450 Prajurit Yonif Raider 303/SSM Kostrad Jaga Perbatasan RI-Malaysia

Selamat bertugas, jaga kedaulatan di beranda negeri

Balikpapan, IDN Times - Panglima Kodam VI/ Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto menyambut 450 prajurit Yonif Raider 303/ Setia Sampai Mati (SSM) Kostrad di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Senin (25/6)

Sebanyak 450 orang prajurit ini akan bertugas sebagai pasukan pengamanan di perbatasan RI - Malaysia menggantikan Yonif 144 Jaya Yudha Brigif 8 Kodam II Sriwijaya yang telah bertugas di perbatasan selama kurang lebih 9 bulan.

"Jaga kedaulatan NKRI, jangan sejengkal pun bergeser dari Bumi NKRI, terus lakukan patroli, meskipun pos pantau yang ada masih dianggap kurang," terang Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto, usai menyambut 450 prajurit Yonif Raider 303 di Pelabuhan Semayang.

1. 450 prajurit Yonif Raider 303/ SSM Kostrad akan bertugas di Mahakam Ulu dan Malinau

450 Prajurit Yonif Raider 303/SSM Kostrad Jaga Perbatasan RI-MalaysiaIDN Times/M.Idris

Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 303/ Setia Sampai Mati Kostrad yang tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan ini akan bertugas di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Malinau menggantikan Yonif 144 Jaya Yudha Brigif 8 Kodam II Sriwijaya.

Penugasan yang semula direncanakan pada bulan April 2019 lalu digeser Juni ini karena adanya perkembangan masalah pemilu.

Yonif Raider 303  bermarkas di Cikajang Jawa Barat ini melaporkan satuannya kepada Pangdam VI/ Mulawarman untuk menggantikan tugas Yonif 144 Jaya Yudha Brigif 8 Kodam II Sriwijaya. Apel penerimaan pasukan ini dilakukan pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 wita yang di pimpin langsung Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto meminta kepada para prajurit yang bertugas di perbatasan terus melakukan patroli sehingga perbatasan benar benar aman, selain itu juga para prajurit harus dengan cepat berbaur dengan masyarakat sekitar seperti yang sudah di lakukan oleh prajurit sebelumnya selama bertugas.

"Terus melakukan patroli, jaga kedaulatan NKRI diperbatasan, jangan sampai bergeser sejengkal pun, tegas Pangdam VI Mulawarman.

Sebanyak 450 prajurit  ini akan menuju lokasi bertugas di bagi menjadi dua bagian, sebagian melalui jalur laut dan sebagian menggunakan jalur darat hingga Long Bagun dan akan diangkut kembali menggunakan helikopter untuk menuju pos-pos yang dituju.

"Gunakan helikopter untuk mengangkut ke setiap pos yang akan ditempati nantinya di kawasan Mahakam Ulu," ujar Panglima.

Baca Juga: Mengenal Bregada, Pasukan Prajurit Kraton Yogyakarta

2. Tempati 25 pos jaga dari 55 pos jaga pengamanan perbatasan

450 Prajurit Yonif Raider 303/SSM Kostrad Jaga Perbatasan RI-MalaysiaIDN Times/M.Idris

Pasukan yang bertugas di 2 kabupaten di Kalimantan Timur, Malinau dan Mahakam Ulu akan menempati sebanyak 25 pos jaga dari 55 pos jaga pengamanan perbatasan di sepanjang 1038 kilometer.

Pangdam VI/ Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto menambahkan, untuk total prajurit yang menjaga perbatasan RI - Malaysia ini sebanyak 900 pasukan, yang tersebar di Kabupaten Nunukan adalah Bataylon 600 Rider.

"Sejak adanya pos-pos yang tersebar membawa efek ke arah yang lebih baik, berkurangnya pelanggaran hukum yang terjadi, sepeti ilegal logging yang banyak terjadi, kini sudah tidak ada, ini sangat berbeda kondisinya pada 20 tahun yang lalu," jelas Subiyanto.

Selain itu, perbatasan yang kerap dijadikan sebagai jalan masuknya minuman keras dan narkoba di Kabupaten Malinau dan Mahulu sangat kecil, namun tetap diwaspadai sehingga tidak ada lagi celah bagi para pelaku penyelundupan untuk leluasa memasukkan barang terlarang ke Indonesia.

"Memang ada celah para penyelundup untuk memasukkan miras dan narkoba, namun dengan patroli rutin yang meningkat membuat celah semakin kecil," beber Pangdam VI/ Mulawarman.

3. Jumlah pos dan luasan wilayah perbatasan tak sebanding

450 Prajurit Yonif Raider 303/SSM Kostrad Jaga Perbatasan RI-MalaysiaIDN Times/M.Idris

Jumlah pos yang tidak sebanding dengan luasan wilayah perbatasan menimbulkan celah-celah yang rawan penyelundupan. Pada kawasan-kawasan rawan inilah akan dilakukan patroli secara rutin..

"Celah ini yang dilakukan patroli rutin oleh prajurit TNI yang bertugas untuk meminimalisir penyelundupan yang terjadi," terangnya.

Subiyanto menambahkan, jarak antar pos yang tersebar di perbatasan Malinau, Nunukan hingga Mahakam Ulu jaraknya berbeda-beda bahkan ada pos yang jauh dari perbatasan lantaran keadaan geografisnya.

Untuk setiap pos jaga diisi dengan jumlah yang bervariasi, antara 15-18 prajurit. Menurut Subiyanto hingga kini belum ada rencana penambahan prajurit untuk menjaga perbatasan RI-Malaysia.

Baca Juga: Menhan Ryamizard: TNI Tak Ada Kaitannya dengan Tim Mawar

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya