Kasus DBD di Balikpapan Menurun Sejak Pandemik COVID-19

Pemerintah setempat minta masyarakat tetap waspada

Balikpapan, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Andi Sri Juliarti menyebut, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya turun selama pandemik virus corona atau COVID-19. 

"Di tengah pandemik COVID-19 ini, kita juga utamakan program kesehatan yang lainnya di antaranya adalah penanggulangan DBD yaitu masuk di dalam indikator untuk dicapai targetnya pada RPJMD," katanya ketika diwawancara wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa (8/9/2020).

1. Kasus DBD menurun lebih dari 50 persen

Kasus DBD di Balikpapan Menurun Sejak Pandemik COVID-1941330 dari Pixabay" target="_blank">pixabay.com

Menurut Sri, berdasarkan data laporan perkembangan kasus DBD di Kota Balikpapan, hingga minggu ke-35 tahun 2020 ini, jumlah temuan kasus demam berdarah sudah mencapai 1019 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 6 orang.

Jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan kasus yang terjadi dalam periode yang sama di bulan Agustus 2019 yang sempat mencapai 2.841 kasus dengan jumlah kasus meninggal dunia sebanyak 12 orang . 

Berdasarkan laporan perkembangan data bulanan kasus DBD, hingga bulan Agustus 2020 ini, jelas Sri, jumlah temuan kasus DBD tercatat mencapai 131 kasus.

"Paling tinggi adalah Kecamatan Balikpapan Utara di kawasan Kelurahan Batu Ampar dan Graha Indah tetapi ada juga jumlah yang banyak kita temukan di Kecamatan Balikpapan Timur di Kelurahan Manggar, dan Kecamatan Balikpapan Selatan itu di Kelurahan Sepinggan serta di Kecamatan Balikpapan Kota itu di daerah Kelurahan Klandasan," jelasnya.

2. Maksimalkan peran masyarakat

Kasus DBD di Balikpapan Menurun Sejak Pandemik COVID-19Kolam tampung air hujan milik warga Desa Bumi Harapan Sepaku (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai bahaya ancaman penyebaran kasus demam berdarah di tengah pandemik COVID-19.

"Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk juga waspada terhadap kasus demam berdarah sambil kita jaga kebersihan lingkungan karena kondisi pandemi ini," imbaunya.

Di tengah keterbatasan akibat pandemik, Dinas Kesehatan kesulitan menerjunkan kadernya untuk mendatangi rumah-rumah warga untuk menjalankan program pemberantasan nyamuk demam berdarah.

Untuk itu, Sri menjelaskan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal, agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

"Bisa kita melibatkan anggota keluarga untuk memeriksa jentik di rumah dan lingkungan masing-masing, biasanya tugas ini memang dijalankan atau dibantu oleh kader tetapi pada kondisi pandemi ini mungkin mereka sulit untuk ke rumah-rumah warga," jelasnya.

Baca Juga: Kejanggalan Proses Hukum Kasus Tumpahan Minyak Di Teluk Balikpapan

3. Meksi kasus DBD turun, masyarakat harus tetap waspada

Kasus DBD di Balikpapan Menurun Sejak Pandemik COVID-19Pexels.com/Pixabay

Ia menerangkan kondisi cuaca hujan yang turun dalam beberapa pekan terakhir, sangat berpotensi meningkatkan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Karena itu, Sri meminta agar seluruh masyarakat Balikpapan lebih waspada.

"Karena beberapa hari ini ada hujan, ini juga berisiko jika air hujan tertampung pada wadah-wadah yang ada di lingkungan dia biasanya ban, botol-botol dan sebagainya tolong diperiksa semua dibuang airnya," jelasnya.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Andi Sri Juliarty, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya