59 Warga Banjarmasin Terkonfirmasi Reaktif HIV/AIDS

Setiap daerah memiliki kerawanan penyebaran HIV/AIDS

Banjarmasin, IDN Times - Pemkot Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan sebanyak 59 warganya reaktif penyakit HIV/AIDS. Ini merupakan hasil pendataan termutakhir, Januari hingga Juli 2022 lalu.

Penyakit yang disebabkan perilaku seks bebas hingga penggunaan jarum suntik para pengguna narkoba. Virus penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh atau imunitas manusia. 

"Kami menerima laporan ada 59 kasus reaktif virus HIV. Ini mencemaskan tentunya dan setiap kota memang rawan termasuk Banjarmasin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Ramadhan, Senin (19/9/2022).

1. Pemkot Banjarmasin mengambil sampel darah warganya

59 Warga Banjarmasin Terkonfirmasi Reaktif HIV/AIDSKepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Ramadhan. (IDN Times/Hamdani)

Ramadhan mengatakan, pihaknya mengambil sampel sebanyak 7.900 masyarakat Banjarmasin dalam upaya mengatasi persoalan HIV/AIDS. Pasalnya, setiap daerah memang memiliki kerawanan dalam penularan penyakit ini. 

Penularan karena disebabkan perilaku seks bebas dan pengguna narkoba. Mereka ini kemudian bisa menularkan kepada orang-orang terdekatnya, seperti suami, istri, maupun anak kandung dilahirkan. 

"Januari sampai Juli ada 7.900 lebih warga yang kami periksa. Dari ribuan itu ada 59 yang reaktif. Mereka yang reaktif rutin kami lakukan pendampingan pemeriksaan dan pengobatan berlanjut," tuturnya.

Baca Juga: Basarnas Banjarmasin Tutup Pencarian Korban Tenggelam KM Teman Niaga

2. Pengidap HIV/AIDS masih berusia produktif

59 Warga Banjarmasin Terkonfirmasi Reaktif HIV/AIDSilustrasi tes HIV atau skrining HIV (pexels.com/cottonbro)

Data cukup mengejutkan, lanjut Ramadhan, para pengidap virus HIV/AIDS di Banjarmasin mayoritas berusia produktif. Yakni, rentang usia 10 tahun hingga 48 tahun. 

Gender yang terkonfirmasi reaktif itu sebagian besar diderita laki-laki. Adapun jumlahnya 50 orang, sedangkan sisanya 9 orang adalah wanita.

Pemkot Banjarmasin melakukan penelusuran sekaligus pendampingan terhadap pasien HIV/AIDS ini. 

"Karena ada dianggarkan khusus penanganan HIV di Kota Banjarmasin," tuturnya.

Lebih lanjut, Ramadhan terus menyosialisasikan agar tidak merisak para pengidap penyakit HIV/AIDS. Jenis penyakit ini hanya bisa menular lewat hubungan seksual maupun saling mempergunakan jarum suntik terinfeksi virus HIV. 

3. Proses penularan penyakit HIV/AIDS

59 Warga Banjarmasin Terkonfirmasi Reaktif HIV/AIDSilustrasi pita HIV (freepik.com/jcomp)

Ramadhan meminta masyarakat mengantisipasi perilaku berisiko terjangkit penyakit HIV/AIDS. Virus HIV menular lewat cara-cara berikut ini. 

  • Melalui produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang terinfeksi).
  • Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.
  • Melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa alat pengaman.

"Sosialisasi bagaimana cara penularannya, bagaimana cara pencegahannya, sehingga stigma negatif tentang ODHA berkurang," ucapnya.

Baca Juga: Pria Banjarmasin Perkosa Anak Tiri karena Tak Kuat Menahan Nafsu

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya