Keluarga Nyaris Ambil Paksa Jenazah Pasien COVID-19 di Balikpapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Tak terima pasien dimakamkan dengan protokol COVID-19, keluarga pun hendak mengambil paksa jenazah pasien tersebut. Pihak keluarga pasien ingin memakamkan jenazah dengan cara umum. Peristiwa ini terjadi pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 13.30 Wita di RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan.
"Saat keluarganya meninggal dihubungi pihak RS namun tidak terima karena akan dimakamkan dengan prosedur COVID-19. Akhirnya beramai-ramai datang ke RS bermaksud membawa jenazah," ujar Kapolsek Balikpapan Utara, Kompol Danang Aries Susanto pada Senin.
1. Nyaris terjadi adu jotos dengan petugas
Danang mengatakan, pihak keluarga yang bersikeras membawa membawa jenazah menyebabkan nyaris terjadi adu jotos antara keluarga dengan pihak rumah sakit. Kapolsek Balikpapan Utara bersama Panit II Polsek Balikpapan Utara pun mendatangi RSKD.
"Kita datang RS dan menenangkan pihak keluarga dulu, sambil memberi pemahaman tentang proses pemakaman yang terkonfirmasi positif COVID-19, baik dari kita juga dari rumah sakitnya," jelasnya.
2. Keluarga akhirnya terima jenazah pasien dimakamkan secara protokol COVID-19
Pihak keluarga tak ingin pasien dimakamkan dengan protokol COVID-19 karena hasil swab belum keluar.
"Akhirnya kita tunggu sampai hasil swab-nya keluar dan sekitar pukul 13.30 Wita itu keluar dan benar positif," ujar Kapolsek Balikpapan Utara ini.
Setelah mengetahui hasil tersebut, pihak keluarga pasien akhirnya bisa menerima dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit dan dan pihak Tim Gugus COVID-19 untuk dimakamkan sesuai dengan prokes COVID-19.
Baca Juga: Satgas Belum Pastikan Varian Baru COVID-19 Sudah Masuk Balikpapan
3. Satgas minta keluarga pasien COVID-19 lebih sabar
Sementara itu Ketua Tim Satgas Penanggulangan Gugus COVID-19 Kota Balikpapan, Rizal Effendi yang mendapatkan informasi ini meminta kepada seluruh keluarga pasien COVID-19 yang meninggal untuk lebih bersabar.
"Ya kalau bisa tidak memakai cara-cara kekerasan sampai mau merebut paksa begitu lah ya. Dibicarakan baik-baik. Kalau memang ada hasilnya positif kan harus sesuai protokol kesehatan COVID-19," katanya.
Ia menambahkan, "Kalau belum keluar hasilnya kan juga tetap mengikuti prokes agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya
Pihaknya tidak menginginkan dalam suasana duka malah terjadi keributan seperti di RS Pertamina Balikpapan beberapa waktu lalu. Dimana justru ada pihak keluarga pasien yang menjadi tersangka akibat ulahnya.
"Jangan sampai kaya kemarin kan, mukul terus jadi tersangka. Kan sudah berduka terus berhadapan dengan hukum. Jangan lah seperti itu," harapnya.
4. Upaya pengambilan paksa jenazah ini kejadian yang kedua kalinya di Balikpapan
Peristiwa upaya pengambilan paksa jenazah ini bermula dari seorang pasien perempuan yang tinggal di Balikpapan Selatan dibawa ke RSKD pada hari Minggu (31/1/2021) sekitar pukul 21.00 Wita.
Pasien memiliki gejala mirip COVID-19 maka ia pun dirawat mendapatkan perawatan. Namun, pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 08.30 Wita pasien meninggal dunia sementara hasil pemeriksaan swab belum keluar dan terjadi keributan antara pihak keluarga dengan RS.
Kejadian serupa pernah terjadi di RS Pertamina Balikpapan pada Januari lalu. Dimana akibat peristiwa ini satu orang anggota kepolisian Polsek Balikpapan Selatan babak belur dihajar keluarga korban. Saat ini kasus masih berlanjut, empat orang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: COVID-19 Melonjak, RSKD Balikpapan Tambah 40 Tempat Tidur dan Nakes