Tambang Emas Ilegal di Bengkayang Menelan 7 Korban, 8 Masih Dicari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bengkayang, IDN Times - Proses pencarian korban dalam peristiwa tanah longsor yang terjadi di kawasan pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) masih terus dilakukan. Sejauh ini, total ada tujuh korban yang ditemukan meninggal dunia. Di mana, empat korban di antaranya telah teridentifikasi.
"Iya, informasi yang saya terima tujuh korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, empat orang sudah teridentifikasi, yakni atas nama Pico, Tumin, Oot, dan Juli," ungkap Kepala BPBD Kalbar Afridus, Sabtu (17/9/2022).
1. Delapan korban belum ditemukan
Ia menerangkan dari data yang diterima pihaknya, dalam kejadian longsor tersebut terdapat 20 penambang yang berada di lokasi. Dengan lima korban mengalami luka-luka.
Insiden lokasi tambang emas longsor ini terjadi tepatnya di Dusun Sencepi, Desa Kinande pada Kamis (15/9/2022) sekitar pukul 20.15 Wita.
"Saat ini masih ada delapan korban lagi yang belum ditemukan dan ini masih berlangsung pencariannya," imbuhnya.
2. Kendala alat berat untuk jangkau TKP
Sementara itu, Afridus mengungkapkan proses pencarian mengalami kendala kekurangan alat berat untuk melakukan penggalian di lokasi, sehingga TKP sulit dijangkau. Sedangkan, longsor itu diduga terjadi karena adanya lokasi yang tidak proporsional untuk ditambang, sehingga bagian dalam tanah tergerus.
"Adanya kegiatan pertambangan emas tanpa izin yang dilakukan dengan cara tidak profesional (menggali lubang dalam tanah) mengakibatkan tanah bagian atas runtuh," ungkapnya.
3. Pencarian masih dilakukan
Perkembangan terakhir saat ini proses pencarian masih berlangsung. Pihak BPBD, Polri TNI, dan Basarnas setempat masih berupaya mencari korban tertimbun.
"Iya ini masih dilakukan pencarian oleh tim gabungan," pungkasnya.
Baca Juga: Kelahiran Balikpapan, Ini 10 Potret Anneth yang Makin Menawan