Pasien Melonjak, RS Kanujoso Djatiwibowo Tambah Dua Blok Ruang Isolasi

Kekurangan jumlah tenaga medis

Balikpapan, IDN Times - Kasus virus corona atau COVID-19 yang terus melejit di Balikpapan membuat beberapa fasilitas kesehatan yang dijadikan sebagai rujukan hampir terisi penuh.

Salah satunya rumah sakit rujukan utama, Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. RSKD Balikpapan pun berencana menambah dua blok ruang isolasi, agar bisa menampung para pasien COVID-19.

"Jadi nanti tambah dua blok ruangan, untuk meningkatkan pelayanan," ujar Direktur Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, dr Edy Iskandar, Sp.PD., pada Selasa (11/8/2020), di Balikpapan.

1. Akan ada penambahan 70 bed

Pasien Melonjak, RS Kanujoso Djatiwibowo Tambah Dua Blok Ruang IsolasiIlustrasi. IDN Times/Wira Sanjiwani

Edy menjelaskan hingga Selasa, tercatat 72 pasien dirawat di RSKD. Sementara, kapasitas yang tersedia hanya 80 tempat tidur atau 90 persen telah terisi penuh. 

Penambahan dua blok ruang isolasi di RSKD akan menambah kapasitas bed sebanyak 70 set, sehingga dapat menampung lebih banyak pasien COVID-19 yang memerlukan perawatan di rumah sakit. 

Baca Juga: Waspadai, 4 Pasar Tradisional di Balikpapan Terpapar COVID-19

2. Jumlah tenaga medis juga menjadi kendala

Pasien Melonjak, RS Kanujoso Djatiwibowo Tambah Dua Blok Ruang IsolasiDok.IDN Times/Istimewa

Permintaan untuk menambah ruang isolasi, menurut Edy dapat dilakukan. Namun, menurutnya kendala lain adalah kekurangan tenaga medis. Edy mengatakan, tenaga medis yang saat ini bertugas juga mulai kelelahan. Mereka yang normalnya bekerja dalam tiga shift kini menjadi lima shift. 

"Atas perintah Gubernur (Kaltim) kita akan tambah tenaga perawat sebanyak 50 orang. Tetapi dengan status perawat kontrak. Jadi tiga bulan, kita lanjutkan lagi tiga bulan. Mungkin enam bulan ini, lah, kita siapkan tenaga perawat. Jadi ini tenaga baru," terangnya.

3. Berdampak pada pelayanan umum

Pasien Melonjak, RS Kanujoso Djatiwibowo Tambah Dua Blok Ruang IsolasiDirektur RSUD Kanujoso Djatiwibowo, dr. Edy Iskandar, Sp.PD (IDN Times/Hilmansyah)

Namun begitu, dengan adanya penambahan dua blok ruang isolasi itu, juga akan berdampak pada pelayanan umum. Pelayanan akan dipadatkan di ruang lainnya, dan akan mengalami penumpukkan.

"Terpaksa, kelas dua dan tiga kita campur. Sedangkan di kelas satu akan kita tambah satu bed semua di ruangannya," terang dia.

Edy mengatakan, tindakan ini harus diambil sebagai bentuk antisipasi. Karena hingga saat ini, belum ada kabar dari pemerintah untuk pembuatan rumah sakit darurat.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Baru Balikpapan 50 Persen Reaktif

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya