Harga Cabai Mahal, Wali Kota Balikpapan Dorong Penggunaan Cabai Bubuk 

Harga cabai memicu inflasi daerah

Balikpapan, IDN Times - Menyikapi tingginya harga cabai dalam beberapa pekan terakhir, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengajak masyarakat Kota Balikpapan untuk beralih ke penggunaan cabai bubuk.

Hal itu disampaikan Rizal ketika menghadiri acara peluncuran Gerakan Wanita Matilda (Mandiri, Terampil, Berdaya) atau yang disingkat GWM di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Selasa (30/07)

“Kita harus bijak dalam berbelanja, sehingga tidak terjadi kenaikan inflasi akibat panic buying  ketika ada terjadi kekurangan distribusi bahan pokok,” kata Rizal dalam sambutannya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan (KPwBI Balikpapan).

1. Cabai bubuk dapat digunakan ketika terjadi kekosongan stok

Harga Cabai Mahal, Wali Kota Balikpapan Dorong Penggunaan Cabai Bubuk IDN Times/Maulana

Melonjaknya harga cabai yang terjadi hampir di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Kota Balikpapan menyebabkan kenaikan inflasi. Untuk itu, Rizal meminta agar masyarakat dapat mengembangkan usaha pembuatan cabai bubuk.

Ia menjelaskan penggunaan cabai bubuk dapat menjadi alternatif bagi masyarakat ketika terjadi kekosongan stok cabai yang menyebabkan harga melambung tinggi.

“Ketika harga cabai sedang rendah karena lagi musim panen, cabai yang ada dapat dibuat cabai bubuk sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan ketika terjadi masalah kekosongan stok seperti sekarang ini. Harga cabai melambung tinggi karena gagal panen ketika musim hujan,” jelasnya.

Rizal menjelaskan, komoditas cabai merupakan salah satu komponen utama yang menyebabkan kenaikan inflasi di Balikpapan. Secara nasional, tingkat inflasi saat ini sudah mencapai 3 persen, Balikpapan termasuk kota dengan inflasi tinggi karena hampir seluruh bahan pokok berasal dari luar kota.

“Saya lihat di luar negeri, sudah tidak ada lagi orang pakai cabai segara. Mereka lebih banyak menggunakan cabai kering,” jelasnya.

Baca Juga: Harga Cabai Merangkak Naik di Pasar Tradisional

2. Minta masyarakat lebih bijak dalam berbelanja

Harga Cabai Mahal, Wali Kota Balikpapan Dorong Penggunaan Cabai Bubuk IDN Times/Maulana

Dalam kesempatannya, Rizal juga meminta agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi masalah kenaikan harga bahan pokok. Lebih bijak dalam berbelanja sehingga tidak terjadi kenaikan permintaan yang dapat menimbulkan masalah kekosongan stok dan harga yang melambung tinggi.

“Kami minta agar ibu-ibu lebih bijak dalam berbelanja, tidak kehabisan ketika ada kenaikan harga bahan pokok, sekarang kan kami sudah sediakan papan informasi harga di  pasar,” imbau.

Rizal menjelaskan melalui program PKK, pemerintah kota juga mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami sejumlah tanaman yang bahan dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti cabai dan sayur-sayuran termasuk tanaman obat keluarga.

3. Pemkot Balikpapan, TP PKK, dan KPwBI Balikpapan launching Gerakan Wanita Matilda

Harga Cabai Mahal, Wali Kota Balikpapan Dorong Penggunaan Cabai Bubuk IDN Times/Maulana

Sebagai upaya pengendalian inflasi secara lebih massif, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan (KPwBI Balikpapan) bersama Pemerintah Kota Balikpapan dan TP PKK Kota Balikpapan meluncurkan Gerakan Wanita Matilda (Mandiri, Terampil, Berdaya) atau yang disingkat GWM pada Selasa, 30 Juli 2019.

Program GWM menyasar para wanita se-Kota Balikpapan untuk bersama-sama terlibat dalam pengendalian inflasi daerah di Balikpapan. Program ini merupakan program edukasi tentang urban farming, kampanye inflasi dan pengelolaan keuangan keluarga kepada kelompok perempuan.

Melalui kegiatan GWM ini, Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Balikpapan mengharapkan terdapat peningkatan kepedulian para wanita sebagai pengelola keuangan keluarga tentang berbelanja secara bijak.

Program ini juga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan oleh masing-masing rumah tangga sehingga dapat memenuhi kebutuhan terhadap komoditas holtikultura secara mandiri, meningkatkan finansial literasi dan mendorong inklusi keuangan masyarakat, serta mendukung pemberdayaan wanita kota Balikpapan untuk menjadi wanita yang mandiri, terampil dan berdaya.

“Ini implementasi dari visi kami sebagai bank sentral membangun ekonomi bangsa, kami melihat bahwa wanita memiliki peran penting dalam keluarga agar lebih bijak dalam berbelanja dan memacu tingkat inflasi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bimo Epyanto.

Baca Juga: Harga Cabai Semakin 'Pedas', Ternyata Ini Penyebabnya

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya