SMP Negeri Hanya Mampu Menampung 50 Persen Siswa

SMP swasta menjadi alternatif

Balikpapan, IDN Times - Setiap tahun proses proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online masih menimbulkan persoalan. Daya tampung sekolah negeri yang masih tidak sesuai dengan jumlah lulusan juga menjadi persoalan utama di dunia pendidikan di Kota Balikpapan.

Murid yang lulus SD selalu lebih besar jumlahnya ketimbang mereka yang akan bisa diterima di tingkat SMP negeri. Begitu juga dengan yang lulus SMP yang akan diterima di tingkat SMA/SMK negeri.

Ketidaksediaan kapasitas ruang belajar dan guru menjadi penyebab utama masih minimnya daya tampung sekolah negeri. Berdasarkan jadwal Dinas Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Balikpapan mulai melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada 1 hingga 5 Juli mendatang.

1. Jumlah lulusan dua kali lipat daya tampung

SMP Negeri Hanya Mampu Menampung 50 Persen SiswaIstimewa

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Balikpapan, jumlah siswa SD yang lulus pada tahun 2019 ini, tercatat mencapai 11.087 siswa. Jumlah tersebut jauh melebihi kapasitas daya tampung sekolah SMP Negeri yang hanya mampu menampung sekitar 6000 siswa.

Sedangkan untuk lulusan SMP, pada tahun 2019 ini, tercatat mencapai 10.330 siswa. Dan daya tampung SMA/SMK negeri yang ada hanya sekitar 5600 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin mengatakan jumlah siswa yang lulus selalu tidak sebanding dengan kapasitas sekolah.

Hal ini menimbulkan persoalan dalam proses PPDB Online, karena masyarakat yang antusias untuk memasukan anaknya ke sekolah negeri.

“Hal ini masih menjadi persoalan, yang masih dibahas,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Balikpapan Muhaimin.

Baca Juga: Begini Panduan PPDB Online SMA di Jateng, Jangan Sampai Salah Ya

2. Penambahan ruang kelas, terkendala jumlah guru

SMP Negeri Hanya Mampu Menampung 50 Persen SiswaIstimewa

Muhaimin menjelaskan pada tahun 2019 ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah mengalokasikan anggaran untuk penambahan ruang kelas baru (RKB).

Ada dua SD dan tiga  SMP yang mendapat penambahan RKB pada tahun anggaran 2019. Ketiga SD tersebut yakni SD 030 Balikpapan Tengah dan SD 09 Balikpapan Barat. Sedangkan untuk SMP yakni SMP Negeri 9, SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 22.

Masing-masing sekolah akan mendapatkan penambahan 1 ruang kelas baru. Anggaran yang disediakan guna penambahan 1 ruang kelas baru yakni Rp900 juta.

Muhaimin mengungkapkan, pihaknya sengaja membatasi jumlah penambahan ruang kelas baru, karena keterbatasan jumlah tenaga pengajar.

“Kami tidak menambahkan ruang kelas banyak-banyak, kalau gurunya kurang,” ungkapnya.

3. Balikpapan masih kekurangan 1.500 orang guru

SMP Negeri Hanya Mampu Menampung 50 Persen SiswaDokumentasi

Krisis tenaga pengajar yang terjadi di Balikpapan harus segera diatasi  karena akan menyebabkan penurunan kualitas pendidikan di Kota Balikpapan. Balikpapan saat ini masih menduduki urutan pertama bersama Bontang, dalam perolehan nilai tertinggi siswa saat Ujian Nasional SMP.

Muhaimin menerangkan dari 1000 lebih guru SMPN di Balikpapan, 300 orang lebih diantaranya masih berstatus tenaga honor.

Kondisi ini lebih parah lagi untuk tenaga mengajar di tingkat SD. Dari 2.200 guru, 50 persen juga masih berstatus tenaga honor.

“Kami saat ini masih menyusun regulasi untuk mengatasi hal tersebut,” terangnya.

4. Calon siswa diarahkan mendaftar ke sekolah swasta

SMP Negeri Hanya Mampu Menampung 50 Persen SiswaIDN Times/Maulana

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Balikpapan akan menjadikan sekolah swasta sebagai alternatif bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.

Saat ini di Balikpapan, sudah banyak sekolah swasta yang berkualitas yang dapat dijadikan alternatif orang tua menyekolahkan anaknya.

Baca Juga: Ambil Token Hingga Pengumuman, Ini Jadwal PPDB SMA dan SMK di Jogja

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya