Terpilih Ibu Kota Baru, Jadi Momen Kebangkitan Pariwisata Kaltim

Belum ada destinasi wisata nasional di Kaltim

Balikpapan, IDN Times - Kalimantan Timur yang telah terpilih sebagai Ibu Kota Negara (IKN) yang baru tentu bakal menghadapi sejumlah peluang sekaligus tantangan. Anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian menuturkan beberapa poin yang harus diperhatikan terutama dalam bidang pariwisata saat pemindahan IKN ke Kaltim.

"Yang pertama adalah banyak wisatawan domestik dari penduduk yang pindah ke ibu kota baru nanti. Kedua, banyak potensi wisata dari kegiatan kenegaraan dan pemerintahan," kata Hetifah saat menjadi pembicara dalam acara Millennials Gathering ke-4 yang mengangkat mengenai 'Kegiatan Gerakan Sadar Wisata di Destinasi Pariwisata di Kota Balikpapan', di Hotel Grand Jatra, Senin (24/2).

1. Poin penting di sektor pariwisata yang harus diperhatikan saat Kaltim jadi IKN

Terpilih Ibu Kota Baru, Jadi Momen Kebangkitan Pariwisata KaltimAnggota DPR RI Hetifah Sjaifudian (kiri) dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekraf Angela Tanoesoedibjo (tengah) pada Millennials Gathering di Balikpapan, 24 Februari 2020 (IDN Times/Mela Hapsari)

Hetifah melanjutkan poin penting lain yang perlu diperhatikan adalah, "Koneksi (pesawat dari dalam negeri dan luar negeri) juga akan meningkat signifikan," ujarnya.

Selain itu, nama Kalimantan Timur juga akan semakin menarik perhatian sehingga semakin meningkatkan potensi wisata mancanegara. Masalah budaya juga menjadi isu krusial yang mesti diperhatikan.

"Kita harus mewaspadai tergerusnya budaya lokal," katanya.

Hetifah menambahkan, kualitas produk lokal juga mau tak mau mesti segera ditingkatkan, karena berbagai macam produk akan masuk ke provinsi ini.

"Produk asli Kaltim harus bersaing dengan produk-produk dari  seluruh Indonesia, karena di sini akan menjadi pusat. Sehingga produk-produk Kaltim juga harus terus ditingkatkan. Tentunya juga akan banyak pengusaha dari luar Kaltim mengembangkan bisnisnya di sini," katanya. 

ia menekankan, jangan sampai terjadi seperti masyarakat Betawi yang justru tersisih saat pemindahan ibu kota ke Jakarta. Warga Kaltim mesti meningkatkan kompetensinya agar mampu bersaing dengan pendatang.

"Saya kira pertama gali ide sebanyak-banyaknya apa yang bisa dilakukan untuk kemajuan pariwisata dan ekraf di Kaltim. Aktif dalam komunitas. Aktif memasarkan dan berinisiatif untuk memajukan pariwisata. Tingkatkan kapasitas diri, dengan sharing pengalaman sehingga IKN bisa diantisipasi," kata Hetifah di hadapan ratusan millennials yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. 

Baca Juga: Rencana Ibu Kota Negara Belum Pengaruhi Jumlah Pendatang di Balikpapan

2. Wali Kota Balikpapan: IKN menjadi momen kebangkitan Kaltim

Terpilih Ibu Kota Baru, Jadi Momen Kebangkitan Pariwisata KaltimWali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Mela Hapsari)

Sementara, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat menyampaikan sambutan dalam Millennials Gathering ini mengatakan, "Dulu (Balikpapan) enak dengan migas, batu bara dan kayu, jadi kami lupa dengan sektor pariwisata. Sekarang baru kami sadar bahwa tiga sumber daya alam itu tidak memberikan kesejahteraan yang sustainable. Kami meninggalkan sektor pariwisata, tidak pernah habis-habisan menjual sektor pariwisata," ujarnya.

Rizal menyayangkan hutan Kaltim yang sudah banyak ditebang, dan orangutan Kalimantan yang juga semakin langka. Sementara perhatian dunia akan primata ini justru semakin besar.

"Sebagian musnah ditebang, sebagian musnah dibongkar dengan batu bara. Padahal itu yang bisa dijual. Orang bisa menikmati seni budaya," katanya.

Selain itu, Rizal juga menyampaikan kepada Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo yang hadir dalam acara ini, bahwa di Kalimantan Timur belum ada tempat tujuan wisata nasional.

"Kami mohon betul,  Pulau Derawan bisa diperjuangkan. Dengan isu IKN agar dapat diberikan perhatian khusus," ujar Rizal.

3. Balikpapan memerlukan BLK Pariwisata

Terpilih Ibu Kota Baru, Jadi Momen Kebangkitan Pariwisata KaltimAngela Tanoesoedibjo Wakil Menteri Pariwisata dan Ekraf bersama Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian (IDN Times/Mela Hapsari)

Menyambut IKN ini, tentu akan makin banyak wisatawan datang ke Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan yang bakal jadi penyangga IKN. Rizal juga berharap agar para pelaku wisata di Balikpapan juga dapat ditingkatkan skill-nya melalui Balai Latihan Kerja (BLK).

"Kami berharap segera dibuka BLK pariwisata, untuk memberikan pelatihan kepada pelaku pariwisata. Selama ini tidak punya kita. Semoga dengan isu IKN, Kaltim benar-benar bangkit kepariwisataannya," ujarnya.

Rizal menuturkan, pihaknya juga telah berupaya untuk meningkatkan potensi wisata di Balikpapan dengan sejumlah agenda yang telah digelar di HUT Kota Balikpapan beberapa waktu yang lalu. Agenda yang potensial menyedot wisatawan dari berbagai daerah ini akan dikembangkan menjadi agenda rutin.

"Saat HUT kota kita agendakan Balikpapan Fashion Week, Balikpapan Carnival Festival, Festival Pesisir, Balikpapan Menari semoga bisa dikembangkan. Kita ingin ibu kota baru menjadi kebangkitan Kaltim yang baru," pungkas Rizal.

Baca Juga: Menggenjot Potensi Pariwisata ala Millenials, Ini Kata Wamen Angela

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya