Forum Lalu Lintas Provinsi Tanda Tangani Komitmen Bersama

Langkah awal untuk antisipasi kejadian laka berulang

Balikpapan, IDN Times - Usai terjadinya laka lantas di Tanjakan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) pada, Jumat (21/1/2022) lalu, beberapa pihak yang tergabung dalam forum lalu lintas angkutan jalan provinsi pun akhirnya menggelar diskusi grup.

Dalam kesempatan ini mereka mulai membahas langkah-langkah yang perlu diambil dalam menyikapi kecelakaan yang terjadi di Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 0,5 kemarin. 

Sebelumnya, diskusi grup pertama sudah dilakukan. Sehingga pada diskusi grup kedua ini, para anggota forum tinggal mengukuhkan strategi tersebut agar dapat diimplementasikan ke depannya.

Ada beberapa fakta yang didapatkan dalam forum grup discussion (FGD) ini. Yakni persoalan pelabuhan, distribusi BBM, kondisi jalan, manajemen transportasi keamanan di tingkat perusahaan, penegakkan hukum di lapangan, uji KIR, hingga penerapan Perwali.

"Fakta ini kami kaji dan analisis dan kami lakukan langkah ke depan. Tetapi ini tentu butuh proses," ujar Dirlantas Polda Kaltim Komisaris Besar Pol Sony Irawan pada, Rabu (26/1/2022).

1. Hasil FGD lalu lintas provinsi

Forum Lalu Lintas Provinsi Tanda Tangani Komitmen Bersama(IDN Times/Riani Rahayu)

Sony menerangkan, jika kajian ini tentunya telah dipikirkan secara matang, agar dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Kajian tersebut pun dipaparkan dalam rincian komitmen bersama yang terdiri dari 13 poin. Di antaranya :

  1. Melaksanakan sosialisasi terkait surat edaran Wali Kota Balikpapan tentang pemberlakuan jam operasional angkutan barang di wilayah Balikpapan
  2. Membentuk tim pengawas dan pendisiplinan kepada masyarakat dan pelaku usaha yang melanggar SE Perwali
  3. Melengkapi rambu-rambu lalu lintas
  4. Melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasarana di sekitar simpang Muara Rapak. Yakni pelebaran jalan, trotoar, dan bahu jalan
  5. Inspeksi perlengkapan dan kelengkapan keselamatan jalan
  6. Penertiban parkir di badan jalan
  7. Pengawasan kendaraan motor
  8. Melakukan pengawasan kesesuaian delivery order terhadap daya angkut kendaraan barang
  9. Pengawasan pengujian berkala terhadap kendaraan motor
  10. Pemilik kendaraan bermotor wajib mematuhi proses perubahan atau modifikasi kendaraan agar bersesuaian dengan spesifikasi pabrikan
  11. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi keselamatan lalu lintas kepada masyarakat
  12. Mengutamakan komunikasi dan kolaborasi dalam mengatasi permasalahan lalu lintas
  13. Melaksanakan tupoksi masing-masing secara profesional dalam mewujudkan keamanan dan keselamatan lalu lintas di Kota Balikpapan

Baca Juga: Penyebab Kecelakaan Maut di Tanjakan Balikpapan Diduga Truk ODOL

2. Survei dan mendata perusahaan

Forum Lalu Lintas Provinsi Tanda Tangani Komitmen BersamaFreepik.com

Dari rincian komitmen di atas pun sudah ditandatangani oleh berbagai pihak yang hadir dalam FGD ini. Sony mengatakan, dari sini nantinya seluruh pihak di forum ini akan terus melakukan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi sebagai bentuk nyata dalam langkah yang sudah direncanakan di atas.

"Nanti kami juga akan melakukan survei ke masing-masing perusahaan dan pelatihan ke para pengemudinya. Mereka akan kami data juga sebagai bentuk pengawasan," jelasnya.

3. Tujuh titik pembatasan kendaraan masuk kota

Forum Lalu Lintas Provinsi Tanda Tangani Komitmen Bersamamilitary.com

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan Elvin Junaidi mengatakan, akan ada tujuh titik pembatasan kendaraan yang akan didirikan agar tak masuk kota pada waktu sibuk. Di antaranya sudah ada tiga titik berdiri di Jalan Soekarno Hatta Kilometer 13, kilometer 3,5 Balikpapan Utara, dan Simpang Somber. Sementara titik lainnya masih dalam tahan koordinasi termasuk persiapan personel.

Menurutnya pembatasan ini cukup efektif. Terbukti tidak ada lagi kendaraan besar lewat di jalan kota pada waktu ramai. Namun soal aktivitas kendaraan besar masih terlihat di kawasan kilometer 7 ke atas, Junaidi menanggapi jika hal tersebut karena ada beberapa workshop mereka yang berada di sana.

"Kadang di tag (medsos), ditanya kenapa masih melintas. Perlu dipahami bahwa daerah sana juga ada workshop (truk) atau tempat parkir mereka di arah sana," terangnya.

Baca Juga: Sambut Imlek, Masyarakat Tionghoa di Balikpapan Mandikan Dewa Dewi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya