Klaim Proyek Tol Balsam Jadi Penyebab Banjir, Warga 4 RT Unjuk Rasa 

Banjir disebut juga disertai lumpur

Balikpapan, IDN Times - Ratusan warga dari Rukun Tetangga (RT) 32,33, 34 dan 35 Kelurahan Manggar,Balikpapan Timur melakukan aksi unjuk rasa damai di kawasan exit tol Balikpapan –Samarinda.

Aksi unjuk rasa itu dilakukan warga karena rumah mereka banjir saat hujan turun. 

“Ada sekitar 1000 kepala keluarga dari empat RT yang ada di kawasan exit tol Balikpapan –Samarinda yang rumahnya terendam banjir saat hujan turun,” Agus Ketua RT 34 Kelurahan Manggar ,Rabu (16/9/2020).

1. Warga klaim banjir kini juga disertai lumpur

Klaim Proyek Tol Balsam Jadi Penyebab Banjir, Warga 4 RT Unjuk Rasa Kondisi pemukiman warga di sekitar tol Balikpapan - Samarinda (IDN Times/Hilmansyah)

Aksi unjuk rasa yang dilakukan warga ini karena sejak pembangunan jalan tol Balikpapan – Samarinda yang dilakukan selama 4 tahun lalu ini selalu menyebabkan banjir dan lumpur, terutama di kompleks perumahan panji.

“Dulu hanyar banjir yang merendam pemukiman warga, namun saat ini bila hujan turun bukan hanya banjir air saja, tapi juga beserta lumpurnya, “ jelas Agus.

Air dan lumpur yang mengalir ke pemukiman, kata Agus, berasal kawasan bukit perbukitan yang berada di seberang tol yang mengalir ke bawah jalan menuju sungai kecil yang mengalir ke sungai Manggar Kecil yang kemudian meluap.

2. Wawali Balikpapan minta pelaksana proyek koordinasi dengan pemkot

Klaim Proyek Tol Balsam Jadi Penyebab Banjir, Warga 4 RT Unjuk Rasa Wakil walikota Balikpapan, Rahamd Mas'ud diwawancara usai sidak pemukiman warga di sekitar tol Balikpapan - Samarinda, Rabu (16/9/2020). (IDNTimes/Hilmansyah)

Wakil Wali Kota Ballikpapan Rahmad Mas’ud didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan, langsung melakukan inspeksi mendadak di lokasi banjir yang dimaksud.

“Kita akan minta pelaksana proyek jalan tol Balikpapan – Samarinda untuk bertanggung jawab atas kondisi, dengan juga melibatkan Pemkot Balikpapan,” ujar Rahmad Mas'ud.

Rahmad Mas'ud mengatakan, saat ini memang ada drainase yang dikerjakan pengelola tol untuk mengurangi dampak banjir tersebut, apakah ada kemungkinan akan bisa diperlebar, untuk itu ia minta Dinas PU membuatkan konsepnya.

“Kami minta dibuatkan konsep dinas PU kota untuk diusulkan ke provinsi. Kita akan kawal drainase ini, syukur-syukur bisa di (APBD) perubahan 2020 ini,” paparnya.

Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 Per 16 September 2020, Kaltim Posisi Kelima

Baca Juga: Waspada! 9 Daerah di Kaltim Berpotensi Lahirkan Klaster Pilkada

Baca Juga: 100 Klaster Keluarga COVID-19 Ada di Kaltim, Terbanyak dari Samarinda

3. Pelebaran drainase jadi solusi jangka panjang

Klaim Proyek Tol Balsam Jadi Penyebab Banjir, Warga 4 RT Unjuk Rasa Kepala PU Balikpapan Yusri Ramli saat diwawancara terkait solusi banjir di pemukiman warga sekitar tol Balikpapan - Samarinda (IDNTimes/Hilmansyah)

Sementara itu, Kepala Dinas PU Balikpapan Yusri Ramli mengatakan, dari informasi Balai Sungai Wilayah, akan membuat drainase lebih besar menuju laut melintasi Jalan Mulawarman sepanjang 2 kilometer karena selama ini drainase kecil ini mengalir ke Sungai Manggar Kecil.

“Informasi dari kepala Balai Sungai itu akan membangun drainase melewati tanah perusahaan swasta. Dan untuk itu sudah dilayangkan surat untuk minta izin rencana cross ke laut karena ini satu-satunya solusi agar tidak banjir, namun itu rencana jangka panjangnya,” ujarnya.

Topik:

  • Anjas Pratama

Berita Terkini Lainnya