita COVID-19.

"Takut jika hasilnya reaktif dan ada stigma yang membuat orang jadi takut. COVID-19 bukan penyakit nista, tapi memang harus kita basmi bersama-sama," ujar Dio. 

3. Update kasus COVID-19 di Balikpapan

Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Baru Balikpapan 50 Persen ReaktifWali Kota Balikpapan Rizal Effendi (Tangkap layar Instagram/Humas Pemkot Balikpapan)

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan penambahan 37 kasus terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19 dan 27 orang dinyatakan sembuh.

"Kasus terkonfirmasi positif per 10 Agustus sebanyak 786 orang. Positif dirawat di rumah sakit 129 orang, yang isolasi mandiri 146 orang, pasien sembuh 471 orang, meninggal dunia 40 orang," kata Rizal.

4. Warga Balikpapan Timur telah ikhlas Embarkasi Haji Balikpapan jadi tempat isolasi pasien COVID-19

Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Baru Balikpapan 50 Persen ReaktifAsrama Haji Embarkasi Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Terkait dengan penolakan warga atas penggunaan Embarkasi Haji Balikpapan untuk tempat isolasi pasien COVID-19, Rizal menjelaskan sudah tidak ada permasalahan setelah melakukan dialog dengan perwakilan warga sekitar Embarkasi Haji di kawasan Kecamatan Balikpapan Timur.

"Tinggal kita mengajukan anggaran segera, sedang disusun, ke pemerintah provinsi. Saya berterima kasih kepada warga Balikpapan Timur sudah ikhlas bisa menerima tentu dengan harapan mereka sangat ketat pengawasannya," ujar Rizal.

5. Pertandingan tatap muka agar tak digelar saat perayaan HUT RI

Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Baru Balikpapan 50 Persen ReaktifPemasangan bendera merah putih di rumah-rumah warga dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke 75 (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Selain itu, menjelang 17 Agustus biasanya selalu diramaikan dengan berbagai acara dan lomba. Tetapi, karena pandemik COVID-19, Rizal mengimbau masyarakat Balikpapan agar tak mengadakan lomba-lomba untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75, terutama pertandingan yang bersifat tatap muka. 

"Kita minta masyarakat tidak mengadakan dulu pertandingan-pertandingan karena daerah kita sangat rentan kecuali kalau dengan pola daring itu tidak masalah, kalau yang pola tatap muka sebaiknya tidak dilaksanakan sangat rentan, sangat berbahaya, sangat memungkinkan terjadi penularan," ujar Rizal.

Baca Juga: Terpapar COVID-19, Kantor Wali Kota dan OPD Balikpapan Dikarantina 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya