Sekda Balikpapan: Paradigma ASN Harus Mendukung Program Smart City 

ASN juga harus ramah, jangan kayak robot

Balikpapan, IDN Times - Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Sayid Fadly mengatakan penerapan program smart city di Kota Balikpapan tidak akan berjalan maksimal, apabila tidak dibarengi dengan perubahan paradigma Aparatur Sipil Negara (ASN). 

"Dukungan teknologi yang dilakukan dalam program smart city tidak ada gunanya apabila tidak didukung dengan manusianya (ASN) yang smart juga," kata Fadly ketika memberikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Tahap IV Gerakan Menuju 100 Smart City  Kota Balikpapan Tahun 2019, Kamis (3/10).

1. Faktor SDM menjadi penentu keberhasilan smart city

Sekda Balikpapan: Paradigma ASN Harus Mendukung Program Smart City IDN Times/Maulana

Gerakan menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan. Gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Balikpapan terpilih menjadi salah satu daerah yang masuk dalam daftar daerah yang menerapkan program Gerakan Menuju 100 Smart City pada tahun 2019. Pemerintah Kota Balikpapan mulai mengkaji sejumlah rencana untuk mendukung Gerakan Menuju 100 Smart City. Hal ini bermanfaat untuk memperbaiki pelayanan publik, efisiensi, dan untuk meningkatkan kesejahteraan warga kota.

Fadly menjelaskan faktor keberhasilan dalam menjalankan program smart city tidak hanya semata pada penerapan dukungan teknologi dalam pelayanan untuk memudahkan masyarakat sehingga dapat lebih cepat dan mudah dalam mendapatkan pelayanan.

Namun juga memerlukan dukungan dari sumber daya manusia yang menjalankan, sehingga masyarakat dapat merasakan kepuasan pelayanan yang maksimal.

"Jangan memberikan pelayanan kayak robot, sekedar cepat dan mudah, namun harus ada rasa yang diberikan dalam memberikan pelayanan sehingga pelayanan itu bisa menjadi maksimal," kata Fadly.

Baca Juga: Suara Warga Balikpapan, Kota Penyangga bagi Ibu Kota Baru

2. Seluruh OPD telah melakukan sistem digital

Sekda Balikpapan: Paradigma ASN Harus Mendukung Program Smart City IDN Times/Maulana

Fadly menjelaskan saat Pemerintah Kota Balikpapan telah melakukan sejumlah pencapaian untuk mendukung penerapan program smart city  dengan menerapkan sistem digitalisasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Penerapan sistem digital ini tidak hanya dilakukan untuk kegiatan OPD yang berkaitan dengan layanan masyarakat, namun juga diberlakukan dalam kegiatan internal di masing-masing OPD. Seperti penerapan e-planning yang sudah dipergunakan beberapa tahun ini di lingkungan Pemkot Balikpapan. Melalui sistem ini, OPD dapat lebih mudah dan cepat dalam membuat perencanaan program kegiatan sehingga lebih efisien dan efektif.

"Kalau dulu untuk menyusun program butuh waktu hingga 3 hari 3 malam untuk meng-input, namun dengan e-planning bisa lebih cepat, hal ini juga memudahkan kegiatan konsultasi agar lebih cepat," jelasnya 

3. Teknologi penting, tapi lebih penting pengguna teknologi tersebut

Sekda Balikpapan: Paradigma ASN Harus Mendukung Program Smart City IDN Times/Maulana

Untuk memaksimalkan pelayanan dalam program smart city, harus didukung pula pelayanan Aparatur Sipil Negara (ASN). "Dukungan teknologi ini penting,  tapi yang lebih penting manusianya," ujarnya.

Penerapan dukungan teknologi harus didukung kemampuan ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seperti melayani dengan ramah, menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat pelayanan sehingga masyarakat puas dengan layanan yang diberikan.

Baca Juga: Jadi Kota Penyangga IKN, Balikpapan Benahi Sistem Layanan Publik 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya