Penyidik Cari Sisa Tulang Korban Pembunuhan oleh Oknum TNI

Guru honorer menjadi korban pembunuhan sadis oleh pacar

Balikpapan, IDN Times - Penyidik Polisi Militer Kodam (Pomdam)/VI Mulawarman kembali diturunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan sadis yang berada di Jalan Transad KM 8, arah TPA Manggar, Balikpapan Timur.

Seorang guru honorer berinisial RR (30) menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri yakni oknum TNI dari satuan Yonif 600/R Modang VI/Mulawarman berpangkat Prajurit Kepala (Praka) berinisial MAM (32).

Dalam kegiatan tersebut, puluhan anggota TNI melakukan pencarian sisa tulang-belulang atau harta benda korban yang mungkin saja masih tertinggal di lokasi kejadian. Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman Letkol Inf Taufik Hanif, membenarkan adanya kegiatan tersebut yang merupakan tindak lanjut dari proses pemeriksaan yang masih terus berjalan.

“Iya (benar), tetapi hanya giat pencarian saja, mencoba mencari sisa tulang korban yang mungkin saja masih tertinggal,” ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh IDN Times, Sabtu (17/4/2021).

1. Pencarian sisa tulang yang belum lengkap

Penyidik Cari Sisa Tulang Korban Pembunuhan oleh Oknum TNIJenazah RR korban pembunuhan oleh oknum TNI diantarkan ke rumah duka di Balikpapan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, seorang perwira yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa kegiatan pencarian di TKP pada Jumat (16/4/2021) tersebut untuk mencari bagian tulang korban yang belum ditemukan, yakni potongan tulang jari kaki dan tangan.

Selain itu, pihaknya juga sedang menindaklanjuti adanya kabar tentang beberapa barang berharga korban yang disebutkan hilang. Seperti emas dan handphone milik korban.

“Ya kami kembali melakukan pemeriksaan karena adanya laporan terkait barang-barang berharga korban itu,” tuturnya.

Baca Juga: Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Tega Bunuh Kekasih

2. Hasil pemeriksaan di TKP nihil hasil

Penyidik Cari Sisa Tulang Korban Pembunuhan oleh Oknum TNIJenazah RR disambut isak tangis keluarga saat diantarkan ke rumah duka di Balikpapan (Dok.IDN Times/Hilmansyah)

Perwira TNI tersebut mengatakan, dari tiga jam pencarian mereka tak menemukan apapun yang diduga milik korban. Termasuk tulang jari-jari korban, yang memang menjadi tujuan awal pencarian ini.

Hasil yang disimpulkan nihil. Bahkan saat disinggung mengenai baju persit yang diperkirakan dibawa korban saat menghilang pun tak ada ditemukan. 

“Pakaian korban (saat kejadian) lengkap. Untuk baju persit itu tidak ada,” ucapnya. Namun pihaknya akan terus melakukan pencarian barang-barang tersebut agar dapat disertakan sebagai bukti nyata penyelidikan, jika memang ada.

3. Wanita yang sempat diduga bertemu korban saat hari kejadian buka suara

Penyidik Cari Sisa Tulang Korban Pembunuhan oleh Oknum TNI(Ilustrasi kasus pembunuhan) IDN Times/Arief Rahmat

Sementara itu, dalam kasus pembunuhan sadis ini ada sosok wanita yang disebut-sebut bertemu korban RR, di hari menghilangnya di tanggal 1 Maret 2021.  Ciri-ciri sosok ini disebut oleh pelaku Praka MAM kepada ayah korban, saat bertemu keesokan harinya usai kejadian, tepatnya di tanggal 2 Maret 2021.

Dari yang dirincikan ayah korban sebelumnya, Praka MAM mengaku bahwa usai mengambil baju persit di kawasan pasar Manggar dan hendak pulang. RR telah ditunggu oleh rekan perempuannya dengan ciri-ciri bertubuh gemuk, menggunakan pakaian hitam, dan mengendarai motor Vario hitam.

Ayah korban, Kuswanto, mencoba mengonfirmasi ke sekolah tempat putrinya bekerja dan meminta daftar foto guru yang mengajar di sana. Setelah didapatkan, Praka MAM menunjuk satu foto seorang wanita yang memiliki perawakan sama dengan yang ia deskripsikan sebelumnya. Ialah Endang, guru yang mengajar di Kelas 3 SDN 008 Balikpapan Tengah.

Terkait hal itu, Endang langsung membantah dugaan tersebut. Alibinya jelas. Di hari kejadian Endang saat itu berada di sekolah lain sedang melakukan penilaian. Guru bernama Maritun yang saat itu sedang bersamanya dapat memastikan itu.

“Kaget dengar itu, tapi saya kembalikan lagi. Saya ditugasi oleh kepala sekolah waktu itu,” jelasnya.

Sementara motor Vario yang dimaksud, dirinya membenarkan memiliki motor merek tersebut, namun beda warna. Miliknya berwarna merah. Beruntung tuduhan itu tak berlarut dan dirinya tak ikut diperiksa dalam kejadian ini.

Baca Juga: Cerita Rizki sebelum Tewas Dibunuh Pacarnya, Oknum TNI di Balikpapan

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya