Krisis Guru, Posisi Balikpapan Sebagai Peraih UN Tertinggi Terancam

Makin berat mempertahankan posisi nomor 1 UNBK SMP di Kaltim

Balikpapan, IDN Times – Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan akan menjadi tantangan besar bagi Kota Balikpapan untuk mempertahankan kualitas pendidikan yang sudah dicapai saat ini.

Hal itu disampaikan Rizal seusai Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2019 di Aula Kantor Pemkot Balikpapan. Pada upacara ini Rizal menyerahkan penghargaan bagi 37 pelajar SMP yang meraih nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) peringkat 10 besar tingkat kota Balikpapan, dan 22 pelajar peraih nilai 100 pada UNBK SMP 2019.

Tahun ini kota Balikpapan kembali mendapatkan prestasi UNBK terbaik di Provinsi Kalimantan Timur. Prestasi ini diraih melalui Firza El Hakim siswa SMPN 1 Balikpapan yang mendapatkan nilai UN 393,5.

Dari 65 siswa yang masuk urutan 10 besar se-Provinsi Kalimantan Timur, 37 siswa berasal dari Kota Balikpapan.

“Kedepan tugasnya menjadi lebih berat, karena banyak guru yang akan pensiun terutama guru di bidang matematika dan fisika, sehingga kita akan kekurangan guru khusus seperti di SMPN 1,” kata Rizal.

1. Kota Balikpapan Mengalami Krisis Guru

Krisis Guru, Posisi Balikpapan Sebagai Peraih UN Tertinggi TerancamSetdakot Balikpapan

Rizal menjelaskan saat ini pihaknya sedang fokus untuk membuat regulasi dalam meningkatkan kualitas pendidik, khususnya untuk di sekolah berprestasi yang terancam akan kekurangan guru karena banyak guru yang pensiun.

Untuk itu, Rizal menerangkan Pemerintah Kota Balikpapan menyusun kajian untuk segera mengatasi masalah krisis tenaga pengajar, sehingga dapat segera diatasi. 

“Mudah-mudahan dapat segera teratasi, karena memang sekarang kita sedang kekurangan guru,” terang Rizal.

Baca Juga: Siswa Balikpapan dan Bontang Peraih Nilai Tertinggi UNBK SMP di Kaltim

2. Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honor

Krisis Guru, Posisi Balikpapan Sebagai Peraih UN Tertinggi TerancamIDN Times/Maulana

Keberhasilan Kota Balikpapan dapat mempertahankan prestasi dunia pendidikan selama 5 tahun ini, akan menjadi tantangan yang cukup berat di tahun berikutnya. Karena berdasarkan hasil perhitungan hasil nilai Ujian Nasional tahun 2019 ini, Kota Balikpapan menjadi urutan pertama bersama Kota Bontang di Kaltim.

Padahal dalam 5 tahun terakhir, Kota Balikpapan menjadi satu-satunya yang selalu menduduki urutan pertama dalam hasil Ujian Nasional di Provinsi Kalimantan Timur.

“Ini sudah membuktikan, kita sudah disamai dengan Bontang, padahal 5 tahun terakhir kita menjadi satu-satunya urutan yang tertinggi,” jelas Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan.

Di Balikpapan, jumlah guru di tingkat SMP terdiri dari 670 guru PNS dan 300 guru honorer. Jumlah ini menunjukkan Balikpapan masih kekurangan banyak tenaga pengajar.

Muhaimin menjelaskan, kesejahteraan guru honorer di  Balikpapan merupakan yang terbaik jika dibandingkan dengan daerah lainnya, karena terdapat kontrak yang jelas. Pemerintah Kota Balikpapan mampu memberikan gaji kepada guru honorer dengan nilai yang mendekati standar Upah Minimum Kota (UMK) yakni sebesar Rp2,7 juta.

3. Peningkatan SDM Guru Memerlukan Regulasi Khusus

Krisis Guru, Posisi Balikpapan Sebagai Peraih UN Tertinggi TerancamIDN Times/Maulana

Menanggapi persoalan krisis guru yang terjadi di Balikpapan, ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Mieke Wijaya mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota, agar persoalan ini segera teratasi.

Mieke mengungkapkan Pemerintah Kota Balikpapan harus menyelesaikan persoalan terkait guru secara cepat. Jadi prestasi yang sudah dicapai Balikpapan dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan.

“Kita akan bicarakan dengan Pemerintah Kota, khusus untuk peningkatan SDM dibidang guru, tentunya juga berkaitan dengan anggaran sehingga memerlukan regulasi yang mendalam,” terang Mieke.

Baca Juga: 5 Guru Terbaik yang Akan Kamu Temukan dalam Hidupmu

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya