Asyik, yuk Jajal Sensasi Pemancingan Ikan Laut di Balikpapan

Kampung Nelayan Berdasi wisata pemancingan yang unik

Balikpapan, IDN Times - Potensi wisata yang ditawarkan kota Balikpapan, nyatanya tak ada habisnya. Terkenal dengan sebutan Kota Minyak, masih banyak keindahan lainnya yang disembunyikan oleh kota ini.

Salah satu yang baru-baru ini menarik perhatian adalah Kampung Nelayan Berdasi. Hanya saja, tempat rekreasi pemancingan air laut seluas sekitar dua hektar ini baru muncul di kala pandemik. Sehingga, memang belum banyak orang yang tahu.

Pembangunan tempat rekreasi itu dilakukan sejak 2018, dengan menawarkan keramahan warga sekitar dan pemandangan alam serta konsep memancing ikan laut di kolam pemancingan.

Pengelola kawasan rekreasi Kampung Nelayan Berdasi Murdianto Handoko yang kerap disapa Koko menyebut, ide pembangunan tempat liburan itu berawal dari keinginan merubah kawasan tersebut yang masih jauh tertinggal dari daerah lainnya di Balikpapan.

Sementara penduduknya hidup sederhana, rata-rata mereka berprofesi sebagai nelayan.

"Ya ini kan baru satu setengah tahun ya. Kami mulai pelan-pelan membuat tanggul," ujarnya saat ditemui, Sabtu (31/7/2021).

1. Lokasinya berada di pinggiran Balikpapan

Asyik, yuk Jajal Sensasi Pemancingan Ikan Laut di BalikpapanKampung Nelayan Berdasi wisata kampung tertinggal yang Indah di Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Wibisono)

Perlu waktu sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan, dari arah kota untuk sampai ke lokasi rekreasi itu. Warga yang ingin berkunjung, hanya perlu mengikuti alur jalan menuju Pelabuhan Feri Kariangau. Namun sebelum sampai pelabuhan,  bakal ada plang nama Kampung Nelayan Berdasi di sisi kiri jalan. Lokasinya berdekatan dengan perusahaan Petrosea.

Posisi Kampung Nelayan Berdasi, persis berada di kawasan pemukiman warga Salak Oseng Kariangau, Balikpapan Barat.

"Nanti di depan jalan ada plangnya, itu kelihatan dari jalan raya. Masuk gak terlalu jauh," kata dia.

Meski perjalanannya cukup jauh, namun sepadan dengan hasil dan keindahan yang disuguhkan.

2. Surganya bagi penggemar mancing

Asyik, yuk Jajal Sensasi Pemancingan Ikan Laut di BalikpapanKampung Nelayan Berdasi wisata kampung tertinggal yang Indah di Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Wibisono)

Sementara itu tempat rekreasi yang menyiapkan lahan sekitar dua hektar ini yang dibagi menjadi dua area. Dua hektar lahan itu dikeruk menjadi kolam pemancingan. Satu area dengan kedalaman mencapai dua meter sebagai tempat memancing jenis ikan kakap, kerapu, dan jenis ikan laut lainnya.

Kemudian satu area berukuran sekitar 100  x 100 meter sebagai tempat proses desalinasi ikan air tawar menjadi ikan air asin. Semisal ikan nila.

"Kapolresta Balikpapan (Kombes Pol Turmudi) pernah kemari bersama sekitar 15 anggotanya. Bukan cuma berlibur tapi melihat proses desalinasi itu," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Tinggi, Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi di Balikpapan

3. Gazebo cantik hingga menggunakan dasi saat memancing penunjang swafoto

Asyik, yuk Jajal Sensasi Pemancingan Ikan Laut di BalikpapanKampung Nelayan Berdasi wisata kampung tertinggal yang Indah di Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Wibisono)

Pihaknya juga membuat gazebo yang bisa menampung sekitar 100 orang. Ada juga semacam gazebo apung berkapasitas delapan orang.

Bagi yang suka dengan konsep alam terbuka  tentu tempat rekreasi satu ini bisa jadi penunjang untuk berswafoto.

"Konsepnya memang anti mainstream.  Yakni memancing di tempat pemancingan, namun rasanya seperti memancing di laut," katanya.

Selain itu tak kalah unik para pengunjung yang datang ke sana akan diberikan dasi khas setempat berwarna oranye, menandakan nama sesuai konsep yang diusung.

4. Kerja sama dengan warga untuk hasil tangkapan

Asyik, yuk Jajal Sensasi Pemancingan Ikan Laut di BalikpapanPexels.com/lum3n

Pria yang bekerja di Pertamina Hulu Mahakam (PHM) itu menyebut keberadaan kampung nelayan tentunya disambut baik masyarakat sekitar. Kerja sama dengan warga juga terjalin. Jadi setiap ikan tangkapan warga sehabis melaut, bisa dijual kepada pengelola tempat wisata tersebut, dengan harga yang lumayan.

"Kita hargai Rp40 ribu per kilo. Tapi yang masih hidup untuk kita taruh di kolam pemancingan," katanya.

Sekilas apa yang dilakukan pengelola seperti transaksi beli rugi. Karena berani membeli dengan harga yang cukup tinggi. Sementara biaya yang ditarik untuk setiap pengunjung yang ingin memancing di kolam hanya dipatok Rp10 ribu per orang. Adapun ikan hasil tangkapan pengunjung dihargai Rp30 ribu per kilo.

"Setiap ikan yang kami beli dari nelayan, satu kilo itu bisa dua atau tiga ekor ikan. Kemudian kami lepaskan di kolam. Ikan itu akan bertambah bobotnya setelah hidup di kolam pemancingan," urainya.

Lagi pula, kata dia, memancing ikan laut lebih susah ketimbang memancing di kolam pemancingan pada umumnya yang menyediakan jenis ikan air tawar. Lantaran, kolam pemancingan lazimnya  menggunakan area terbatas dan jumlah ikan yang banyak.

Sehingga kesempatan strike lebih besar. Sementara memancing ikan laut, apa lagi di tempat yang luas, lebih sulit karena harus menyesuaikan teknik, alat pancing dan umpannya.

5. Satu-satunya pemancingan ikan air asin di Kaltim

Asyik, yuk Jajal Sensasi Pemancingan Ikan Laut di BalikpapanSumber Gambar: umpanikanmas.com

Hal itulah yang membedakan Kampung Nelayan Berdasi dengan kolam pemancingan lainnya yang ada di Balikpapan, bahkan di Kalimantan Timur (Kaltim). 

"Kalau gak salah kita satu-satunya punya konsep memancing ikan laut di kolam yang luas," ujarnya sembari tertawa. 

Selain pemancingan, selama ini Kampung Nelayan Berdasi juga mengembangkan budi daya kepiting soka, desalinasi ikan air tawar menjadi ikan air laut, serta menyewakan gazebo untuk kebutuhan gathering atau seminar dengan biaya Rp500 ribu sampai Rp750 ribu dalam sehari. Sayangnya potensi bisnis itu masih terkendala pandemik. Sehingga belum menunjukkan tren ekonomi yang signifikan.

Hanya saja, kata dia, warga sudah merasakan dampak dari adanya tempat wisata tersebut. Selain potensi pariwisata dan bisnis, Koko menyebut keberadaan tempat rekreasi itu juga cocok sebagai tempat edukasi ekologi biodiversitas.

"Ke depan kita kembangkan tempat ini untuk para musisi. Ini juga lagi pengembangan untuk wisata susur sungai. Banyak mangrove dan bekantan juga," tukasnya.

6. Ada bantuan dari Pertamina

Asyik, yuk Jajal Sensasi Pemancingan Ikan Laut di BalikpapanProduk oleh-oleh dari pemancingan jenis ikan laut di Balikpapan. (IDN Times/Wibisono)

Dalam membangun tempat rekreasi itu, Koko tidak sendiri, ia menyebut bergerak bersama salah satu tokoh masyarakat bernama Rustam dan Reynold. Rustam adalah seorang nelayan yang mengembangkan budi daya kepiting. Namun empangnya pernah terimbas tumpahan minyak Pertamina.

Rustam juga dikenal warga sekitar sebagai tokoh yang peduli terhadap perkembangan pemukiman di ujung sisi barat Balikpapan itu.

"Makanya sedikit banyak, pembangunan tempat ini ada campur tangan CSR Pertamina juga," katanya.

Sementara Reynold, kata dia, adalah seorang rekannya yang lebih banyak mengurusi marketing. Ia sendiri menempatkan diri sebagai bagian dari tim kreatif demi pengembangan Kampung Nelayan Berdasi.

"Tapi ya selama pandemik ini memang jumlah kunjungan itu menurun. Apa lagi selama PPKM ini kita tutup dulu," imbuhnya.

Baca Juga: Kemarau Datang, Ribuan Gakin Balikpapan akan Dipasang PDAM Gratis

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya