Waspadai Lonjakan Kebutuhan, Perum Bulog Pastikan Stok Pangan Aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Mewaspadai lonjakan kebutuhan pangan akibat pandemik virus corona atau COVID-19, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara atau Kaltimtara memastikan pangan tersedia. Mulai dari beras, gula pasir dan minyak goreng.
"Seluruh jajaran Bulog sudah diminta untuk mewaspadai lonjakan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, bahan jika kondisi tak terduga lainnya sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait kebutuhan pangan," ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Suharto Djabar pada Rabu (22/4).
1. Balikpapan masuk zona merah sehingga kebutuhan pangan harus diantisipasi
Di tengah situasi pandemik, kata dia, Bulog harus mempersiapkan kebutuhan pangan. Apalagi Balikpapan masuk zona merah penyebaran virus corona, sehingga persediaan pangan harus maksimal. Persediaan beras yang tersedia saat ini sebanyak 5 ribu ton dan jumlah tersebut akan terus bertambah. Sebab pada Mei mendatang, Babulu di Penajam Paser Utara juga mulai panen dan Bulog akan menyerap yang ada di daerah tersebut.
“Saat ini stok kita ada untuk 4-5 bulan ke depan utamanya untuk beras. Apalagi Balikpapan masuk zona mau tidak mau harus siap,” terangnya.
2. Stok gula pasir tersedia ratusan ton, kecuali daging kerbau
Menurut Soeharto, apabila stok pangan bekurang maka Bulog Kaltimtara akan mendatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi. Persediaan beras dan kebutuhan pangan lainnya juga dipersiapkan demi antisipasi kenaikan kebutuhan selama Ramadan dan Idul Fitri. Sementara persediaan lainnya, seperti gula pasir masih ada 300-400 ton, minyak goreng 5 ribu liter.
"Kecuali daging kerbau, yang kini hanya tersedia 10 ton. Karena kami impor dari India maka pengiriman tertunda, akibat kebijakan lockdown," terangnya.
3. Pembagian sembako ke masyarakat melalui Bulog
Dia menambahkan, untuk kekurangan itu bakal diganti dengan daging lainnya seperti ayam. Dan tak perlu memasok dari luar daerah, sebab lokal juga ada. Nantinya, sembako ini akan dibagikan ke masyarakat lewat Bulog, isinya beras, minyak, dan lainnya.
“Rencana tahap awal ada 9 ribu kepala keluarga. Kami berbagi pekerjaan, komoditas disediakan bulog, komandonya ada di wali kota,” pungkasnya.