Iuran Naik, Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Turun Kelas Cuma 1 Persen

Sebagian besar sudah turun kelas pada Desember 2019

Balikpapan, IDN Times - Rencana kenaikan tarif BPJS Kesehatan untuk peserta kelas 2 dan 3 yang akan berlaku efektif pada Juli ini, tidak menyebabkan peningkatan jumlah peserta yang mengajukan penurunan ke kelas 3. Deputi Direksi Wilayah BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,  dan Kalimantan Utara (Kaltimtengseltara)  C. Fallah Rakhmatiana mengatakan berdasarkan catatan BPJS Kesehatan jumlah peserta yang mengurus layanan penurunan kelas sangat sedikit.  

“Presentasi untuk perpindahan kelas itu memang sangat sedikit hitungannya masih di bawah 1 persen,” katanya ketika diwawancarai wartawan ketika menyerahkan bantuan Alat Perlindungan Diri (APD) kepada para tenaga medis di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Senin (29/6).

1. Sebagian besar sudah turun Desember 2019

Iuran Naik, Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Turun Kelas Cuma 1 PersenInternet

Menurutnya, sebagian besar peserta yang mengajukan penurunan kelas lebih banyak terjadi pada akhir tahun 2019 lalu, ketika adanya rencana Pemerintah Pusat untuk menaikan tarif BPJS Kesehatan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan. Namun kebijakan itu kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung pada Maret 2020.

“Jumlah peserta turun kelas itu ada tapi tidak banyak sebenarnya, hitungannya masih di bawah 1persen, kalau Desember kemarin bisa sampai 20 sampai 30 sehari,” jelasnya.

2. BPJS Kesehatan memberikan bantuan APD ke RSKD

Iuran Naik, Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Turun Kelas Cuma 1 PersenRSUD Kanujoso Djatiwibowo. (IDN Times/Surya Aditya)

BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara (Kaltimtengseltara) menyerahkan bantuan berupa Alat Perlindungan Diri (APD) kepada para tenaga medis di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Bantuan tersebut merupakan hasil dari aksi penggalangan dana sukarela pegawai BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia melalui Gerakan Gotong Royong Bantu Tenaga Kesehatan Cegah Corona (GEBAH CORONA) yang diprakarsai BPJS Kesehatan beberapa waktu lalu.

Falah mengatakan, bantuan berupa 550 buah masker, 375 buah masker bedah, 500 buah sarung tangan karet, 55 baju pelindung medis, dan 15 baju APD lengkap itu nantinya akan didistribusikan kepada para tenaga medis yang bertugas di lapangan. 

3. Masyarakat bisa membantu tenaga medis dengan mengikuti protokol kesehatan

Iuran Naik, Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Turun Kelas Cuma 1 PersenPaket Lebaran Astra Honda Motor untuk Tenaga Medis (Dok. IDN Times)

Direktur Utama Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) dr. Edy Iskandar mengatakan pihaknya mengapresiasi aksi penggalangan dana tersebut untuk membantu tenaga medis untuk COVID-19. 

"Terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menginisiasi gerakan kemanusiaan ini. Bantuan APD selanjutnya akan didistribusikan kepada tenaga medis yang bertugas di RSUD ini," ujar Edy.

Ia juga mengimbau bagi masyarakat untuk membantu tenaga medis memerangi virus corona dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Bagi masyarakat, mohon bantu kami untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk memutus mata rantai COVID-19. Mudah-mudahan wabah virus corona ini dapat segera berlalu. Mari kita bersama-sama lawan COVID-19," ujar Edy.

Baca Juga: Rawan COVID-19, Pasar Tradisional di Balikpapan Dipasang Tirai Plastik

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya