Pabrik Kaltim 5 PKT Meledak, Perusahaan Sebut Ada Malfungsi Instrumen

Warga dengar ledakan siang tadi

Bontang, IDN Times - Beredar sebuah video perusahaan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Pabrik 5 mengeluarkan asap tebak berwarna putih kemerahan. Sebelum asap mengepul, terdengar ledakan pada Sabtu (23/7/2022) siang. 

Dari keterangan yang merekam video tersebut, ledakan tersebut sempat menimbulkan getaran. Terdengar si perekam juga menyebut racun yang keluar dari asap tersebut. 

Berdasarkan keterangan pihak perusahaan, melalui SVP Sekretaris Perusahaan PKT Teguh Ismartono, pabrik 5 memang terjadi shutdown karena ada malfungsi instrumen. Hanya saja, dari pihak perusahaan menyebutkan waktu berbeda dari yang terjadi di lapangan.

"Pada Sabtu dini hari, Pabrik 5 PKT shutdown karena ada malfungsi instrumen. Pada saat melakukan restart terjadi over-firing," jelasnya dalam press rilis yang diterima IDN Times, Sabtu (23/7/2022).

1. Masih dalam proses investigasi

Pabrik Kaltim 5 PKT Meledak, Perusahaan Sebut Ada Malfungsi InstrumenIlustrasi laporan investigasi. (Pixabay.com/TheDigitalArtist)

Beruntung, kata mereka, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Setelah terjadinya over-firing, kondisi tersebut langsung ternotifikasi langsung oleh tim central control room. Sehingga dapat ditanggulangi dengan sigap. Sejauh ini belum diketahui penyebab terjadinya over-firing

"Masih dalam investigasi tim PKT. Tim teknis akan mengevaluasi ulang dan jika ditemukan kerusakan akan segera diperbaiki, dan pabrik direaktivasi kembali," terang Teguh.

Baca Juga: Jembatan Teluk Balikpapan Menuju Nipah-nipah Segera Dibangun

2. Tegaskan sudah menjalankan sesuai prosedur

Pabrik Kaltim 5 PKT Meledak, Perusahaan Sebut Ada Malfungsi InstrumenPT Pupuk Indonesia (Persero) terus menjaga kemampuan produksi pupuk untuk memenuhi alokasi pupuk bersubsidi nasional. (Dok. Istimewa)

Pihak Perusahaan PKT sendiri meyakinkan, bahwa pihaknya selalu mengedepankan dan menerapkan prosedur tetap K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan baik. Sesuai dengan standar tertinggi di industri dan ketetapan pemerintah.

"Para karyawan kami, terutama mereka yang bekerja di pabrik memiliki otoritas penuh dan wajib untuk setop bekerja, bilamana mendapati potensi tidak aman. Tentunya dengan adanya kebijakan K3 yang preventif dan mitigatif, kejadian ini dapat ditanggulangi dengan baik," jelasnya.

Selain itu, pihak PKT juga menegaskan telah menggunakan bahan baku produksi yang aman, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan adanya gas racun yang terlepas ke udara seperti isu yang beredar.

Baca Juga: Polresta Samarinda Memantau Antrean Pembelian BBM di SPBU

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya