RASI Bantah Informasi Populasi Pesut Mahakam Tersisa 41 Ekor

Ini klarifikasi RASI soal jumlah Pesut Mahakam

Balikpapan, IDN Times - Pesut mahakam adalah salah satu hewan ikonis Kalimantan Timur (Kaltim) yang kini terancam punah. Keberadaan hewan yang kerap disebut lumba-lumba air tawar ini semakin berkurang di tiap tahunnya. 

Terbaru, sebuah informasi tentang pesut mahakam sempat mengejutkan publik. Di mana dikatakan binatang ini disebut-sebut tersisa 41 ekor saja.

Sebagai seseorang yang namanya sempat dikutip dalam informasi itu, Peneliti dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonenesia (RASI) Danielle Kreb membatah menyebut jumlah tersebut. 

"Saya tidak tahu kenapa mereka mengupload itu menggunakan nama saya, karena saya tidak pernah mengucapkan tersisa 41 ekor," ucapnya, saat diwawancarai pada, Selasa (28/6/2022).

1. Angka kematian pesut mahakam tinggi

RASI Bantah Informasi Populasi Pesut Mahakam Tersisa 41 Ekorwikimedia.org

Danielle menjelaskan, jumlah pesut mahakam selama 2022 ini diperkirakan berjumlah 67 hingga 75 ekor. Jumlah itu, kata dia, pun tak bisa langsung menjadi acuan. Jika melihat perkembangannya, meski pesut mahakam berkembang biang sebanyak 5 ekor per tahun, namun kematian mamalia ini juga tetap tinggi per tahunnya. 

"Jadi angka kematian bisa seimbang, lama-lama cenderung 6 tahun terakhir kita lihat kurang lebih 5 ekor kelahiran. Tapi yang mati sekitar 5 sampai 6 ekor per tahun," terangnya. 

Kendati dirinya tak menepis jika populasi binatang ini mengalami penurunan.

Baca Juga: Ibu di Samarinda Diduga Siksa Anak Kandung Berusia 11 Bulan 

2. Faktor kematian pesut mahakam

RASI Bantah Informasi Populasi Pesut Mahakam Tersisa 41 Ekorthephuketnews.com

Dari hasil pantauannya, ada banyak faktor yang menyebabkan menyusutnya jumlah pesut mahakam. 

Di antaranya jaring ikan, banyaknya aktivitas kapal, hingga racun yang biasa digunakan oleh para penangkap ikan nakal di perairan Kaltim. 

"Tahun lalu saja ada dua ekor kena jaring, untuk mengantisipasi racun agak sulit karena tidak kelihatan jelas siapa yang meracun," kata dia. 

Maka itu, lanjutnya, keterlibatan penegak hukum sangat dibutuhkan dalam membantu sosialisasi dan pantauan dari jalur laut.

3. Solusi untuk mencegah pengurangan pesut mahakam

RASI Bantah Informasi Populasi Pesut Mahakam Tersisa 41 Ekordiksi.co

Agar pesut mahakam bisa tetap lestari, perlu adanya perubahan dari kebiasaan-kebiasaan di laut Kaltim selama ini. Danielle mengatakan, diperlukan peraturan daerah (Perda) yang dapat mengatur penggunaan mata kail saat menangkap ikan di laut. 

"Karena kalau menggunakan mata rengge (kail) 7 centi ke atas itu masih bisa kena (pesut). Kalau jaring yang kecil yang di pinggir, itu pesut memang masih bisa lolos tapi dengan cara dimakannya, dan itu tetap berbahaya karena kalau mati pasti ditemukan jaring itu di dalamnya (perut)," ujarnya.

Maka itu, lanjutnya, diperlukan alternatif lain untuk mengatasi hal tersebut. Pihaknya sendiri sudah mengambil langkah dengan mendatangkan sebuah alat bernama fish finder yang bisa mendeteksi ikan menggunakan gelombang frekuensi. 

Alat ini diharapkan dapat mendeteksi jika ada pesut mahakam yang mendekat. Selain aman tentu tak akan merusak jaring nelayan. Rencananya RASI akan mendatangkan 70 lagi alat ini dari UK jika telah mendapat sponsor. Dan akan dibagikan ke para nelayan yang ada di pesisir pantai Kaltim.

Sedangkan sejauh ini diketahui sudah ada 155 orang di pesisir pantai Kaltim yang mempunyai alat ini. 

Baca Juga: Tuduh Istri Selingkuh, Pria di Samarinda Malah Perkosa Adik Ipar

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya