Kapal Sembako dari Banjarmasin Dilaporkan Hilang di Perairan Kukar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Sebuah kapal pengangkut sembako KM Arahman dari Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami mati mesin di perairan Muara Pantoean Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim).
Berdasarkan informasi yang diterima, kapal tersebut akan berlayar menuju Tarakan Kalimantan Utara (Kaltara). Pihak Basarnas Balikpapan sendiri menerima informasi soal adanya kapal yang terombang-ambing ini sejak, Sabtu (30/10/2021).
"Informasi sementara, hasilnya nihil dan tim kembali ke pangkalan. Pencarian akan dilanjutkan kembali besok pukul 06.30 Wita," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Melkianus Kotta melalui Kasi Sumber Daya Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Eko Lativania, Minggu (31/10/2021).
1. 3 orang di dalam kapal
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Basarnas Balikpapan, dikabarkan ada 3 orang awak yang berada di dalam kapal tersebut. Ialah Jamal, Nasrin, dan Burhan.
Dengan waktu kejadian pada tanggal 28 Oktober 2021 sekitar pukul 20.20 Wita.
Informasi ini juga berrdasarkan keterangan pemilik kapal, Said Hasan kepada tim Basarnas. Disebutkan jika kapal tak bisa berjangkar dikarenakan jangkar yang tak sampai ke dasar laut.
"Info awal seperti itu dari si pemilik," ucap Eko.
Baca Juga: Polda Kaltim akan Tindak Aksi Penutupan Jalan Tol di Kaltim
2. Masih sempat berkabar
Saat dihubungi oleh IDN Times, Said Hasan selaku pemilik kapal mengatakan, jika kapal yang dibawa oleh 3 orang tersebut sebenarnya tak membawa muatan apa pun atau kosong.
Dirinya menjelaskan, jika awalnya tiga orang tersebut masih berkabar dengannya sampai kemarin, Kamis (29/10/2021). Setelah itu ketiganya sudah tak bisa lagi dihubungi.
Dirinya menduga, jika ketiganya sulit dihubungi juga karena posisi kapal mereka yang berada di tengah laut.
"Saya sempat dikabari mereka di tanggal 29 itu mereka bilang mungkin bakal hilang signal lagi karena terbawa arus," terangnya.
3. Runtut kejadian
Sebelumnya, Hasan menerangkan, jika kapal miliknya itu berangkat pada tanggal 25 Oktober 2021, sekitar pukul 07.00 Wita. Kemudian, kapal tersebut tak ada kabar hingga pada tanggal 27 Oktober 2021, Hasan dihubungi oleh mereka dan mengatakan posisi mereka sudah berada di sekitar Sungai Mahakam.
Sempat kembali hilang kontak, ia kembali dihubungi pada tanggal 29 Oktober dan mereka mengatakan, ada kemungkinan kembali hilang kontak karena terbawa arus.
"Tanggal 29 siangnya itu saya cari kontak Basarnas untuk meminta bantuan pencarian kapal itu," tutupnya.
Baca Juga: Marak Penipuan Pinjol, Polda Kaltim Bentuk Satgas Aduan