Pemprov Kaltim Bagikan BSM Rp21 Miliar untuk Warga Balikpapan

Bantuan untuk 28 ribu KK terdampak COVID-19 di 3 kecamatan

Balikpapan, IDN Times - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyampaikan Pemerintah Provinsi Kaltim berencana akan melanjutkan program bantuan sosial masyarakat (BSM) bagi warga yang terdampak COVID-19.

“Ini sudah tahap ketiga, mungkin ini bantuannya masih diperpanjang kalau untuk anggarannya bisa. Karena kita tidak tahu pandemik COVID-19 kapan berakhir,” kata Isran saat memantau pembagian Bantuan Sosial Masyarakat (BSM) tahap ketiga di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Balikpapan, Kamis (25/6). 

1. Baru 30 persen anggaran COVID-19 yang dipergunakan

Pemprov Kaltim Bagikan BSM Rp21 Miliar untuk Warga BalikpapanPembagian Bantuan Sosial Masyarakat (BSM) tahap ketiga di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC) Balikpapan, Kamis, 25 Juni 2020 IDN Times/Haikal

Menurut Isran, dari Rp388 miliar alokasi anggaran yang di refocusing dari sejumlah program dalam APBD Provinsi Kalimantan 2020, baru sekitar 30 persen yang telah dipergunakan untuk program percepatan penanganan COVID-19 di Kalimantan Timur.

“Ya mau tidak mau nanti risikonya adalah mengurangi kegiatan yang lain, dan ini memang sudah berlaku tidak hanya di provinsi tapi di kabupaten/ kota yang lain,” terangnya.

Anggaran COVID-19 tersebut paling banyak dipergunakan untuk membiayai sejumlah program, seperti pada bidang kesehatan yakni guna pembelian alat kesehatan, juga pembagian Bantuan Sosial Masyarakat (BSM).

Namun, pihaknya hingga saat ini masih mempertimbangkan kondisi keuangan daerah untuk melanjutkan program Bantuan Sosial Masyarakat (BSM) bagi warga yang terkena dampak sosial akibat penyebaran virus corona.

Baca Juga: Abai Protokol COVID-19, Tempat Makan di Balikpapan akan Ditutup Paksa

2. Bantuan untuk masyarakat ternyata tetap dikenai pajak

Pemprov Kaltim Bagikan BSM Rp21 Miliar untuk Warga BalikpapanGubernur Kaltim Isran Noor (IDN Times/Haikal)

Ia menjelaskan bahwa pemerintah provinsi sangat berhati-hati dalam penggunaan anggaran yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19, terutama menyangkut pendistribusian bantuan sosial bagi masyarakat yang terkena dampak akibat penyebaran virus corona agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

“Makanya dalam proses pendistribusian pembagian bantuan ini kita lakukan secara hati-hati lebih baik lambat daripada nanti jadi masalah, sehingga data yang ada itu bisa lebih valid. Tidak apa-apa terlambat yang penting dirapel,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, banyak timbul pertanyaan menyangkut besaran bantuan sosial karena nilainya tidak sesuai dengan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan.

Hal itu karena bantuan sosial yang diberikan harus dikenakan pemotongan pajak, sehingga nilainya menjadi berkurang. 

“Seolah-olah penyelenggara ini korupsi padahal tidak, karena ada beberapa item seperti bansos atau pakai paket yang dibagikan itu terkena ternyata pajak, karena ketika kita berbicara Permenkeu bantuan ini tidak ada kena pajak tapi ternyata pada saat dibuat juknis-nya itu kemudian kena pajak. Ada orang tidak mengerti bertanya-tangan, jangan-jangan dikorupsi karena ada potongan padahal kan dipotong pajak,” terangnya.

3. Total alokasi BSM di Balikpapan mencapai Rp21 miliar

Pemprov Kaltim Bagikan BSM Rp21 Miliar untuk Warga BalikpapanWali Kota Balikpapan (jaket hitam) dan Gubernur Kaltim Isran Noor (berbaju batik kanan) IDN Times/Haikal

Isran menjelaskan pada hari ini, khusus Kota Balikpapan, total Bantuan Sosial Masyarakat (BSM) yang telah didistribusikan tercatat mencapai Rp21 miliar, dengan besaran masing-masing kepala keluarga Rp750 ribu.

Bantuan dibagikan selama tiga tahap bagi 28 ribu kepala keluarga (KK) di tiga kecamatan di Kota Balikpapan. Pada Kecamatan Balikpapan Selatan BSM diberikan kepada 7.966 KK, Kecamatan Balikpapan Kota sebanyak 9.372  KK, dan Kecamatan Balikpapan Timur sejumlah 6.737 KK.

Baca Juga: Rawan COVID-19, Pasar Tradisional di Balikpapan Dipasang Tirai Plastik

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya