Jadi Kota Penyangga IKN, Balikpapan Benahi Sistem Layanan Publik 

Wali Kota: Jangan nanti ibu kota maju, kita masih kampungan

Balikpapan, IDN Times - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berencana akan merombak sistem pelayanan publik untuk mendukung Kota Balikpapan yang akan menjadi kota penyangga ibukota negara. Hal itu disampaikan Rizal ketika memberikan sambutan dalam kegiatan Akreditasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Prapatan, Kamis (3/10).

"Paradigma kita yang penting harus diubah, untuk berfikir dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat," kata Rizal.

1. Balikpapan akan belajar ke Depok dan Bekasi

Jadi Kota Penyangga IKN, Balikpapan Benahi Sistem Layanan Publik IDN Times/Maulana

Untuk meningkatkan kesiapan Kota Balikpapan menjadi kota penyangga ibu kota negara, Pemerintah Kita Balikpapan berencana akan melakukan studi banding ke Kota Bekasi dan Depok. Kedua kota itu dinilai dapat menjadi percontohan bagi Kota Balikpapan. Kedua kota itu, telah berpengalaman menjadi kota penyangga ibu kota negara.

"Kita akan belajar ke Bekasi dan Depok, bagaimana keduanya selama ini menjadi kota penyangga bagi Jakarta," kata Rizal.

Menurut Rizal, sebagai calon kota penyangga ibu kota negara, Kota Balikpapan tengah menjadi perhatian tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri.

Hal itu terlihat dari hasil kunjungan beberapa perwakilan Kementerian Malaysia yang berkunjung ke Kota Balikpapan, beberapa waktu yang lalu.

"Kalau dulu kita cuma memperhatikan bagaimana kota-kota seperti Depok dan Bekasi menjadi penyangga ibu kota, sekarang giliran kita yang diperhatikan," jelasnya.

2. Paradigma dalam memberikan pelayanan harus diubah, termasuk layanan kesehatan

Jadi Kota Penyangga IKN, Balikpapan Benahi Sistem Layanan Publik IDN Times/Maulana

Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, Rizal berpesan agar petugas di instansi layanan publik dapat merubah paradigma dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Menurut Rizal, pelayanan publik harus diutamakan agar masyarakat merasa puas dalam menerima layanan yang diberikan.

"Jadi jangan lagi ada alasan seperti sedang ada acara pelayanan menjadi terganggu. Pelayanan harus tetap maksimal, karena tuntutan masyarakat cukup tinggi terkait pelayanan publik" tuturnya. 

Bahkan Rizal mengatakan, "Wakil Presiden sempat mengatakan, sebelum ibu kota yang baru itu dibangun yang duluan ibu kota adalah Balikpapan. Artinya yang sibuk menyiapkan ibu kota adalah Balikpapan yang juga berkaitan dengan sektor pelayanan kesehatan. Kita harus siapkan kalau bisa semua puskesmas kita puskesmas paripurna," jelasnya.

Menurutnya, jangan sampai puskesmas di Balikpapan tertinggal jauh dibandingkan dengan ibu kota negara, terutama pada puskesmas-puskesmas yang lokasinya berada di dekat perbatasan Balikpapan dengan lokasi IKN.

"Ibu kota baru nantinya akan menjadi smart city yang penuh dengan teknologi. Kalau kita masih ketinggalan, jomplang betul. Di sebelahnya ada ibu kota metropitan, sebelahnya masih kampungan," kata Rizal. 

3. Seluruh puskesmas di Balikpapan terapkan sistem digital

Jadi Kota Penyangga IKN, Balikpapan Benahi Sistem Layanan Publik IDN Times/Maulana

Untuk mendukung program peningkatan pelayanan masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr. Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio mengatakan telah menerapkan sistem digital dalam setiap pelayanan yang diterapkan di puskesmas.

Penerapan sistem itu meliputi penggunaan sistem antrean digital hingga penyusunan laporan serta database pelayanan yang sudah menggunakan sistem digital.

Dio menjelaskan lada tahun ini, dari 13 Puskesmas yang ada di Kota Balikpapan, Puskesmas Mekarsari menjadi salah satu puskesmas yang mendapat akreditasi paripurna.

"Alhamdulillah (Puskesmas) Mekarsari mendapat hasil paripurna itu pencapaian tertinggi dari  penilaian akreditasi dan menjadi satu satunya puskesmas paripurna se-Kaltim.

Dio menjelaskan puskemas lain yang sudah mendapatkan akreditasi yakni  Puskesmas Klandasan Ilir yang mendapat hasil utama dan Puskesmas Sepinggan yang sudah mendapatkan akreditasi madya.

Ia menjelaskan, penilaian akreditasi dilakukan berdasarkan  penilaian dokumen administrasi puskesmas oleh tim akreditasi. "Makanya kami membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat, agar seluruh puskesmas dapat terakreditasi," tambahnya.

 

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Ormas Balikpapan Tuntut Pemkot Talangi

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya