Ritual Jelang Imlek, Guang De Miao Mandikan Patung Dewa-Dewi 

Dewa-dewi kembali ke kahyangan melaporkan amal manusia

Balikpapan, IDN Times - Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada 25 Januari 2020 disambut dengan suka cita oleh warga keturunan Tionghoa di Balikpapan. Sejumlah ritual dilakukan untuk menyambut datangnya tahun tikus logam.

Salah satunya adalah membersihkan atau ritual memandikan patung dewa-dewi yang dilakukan oleh Pengurus Guang De Miao, atau Kelenteng Satya Dharma, di Jalan Bukit Niaga Nomor 28 Pasar Baru, Klandasan Ilir, Balikpapan Selatan, pada Sabtu (18/1).

1. Sebelum memandikan patung, dilakukan ritual doa

Ritual Jelang Imlek, Guang De Miao Mandikan Patung Dewa-Dewi Tradisi memandikan dewa dewi sebelum Imlek (Dok.IDN Times/Istimewa)

Prosesi untuk membersihkan patung dewa-dewi ini dilakukan sejak pagi. Pengurus Guang De Miao, Hendra Ariwijaya, mengatakan ada prosesi yang mesti dilakukan sebelum memandikan patung dewa-dewi yakni mereka melakukan sembahyang untuk meminta izin.

Pada saat dimandikan, diyakini mereka telah melepas dewa-dewa yang ada di patung tersebut naik ke langit dan tidak sedang berada di patung. Sebanyak 20 orang memandikan kurang lebih 25 patung di kelenteng ini.

Baca Juga: Kisah Sejarah Makam Tionghoa di Balikpapan Jadi Permukiman Penduduk

2. Dewa-dewi dimandikan dan diganti baju

Ritual Jelang Imlek, Guang De Miao Mandikan Patung Dewa-Dewi Ritual memandikan dewa-dewi saat menjelang Imlek (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tradisi memandikan patung dewa-dewi ini digelar seminggu sebelum Imlek. Tidak hanya patung, tetapi altar, dan seluruh tempat dibersihkan untuk menyambut datangnya tahun baru. 

Hendra menjelaskan, seminggu menjelang Imlek, para dewa-dewi ini naik ke kahyangan untuk melaporkan amal perbuatan manusia selama satu tahun. 

"Sebelum naik ke kahyangan, dewa dewi dimandikan dengan air kembang, baju lama ditukar baju baru," kata Hendra.

3. Berharap Kaltim semakin makmur

Ritual Jelang Imlek, Guang De Miao Mandikan Patung Dewa-Dewi Tradisi memandikan dewa dewi sebelum Imlek (Dok.IDN Times/Istimewa)

Hendra menuturkan, setelah dari kahyangan dewa-dewi ini akan kembali ke dunia dan merayakan Imlek.

Pada Imlek 2571 mendatang,  warga keturunan Tionghoa berharap suasana lebih kondusif dan perekonomian terus meningkat. "Terutama setelah ditunjuk sebagai IKN (Ibu Kota Negara) oleh pemerintah, maka harapan warga Kaltim bisa semakin makmur," kata Hendra.

Menilik sejarah, Guang De Miao atau Kelenteng Satya Dharma didirikan pada tahun 1915. Guang berasal dari kata Guangdong atau provinsi asal para pendatang dari Tiongkok. Sedangkan kata De merupakan singkatan dari Dao De atau moral. Dewa utama di kelenteng ini adalah Ta Pe Kong. Pada tahun 1942, kelenteng ini hancur karena dibom oleh tentara Jepang, dan dibangun kembali pada sekitar tahun 1960-an. 

Baca Juga: Demi Menjaga Lingkungan, Imlek dan Cap Go Meh Tanpa Lampion Harapan

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya