Kemarau, Waspada Wadah Air Jadi Sarang Nyamuk Demam Berdarah

Kebiasaan menampung air, berpotensi jadi sarang nyamuk

Balikpapan, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Balikpapan meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim kemarau. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty mengatakan jumlah kasus demam berdarah berpotensi untuk meningkat selama musim kemarau. Karena potensi peningkatan jumlah sarang nyamuk demam berdarah akibat perubahan perilaku masyarakat yang cenderung menampung air ketika memasuki musim kekeringan.

"Salah satu yang kita waspadai adalah DBD, karena potensi sarang nyamuk meningkat," kata Dr Andi Sri Juliarty yang biasa disapa Dio ketika diwawancarai wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan.

1. Potensi penyebaran sarang nyamuk tinggi

Kemarau, Waspada Wadah Air Jadi Sarang Nyamuk Demam BerdarahPixabay

Sudah dua bulan terakhir Kota Balikpapan dilanda musim kekeringan, nyaris tidak ada guyuran hujan yang turun.

Kondisi minimnya curah hujan menyebabkan perubahan pola kebiasaan masyarakat untuk lebih banyak menampung air, sebagai persediaan.

Perubahan perilaku ini dikhawatirkan meningkatkan potensi penyebaran sarang nyamuk demam berdarah. Karena air yang disimpan dapat menjadi wadah sekaligus sarang berkembang biak nyamuk demam berdarah.

Dio menjelaskan pihaknya akan terus menggalakkan kegiatan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di masyarakat.

Salah satunya dengan mengajak masyarakat agar selalu rajin menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya.

 “Peran serta masyarakat sangat diperlukan seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, baik sekitar rumah maupun sekolah dapat memberantas sarang nyamuk. Kebersihan lingkungan itu sangat berpengaruh terhadap tumbuhnya nyamuk,” jelasnya.

Baca Juga: Antisipasi Demam Berdarah, PMI Balikpapan Pastikan Stok Darah Aman

2. Siagakan puskesmas dan rumah sakit

Kemarau, Waspada Wadah Air Jadi Sarang Nyamuk Demam BerdarahIDN Times/M.Maulana

Hingga Agustus 2019, jumlah kasus demam berdarah di Balikpapan telah mencapai 1.851 kasus. Tercatat dari jumlah tersebut, ada sembilan kasus kematian. Kota Balikpapan masih dalam status waspada kasus demam berdarah.

Dio menjelaskan pihaknya menyiagakan 7 puskesmas ditambah 5 puskesmas 24 jam untuk mengantisipasi dampak bahaya penyebaran penyakit selama bencana kekeringan yang terjadi.

Tujuh Puskesmas tersebut yakni Puskesmas Manggar Baru, Puskesmas Sepinggan, Puskesmas Mekarsari, Puskesmas Baru Ulu, Puskesmas Karang Joang, Puskesmas Kariangau, dan Puskesmas Klandasan Ilir.

Dan lima Puskesmas 24 jam  yakni Puskesmas Damai, Puskesmas Karang Rejo, Puskesmas Baru Tengah, Puskesmas Gunung Samarinda, dan Puskesmas Teritip.

"Selain DBB, yang kami khawatirkan juga adalah diare, karena kurangnya  air yang digunakan untuk mencuci makanan selama musim kemarau," terangnya.

3. Meningkatkan sosialisasi pencegahan DBD hingga media sosial

Kemarau, Waspada Wadah Air Jadi Sarang Nyamuk Demam Berdarahpexels/Lisa Fotios

Dio mengungkapkan meski belum terjadi kenaikan jumlah kasus, pihaknya akan tetap terus meningkatkan sosialisasi pencegahan penyebaran demam berdarah.

Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan seluruh elemen di dinas kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit. 

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya sosialisasi melalui media sosial untuk memberikan informasi terkait penanganan dan pencegahan demam berdarah.

"Kami sampaikan juga di ruang tunggu pasien, untuk memberi informasi terkait upaya pencegahan DBB. Hingga penyebaran informasi melalui media sosial," terangnya.

Masyarakat diharapkan tetap menjaga lingkungan tetap bersih, dengan melakukan pemantauan secara rutin untuk memberantas sarang nyamuk yaitu dengan menguras tempat-tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air dan tempat penampungan air. Serta menutup rapat tempat penampungan air seperti drum atau gentong air,  kendi air dan lainnya.

4. Segera berobat ke dokter ketika demam

Kemarau, Waspada Wadah Air Jadi Sarang Nyamuk Demam Berdarahunsplash/Online Marketing

Dio mengimbau kepada seluruh masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan ketika menderita panas tinggi.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjangkit demam berdarah, sehingga dapat diatasi lebih cepat dan tidak menimbulkan dampak yang lebih besar.

"Tidak usah menunggu bintik lagi seperti dulu, langsung aja periksa untuk antisipasi," imbaunya.

Untuk penanganan pertama, ia mengimbau agar banyak minum air putih ketika terdeteksi panas tinggi dan segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

Baca Juga: Balikpapan Waspada Demam Berdarah

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya