Balikpapan Dapat Kiriman 500 Paket Obat Telemedicine

Obat yang diperuntukkan pasien COVID-19 

Baikpapan, IDN Times - Kementerian Kesehatan RI mulai mengirimkan obat telemedicine sejumlah daerah salah satunya ke Kota Balikpapan. Ini merupakan obat yang diberikan kepada pasien COVID-19. 

Khusus untuk Kota Balikpapan, Apotek Kimia Farma Gunung Malang yang ditunjuk sebagai salah satu penerima obat telemedicine tersebut.

“Layanan ini tidak berbayar alias gratis, jadi kami harapkan ada komunikasi dengan puskesmas yang memantau kondisi pasien setelah mendapat obat tersebut, misal pasien di wilayah Kelurahan Klandasan Ilir dapat obat ini dipantau pihak puskesmas setempat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Kamis (24/2/2022).

1.Pasien yang menjalani isoman di rumah

Balikpapan Dapat Kiriman 500 Paket Obat TelemedicineKepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty (IDN Times/Maulana)

Dio sapaan akrabnya mengatakan, obat telemedicine yang diterima Kota Balikpapan dari Kemenkes RI ini diperuntukkan bagi pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Proses pengirimannya pun melalui jasa kurir ke rumah-rumah pasien. 

“Obat telemedicine ini diberikan kepada warga yang terpapar COVID-19 yang tengah menjalani isoman di rumah,” ucapnya.

Baca Juga: Embarkasi Haji Balikpapan Difungsikan Kembali sebagai Isoter COVID-19

2. Pemberian obat dengan sistem paket

Pemberian obat telemedicine ini, kata Dio, menggunakan sistem paket. Untuk Paket A berupa vitamin bagi pasien yang tanpa gejala, kemudian ada Paket B berupa vitamin, anti virus dan parasetamol ini bagi pasien isoman bergejala ringan.

“Total yang baru dikirim ada 100 paket A dan 100 Paket B, semua isi dalam paket disiapkan untuk pasien yang isoman selama 10 hari,” jelasnya.

3. Dinkes Balikpapan minta tambahan ke Kemenkes

Menurut Dio, saat ini di Balikpapan baru mendapatkan jatah sebanyak 500 paket, namun jumlah ini masih kurang. Pasalnya, jumlah pasien COVID-19 yang sudah terdata di Kota Balikpapan mencapai 3 ribu orang.

Untuk itu pihaknya akan coba mengomunikasikan dengan pihak Kemenkes guna memperoleh tambahan pasokan. 

“Kita juga berkoordinasi dengan pihak puskesmas, mengingat mereka juga punya pasokan obat-obatan bagi pasien yang sedang melaksanakan isoman, sehingga diharapkan bisa saling melengkapi,” tutup Dio.

Baca Juga: Soal Pengaturan Suara di Masjid, Ketua DMI: Balikpapan Sudah Sesuai

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya