Suara Warga Balikpapan, Nikmati Natal di Tengah Pandemik Virus Corona

Tak berani pulang karena takut bawa COVID-19

Balikpapan, IDN Times - Perayaan Hari Natal di tahun 2020 ini sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Suasana ibadah berjalan di tengah pandemik COVID-19 dengan protokol kesehatan yang ketat, serta mengurangi pertemuan atau kunjungan ke keluarga maupun teman, pesta natal dan tahun baru juga tak diselenggarakan.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Balikpapan juga telah berkoordinasi dengan aparat gabungan untuk melakukan penjagaan di tempat ibadah pada Kamis (24/12/2020). Sebanyak 13 gereja di Balikpapan telah disterilisasi agar masyarakat dapat beribadah dengan aman dan nyaman pada Hari Raya Natal.

Meski penuh kesederhanaan dan pembatasan, namun umat Nasrani tetap menyambut Natal dengan suka cita dan kegembiraan. Berikut ini suara warga Balikpapan yang menikmati suasana Natal dalam suasana pandemik virus corona.  

1. Susah bertemu dengan keluarga di luar kota

Suara Warga Balikpapan, Nikmati Natal di Tengah Pandemik Virus CoronaDelita Natalia dan keluarga (Dok.IDN Times/Istimewa)

Delita Natalia, wanita yang berprofesi sebagai reporter salah satu televisi di Balikpapan, mengaku, perayaan natal kali ini membuat dirinya tak dapat bertemu dengan sanak saudaranya yang saat ini berada di Medan dan Papua.

Meskipun begitu, ia bersama sang suami, tetap mengusahakan untuk bertemu orang tuanya yang berada di Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara. Ia melaksanakan ibadah natal, di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Sangasanga.

"Natal ke rumah orang tua. Berbeda karena saudara yang jauh gak bisa pulang," tuturnya.

 

Baca Juga: Gubernur Kaltim Terbitkan Edaran Nataru dan Aturan Pelaku Perjalanan 

2. Sempat ragu untuk menerima tamu

Suara Warga Balikpapan, Nikmati Natal di Tengah Pandemik Virus CoronaRina dan keluarganya saat merayakan natal tahun lalu (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga Rina Saragih mengatakan ia sering mengadakan open house setiap Natal. Biasanya di perayaan natal sebelumnya, ia bersama keluarga bahkan sampai memasang tenda untuk menerima banyak tamu.

Tetapi mengingat kondisi pandemik, ia bahkan sempat ragu menerima tamu. Takut jika akan menimbulkan kerumunan. 

"Berbeda sekali. Intinya Natal tidak seperti sebelumnya. Maunya tidak open house, tetapi gak bisa karena ini sudah tradisi tiap tahun," terangnya.

3. Tak bisa merayakan natal bersama keluarga

Suara Warga Balikpapan, Nikmati Natal di Tengah Pandemik Virus CoronaMenghias pohon natal (Dok.IDN Times/Istimewa)

Berbeda lagi dengan nasib orang perantauan. Seperti contohnya Simon, yang tak bisa ikut beribadah Natal bersama keluarganya di Medan, Sumatra Utara, karena bekerja di Balikpapan.

Sebelumnya, ia berniat cuti kerja untuk bisa pulang dan menikmati Natal bersama keluarga. Tetapi ia akhirnya memutuskan tak pulang karena sang ibu sedang sakit.

"Mau pulang, tapi teringat ini kasus (COVID-19) mulai naik lagi. Kalau saya pulang, kan gak tau gimana. Mana ibu saya juga sedang sakit, takut aja malah bawa virus ke sana," ucapnya.

Meskipun tak bisa melewatkan Natal dan Tahun Baru 2021 bersama keluarga, tak pernah lepas dari doanya agar sang ibu kembali sehat. Ia juga berharap kondisi pandemik ini segera berakhir agar dirinya bisa pulang dan bertemu orang tuanya.

4. Ikuti ibadah Natal virtual

Suara Warga Balikpapan, Nikmati Natal di Tengah Pandemik Virus CoronaAnggota DPRD Balikpapan Nelly Turuallo (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Nelly Turuallo mengatakan, dalam situasi pandemik ia lebih memilih mengikuti ibadah Natal secara virtual saja. Menurutnya ibadah virtual ini merupakan salah satu upaya mengatasi penyebaran virus corona.

Nelly mengatakan ia sudah mengikuti ibadah virtual sejak awal pandemik COVID-19 merebak di Kota Balikpapan. Usia Nelly saat ini 59 tahun, sesuai anjuran pemerintah usia diatas 45 tahun diharapkan mengikuti ibadah secara virtual.

"Sebenarnya sejak Maret awal, ada work from home saya sudah ibadah melalui virtual. Selain itu juga karena usia," terangnya.

Ia melanjutkan, "Ada baiknya kita ikuti arahan pemerintah, apalagi memang kasus sedang naik-naiknya belakangan ini," kata dia

Untuk tamu, ia mengatakan tak masalah jika ada yang berkunjung ke rumahnya, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan. Sementara itu, untuk ibadah Natal, ia mengikuti secara daring ke Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Balikpapan.

"Jadi kita hanya perlu menyikapi dan memaklumi keadaan sekarang. Sesuai dengan tema Natal kali ini, di situasi dan kondisi apa pun, Tuhan selalu ada," jelasnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Misa Natal di Balikpapan Hanya Dihadiri 250 Jemaat 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya