4 Rekomendasi KNKT tentang Investigasi Kecelakaan Muara Rapak 

Pemisahan antara lalu lintas kendaraan barang dan lainnya

Balikpapan, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan rilis hasil investigasi dan penyebab kecelakaan di perempatan Mal Muara Rapak Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) pada Bulan Januari 2022 lalu. 

“Dalam pengoperasian gigi persneling menggunakan gigi 3 pada saat memasuki turunan, sistem rem tidak ada gangguan dan pengereman pedal terlalu keras," kata Plt Kepala Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Achmad Wildan, Kamis (23/6/2022).

KNKT melakukan penyelidikan tentang kecelakaan maut truk trailer yang mengalami rem blong dan menubruk antrean kendaraan di traffic light perempatan Mal Muara Rapak. Kecelakaan ini membawa lima korban jiwa dan belasan pengendara lain luka-luka. 

1. Ini hasil analisa KNKT

4 Rekomendasi KNKT tentang Investigasi Kecelakaan Muara Rapak Pertemuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan Pemkot Balikpapan, Kamis (23/6/2022). (IDN Times/Hilmansyah)

KNKT menyimpulkan, pertama, sopir truk trailer melakukan kesalahan saat melintasi jalanan menurun di kawasan perempatan Mal Muara Rapak. Ia mengoper persneling ke gigi tiga di atas jalanan yang relatif menurun terjal.

Akibatnya sopir truk harus melakukan pengereman panjang dan berulang, sedangkan di depan terdapat antrean kendaraan menunggu lampu traffic light

Kedua, pemakaian normal kampas dan tromol truk tidak akan bermasalah. Namun saat digunakan secara berulang maka akan mempercepat penurunan tekanan angin.

Ketiga, saat tekanan angin berada di angka 5 bar, maka pengemudi akan kesulitan menekan pedal rem karena bantuan pneumatic untuk mendorong minyak rem sudah tidak ada.

Keempat memindahkan gigi ke gigi rendah dalam posisi ini, sangat tidak mungkin karena syncromesh tidak akan merespons sehingga gigi masuk ke gigi netral, dan penggunaan hand brake juga tidak akan menolong. Karena sistem rem truk trailer menggunakan system rem air over hydraulic brake.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tanjakan Mal Rapak Balikpapan

2. Pengemudi kurang paham teknologi kendaraan

4 Rekomendasi KNKT tentang Investigasi Kecelakaan Muara Rapak Kecelakaan maut di perempatan jalan di Mal Muara Rapak Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022). Foto istimewa

Sehingga dalam kasus kecelakaan maut di Balikpapan, Wildan menilai, sopir gagal dalam memanfaatkan teknologi yang sudah tersemat dalam truk. 

“Diambil kesimpulan kecelakaan dipicu karena pengemudi gagal mengantisipasi hazard pada jalan berupa turunan panjang dengan memanfaatkan teknologi yang telah dipersiapkan oleh otomotif,” jelasnya.

Wildan menambahkan, dalam kondisi ini pengemudi kurang memahami penggunaan teknologi kendaraan dan ada keadaan malfungsi persyaratan teknis pada kendaraannya, karakteristik lalu lintas yang bercampur antara kendaraan besar dengan lalu lintas.

“Hasil investigasi KNKT, pada kendaraan truk kondisi tekanan angin 5 bar padahal ambang batas minimalnya adalah 6 bar, kemudian celah kampas lebih dari 2 mm sedangkan ambang batas maksimal 0,4 mm sampai dengan 0,6 mm, selanjutnya sistem rem baik itu brake valve, hydrolik lines dalam keadaan normal tidak ada kebocoran,” ungkapnya.

3. Harus ada pemisahan antara lalu lintas kendaraan barang dan lainnya

4 Rekomendasi KNKT tentang Investigasi Kecelakaan Muara Rapak Plt Kepala Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Achmad Wildan. (IDN Times/Hilmansyah)

KNKT juga memberikan masukan untuk penanganan kecelakaan lalu lintas di lokasi jalan ada akses naik dan turun. Di mana Kota Balikpapan sangat membutuhkan kendaraan logistik, namun di sisi lain kendaraan logistik juga menjadi faktor utama penyebab gangguan kelancaran lalu lintas, kenyamanan, lingkungan.

“Jadi harus dipisahkan, antara lalu lintas kendaraan barang dengan kendaraan lainnya dengan mengatur waktu operasi,” ungkapnya.

Kemudian memusatkan pusat pergerakan kendaraan barang hanya dari satu pintu untuk memudahkan pengendalian dan pengawasannya yaitu dari Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal.  Kendaraan barang hanya beroperasi pada saat volume lalu lintas lainnya rendah (off peak hour).

“Serta menyediakan fasilitas transit bagi kendaraan barang sebelum memasuki Kota Balikpapan pada kondisi low traffic,” tutupnya.

4. Kejadian kecelakaan truk trailer di Balikpapan

4 Rekomendasi KNKT tentang Investigasi Kecelakaan Muara Rapak Kecelakaan maut di perempatan jalan di Mal Muara Rapak Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022). Foto istimewa

Kecelakaan ini sendiri melibatkan truk bak terbuka dengan Nopol KT 8534 AJ yang membawa peti kemas 20 feet berisi 20 ton kapur pembersih air, serta dengan 4 unit mobil penumpang dan 14 sepeda motor. Di mana akibat kecelakaan ini menyebabkan korban jiwa sebanyak 4 orang, luka berat 1 orang dan luka ringan 29 orang.

“Begitu juga turunan panjang sebelum memasuki simpang Muara Rapak kondisi geometriknya adalah sub standar, di mana jalan yang memiliki alinyemen vertikal dengan maksimal slope lebih dari 10 persen panjang landai kritisnya seharusnya maksimal adalah 200 meter,” ujar Wildan.

Wildan menambahkan, kondisi sub standar di atas akan memberi dampak pada kendaraan besar saat melalui jalan dimaksud. Untuk kendaraan yang naik akan berisiko mengalami kegagalan menanjak dan untuk kendaraan yang turun berisiko mengalami kegagalan pengereman.

“Yang perlu diketahui juga topografi Kota Balikpapan adalah sekitar 85 persen merupakan wilayah berbukit dan hanya sekitar 15 persen merupakan dataran yang sempit dan terletak di daerah sepanjang pantai dan daerah di antara perbukitan,” akunya.

Selain itu, kontur jalan di dalam Kota Balikpapan didominasi oleh jalan dengan kelandaian vertikal yang bervariasi antara 5 persen sampai dengan 20 persen, dengan penampang melintang terbatas serta tidak ada pemisahan antara ruang lalu lintas kendaraan berat dengan lalu lintas lainnya.

“Kota Balikpapan juga berfungsi sebagai pusat yang melayani seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur,” akunya.

Baca Juga: [BREAKING] Kecelakaan Maut di Tanjakan Mal Rapak, Belasan Pengendara Jadi Korban

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya