Sempat Jadi Tunakarya, Apri Berjuang dengan Dana Darurat Seadanya 

Kena PHK setelah lakukan mogok kerja bersama 18 rekannya

Balikpapan, IDN Times - COVID-19 menjadi tantangan dan cobaan bagi semua pihak. Selain berdampak pada perusahaan-perusahaan, karyawannya pun turut menerima imbasnya. Salah satu korban pemutusan hubungan kerja (PHK) ialah Apriyanto (33).

Pria yang berprofesi sebagai wartawan di salah satu perusahaan media lokal di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) ini tak bekerja selama 8 bulan lamanya. 

Terhitung sejak 10 Desember 2021, dirinya menganggur dan bertahan dengan dana simpanan hasil dari kerja kerasnya sebelumnya. 

"Dan ini, jika dihitung lagi pas setahun di PHK dari sana," ujarnya, saat dihubungi IDN Times, Sabtu (11/12/2021).

1. Masih bisa bertahan

Sempat Jadi Tunakarya, Apri Berjuang dengan Dana Darurat Seadanya (IDN Times/dok)

Meski berat, Apri bersama keluarga masih bisa bertahan dengan uang tabungan yang mereka miliki. Namun kata dia, tak bisa mengandalkan hanya dari dana darurat itu saja. Dirinya tetap mencoba mencari dan melamar pekerjaan, yang sesuai dengan pasionnya seperti waktu lalu.

Kini, Apri telah kembali bekerja dan mengisi di salah satu media online di Balikpapan. 

"Ya, pokoknya kemarin di bulan-bulan awal mencoba bertahan dengan keuangan yang ada," terangnya.

Baca Juga: Liburan Nataru, Traffic Tol Balikpapan-Samarinda Melonjak 100 Persen

2. Kilas permasalahan PHK Apri

Sempat Jadi Tunakarya, Apri Berjuang dengan Dana Darurat Seadanya Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Apri menceritakan, meski keadaan dalam masa pandemik, nyatanya dirinya bersama rekan-rekannya menerima PHK karena adanya kebijakan dari atasan yang tak sesuai. Salah satunya persoalan masalah gaji.

Pemotongan gaji secara sepihak sebesar 40 persen, akhirnya membuat ia bersama rekan-rekannya bergerak dan mengambil langkah mogok kerja. 

Yang membuat mereka di PHK pun cukup miris. Hanya karena mencoba bersuara lewat mogok kerja, mereka pun ada yang di PHK dan dianggap mengundurkan diri.

"Itu semua secara sepihak. Kasihan sebenarnya dengan teman-teman juga apalagi kondisi tidak memungkinkan seperti ini," tutur dia.

3. Tetap berkarya di lingkungan tempat tinggal

Sempat Jadi Tunakarya, Apri Berjuang dengan Dana Darurat Seadanya (IDN Times/Riani Rahayu)

Setidaknya, dirinya tak pernah menyesal mengambil langkah tersebut meski harus di PHK. Sebab, kata dia, masih ada tempat lainnya yang pasti membutuhkan dirinya. Selama di rumah juga, Apri banyak belajar. Dirinya yang kini menjabat sebagai Ketua RT di Kariangau, Balikpapan Barat menjadi lebih banyak belajar dan mengembangkan diri di lingkungan untuk berorganisasi. 

Yakni, dengan mengembangkan dan membenahi kampung tempat ia tinggal.

"Saya memang mengembangkan desa, tapi bukan untuk mencari tambahan pendapatan, tapi mengembangkan potensinya," kata dia.

Lanjutnya, bersyukur segala langkahnya didukung oleh istrinya. Juga dari berbagai pihak, seperti sejumlah perusahaan yang ada di wilayahnya. 

Baca Juga: Penyidikan Kasus KKT Lambat, Mahasiswa Demo Kejari Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya