Balikpapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka selama Sebulan

Balikpapan melaksanakan relaksasi PPKM level 4

Balikpapan, IDN Times - Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) akan mencoba pembelajaran tatap muka (PTM) selama masa pandemik COVID-19. Wacana ini akan dilaksanakan dengan catatan indikator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Balikpapan turun dari sebelumnya level 4 menjadi level 3. 

“Tadi di coffe morning, rencana PTM ini kita bahas bersama Wali Kota Balikpapan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Muhaimin, Selasa (31/8/2021).

1. Akan dilakukan simulasi selama satu bulan

Balikpapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka selama SebulanPenyuntikan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Dalam pelaksanaannya, Muhaimin menambahkan, Disdik Balikpapan terlebih dahulu akan melakukan simulasi PTM di seluruh sekolah-sekolah. Dalam waktu bersamaan, mereka pun mengevaluasi perkembangan kasus COVID-19 di Balikpapan. 

"Simulasi dulu satu bulan, kalau aman lanjut, kalau nggak ya evaluasi lagi," ujarnya.

Simulasi ini, katanya, sekaligus untuk melakukan penyesuaian ketentuan yang ada, seperti contohnya tentang kapasitas sekolah dibatasi 50 persen atau separuh dari jumlah murid di sekolah.

Baca Juga: Panel Surya Digondol Maling, Balikpapan Rugi Rp50 Juta

2. Penerapan sesuai kurikulum di masa COVID-19

Balikpapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka selama SebulanPenyuntikan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Pola penerapan telah dirancang sedemikian rupa, kata Muhaimin, seperti contoh untuk pelajar SD boleh belajar di sekolah dengan catatan dalam satu minggu satu kali saja.

"Tadi kami laporkan ke beliau (Wali Kota) anak SD itu kan belum divaksin, maka yang kita lakukan anak SD itu masuk dalam satu minggu satu kali,” jelasnya.

Misalnya hari Senin kelas 1 saja tapi dibagi 2 shift, sehingga satu kelas itu isinya 25 persen. Kemudian hari Selasa kelas 2 dan sama juga yakni dibagi dua shift.

“Pembelajarannya dilakukan sesuai kurikulum di masa COVID-19, di mana kurikulum yang harusnya 6 jam bisa dihabiskan hanya dalam waktu 2 jam saja,” urainya.

3. Siswa SMP dua kali pertemuan dalam seminggu

Balikpapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka selama SebulanProses vaksinasi pelajar di Balikpapan Kalimantan Timur. (IDN Times/Hilmansyah)

Pola yang sama juga diterapkan pada pelajar SMP. Hanya saja dalam satu minggu setiap kelas boleh masuk selama dua hari. Semisal kelas 7 dijadwal pada hari Senin dan Selasa.

"Kelas 8 hari Rabu dan Kamis, lalu kelas 9 hari Jumat dan Sabtu. Maksimal itu dua jam dulu kita coba baik untuk SD maupun SMP," ujar Muhaimin.

Pelaksanaan uji coba tersebut akan dimulai bila status PPKM Kota Balikpapan turun ke level 3. Sehingga pihaknya masih menunggu kabar tersebut hingga tanggal 6 September nanti.

"Intinya gini, supaya anak yang belum tahu sekolahnya baik itu kelas 1 SD maupun SMP itu biar tahu dulu sekolahnya. Biar dia kenal gurunya, ketemu temannya walaupun dengan protokol kesehatan," tutupnya.

Baca Juga: Ribuan Lampu Penerangan Jalan Umum Dipasang di Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya