Puluhan Pasien COVID-19 Balikpapan Dilaporkan Meninggal saat Isoman 

Selama dua pekan ada 20 kasus meninggal isoman

Balikpapan, IDN Times - Puluhan pasien COVID-19 di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) dilaporkan meninggal dunia saat menjalani proses isolasi mandiri (isoman).  Mayoritas jenazah dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes pemeriksaan antigen postmortem (pemeriksaan mayat). 

“Dalam seminggu ini kasus kematian akibat COVID-19 sangat meningkat di Kota Balikpapan baik yang meninggal di rumah sakit, maupun yang meninggal di tempat isolasi mandiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan,  Andi Sri Juliarty pada awak media, Minggu (11/7/2021).

1. Dua pekan ada 20 kasus meninggal isoman

Puluhan Pasien COVID-19 Balikpapan Dilaporkan Meninggal saat Isoman Pemakaman pasien positif COVID-19 di Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Hilmansyah)

Andi mencatat, total pasien isoman yang meninggal selama dua pekan terakhir tercatat sebanyak 20 orang. Mayoritas pasien isoman ini, menurutnya punya penyakit bawaan di samping memang terpapar virus COVID-19. 

Penyakit mereka seperti jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes. 

 

“Untuk meninggal di rumah ada sekitar 20 kasus selama dua minggu ini, rata-rata terkonfirmasi COVID-19,” ungkapnya.

Sehubungan itu, Andi meminta warga proaktif melaporkan diri ke puskesmas bila kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Sikap aktif masyarakat bisa menghindarkan dari potensi kematian di mana tidak diketahui penyebabnya. 

Baca Juga: Embarkasi Haji di Balikpapan Ditetapkan Jadi RS Darurat COVID-19 

2. Warga ada keluhan segera berobat

Puluhan Pasien COVID-19 Balikpapan Dilaporkan Meninggal saat Isoman Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Andi yang akrab disapa Dio menduga, pasien isoman ini terlambat dalam penanganan saat kondisi kritis terpapar virus. Mereka memang kesulitan memperoleh penanganan medis mengingat kondisi rumah sakit di Balikpapan sedang penuh. 

“Ada beberapa juga yang meninggal tanpa informasi, misal belum terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga pada kasus kasus ini kami melakukan tes antigen posmortem, setelah kematian,” jelasnya.

Pasien-pasien ini pun sepertinya tidak menyadari sudah terpapar COVID-19. Mereka mengira sakit flu biasa sehingga hanya beli obat bebas di pasaran. 

“Kami harapkan pada seluruh warga Balikpapan jika merasakan ada keluhan batuk, pilek, demam, sakit kepala, diare, nyeri otot segera berobat, sehingga bisa dibedakan apakah ini COVIDatau bukan,” paparnya.

3. Balikpapan dapat bantuan peralatan medis

Puluhan Pasien COVID-19 Balikpapan Dilaporkan Meninggal saat Isoman Ilustrasi kasus COVID-19 (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim telah mengirimkan bantuan berupa peralatan APD dan masker ke Pemkot Balikpapan. Bantuan ini sebagai upaya untuk menangani kasus COVID-19 yang terus melonjak.

“Kita baru dapat bantuan dari provinsi sedang tiba di gudang farmasi, kita katanya dua truk bantuan APD itu 4 ribu lembar, kemudian masker satu box dan berbagai alat lainnya,” ujar Dio.

Seperti diketahui, Balikpapan merupakan episentrum pusat penyebaran pandemik COVID-19 di Kaltim. Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan melaporkan, terdapat tambahan 291 kasus baru terpapar virus, 111 sembuh, dan 15 orang meninggal dunia. 

Kasus kematian juga mencatat rekor tertinggi selama pandemik mencapai 25 orang. Namun baru 15 orang yang terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratrium swab PCR.

Satgas COVID-19 Kaltim menyebutkan, total pasien terpapar virus di Balikpapan mencapai 2.846 jiwa. Mereka merupakan pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isoman di rumah masing-masing.

Baca Juga: PPKM Darurat, Seluruh Akses Kerumunan di Balikpapan Diblokir

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya