COVID-19 Membuat Bandara Balikpapan Terhimpit Merosotnya Penumpang

Sempat menargetkan memperoleh 10 juta penumpang

Balikpapan, IDN Times - Bandara Sepinggan Balikpapan makin terhimpit dengan berlarutnya pandemik COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim). Frekuensi jumlah penumpang terus menurun drastis yang berdampak langsung terhadap pendapatan jasa bandara sektor operasional aero dan non aero.

“Tentunya berdampak pada jumlah penumpang,” kata Stageholder Relation Manager Bandara Sepinggan Balikpapan Retnowati, Rabu (7/7/2021).

1. Frekuensi jumlah penumpang penerbangan Bandara Sepinggan Balikpapan

COVID-19 Membuat Bandara Balikpapan Terhimpit Merosotnya PenumpangHumas Bandara SAMS Sepinggan

Retnowati mengatakan, total rata-rata jumlah penumpang bandara selama tiga bulan terakhir mencapai 267.745 jiwa per bulan. Sehingga bisa diperkirakan, dalam setahun Bandara Sepinggan melayani sekitar 3,2 juta penumpang.

Selama bulan Juni jumlah penumpang sempat meningkat signifikan mencapai 319.967 jiwa.

Penurunan jumlah penumpang terdampak langsung oleh lesunya perekonomian global baik di dalam dan luar negeri. Permasalahan makin pelik saat pandemik COVID-19 melanda dunia sejak dua tahun terakhir.

Pemerintah pun akhirnya terpaksa memberlakukan sejumlah kebijakan pembatasan arus transportasi di mana salah satunya diterapkan pada pengguna jasa penerbangan. Pemberlakuan kewajiban tes PCR dan vaksinasi COVID-19 bagi penumpang pesawat.

“Kami selalu mendukung aturan dari pemerintah,” ungkap Retnowati.

Baca Juga: Ratusan Nelayan Balikpapan Dikumpulkan untuk Disuntik Vaksin COVID-19

2. Sempat ditargetkan mampu memperoleh 10 juta penumpang per tahun

COVID-19 Membuat Bandara Balikpapan Terhimpit Merosotnya PenumpangTerminal keberangkatan Bandara Sepinggan Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

PT Angkasa Pura I sempat menargetkan pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara Sepinggan mencapai 10 juta penumpang per tahun. Awal proyek renovasi bandara, mereka menargetkan persentase pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 13 persen dari tahun 2013 hingga tercapai pada 2019 silam.

“Karena penumpang selalu meningkat rata-rata 13 persen per tahun dan pada tahun kemarin sudah terakumulasi hingga 6,6 juta orang. Kami proyeksikan pada 2019 sudah mencapai 10 juta penumpang,” kata Direktur PT Angkasa Pura I di masa itu, Tommy Soetomo, Rabu (6/2/2013).

Saat itu, Bandara Sepinggan memang mengalami pertumbuhan menjanjikan jumlah penumpang. Pertumbuhan ekonomi Kaltim juga masih booming oleh sektor industri minyak gas dan batu bara.

3. Investasi renovasi Bandara Sepinggan yang menembus angka Rp2 triliun

COVID-19 Membuat Bandara Balikpapan Terhimpit Merosotnya PenumpangPembagian masker dan hand sanitizer di Bandara SAMS Sepinggan (Dok.Bandara SAMS Sepinggan)

Sehubungan potensi ini, PT Angkasa Pura I pun akhirnya berani menginvestasikan dana sebesar Rp2 triliun guna merenovasi infrastruktur terminal dan landasan pacu Bandara Sepinggan. Nilai investasi awalnya sebesar Rp1,6 triliun yang kemudian membengkak jadi Rp2 triliun.

Fisik baru bandara ditargetkan untuk melayani pertumbuhan kapasitas 10 juta penumpang per tahunnya. Penambahan luas terminal menjadi 110.000 m2 diharapkan dapat menampung hingga 10 juta penumpang.

Pembangunan ini untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang dalam menggunakan transportasi udara. Saat itu, terminal bandara memang sudah tidak nyaman lagi. 

Kala itu, Tommy menambahkan posisi Balikpapan yang strategis juga menjadi pendukung dalam pengembangan bandara ini, baik untuk tujuan bisnis maupun pariwisata. Melalui pengembangan fasilitas dan layanan bandara, menurutnya akan memberikan multiflyer efek bagi perekonomian Kaltim secara keseluruhan.

4. Bandara Sepinggan Balikpapan langsung ditargetkan menghasilkan penerimaan laba bersih Rp100 miliar per tahun

COVID-19 Membuat Bandara Balikpapan Terhimpit Merosotnya PenumpangIlustrasi bandara (IDN Times/Lia Hutasoit)

Setelah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PT Angkasa Pura I langsung mematok target tinggi penerimaan laba bersih dari sektor jasa aero dan non aero. Manager Umum PT Angkasa Pura Balikpapan di tahun 2015  Wendo Asrul Sani menargetkan penerimaan laba bersih sebesar Rp100 miliar.

“Kami targetkan pendapatan Bandara Sepinggan Rp100 miliar pada 2015 ini,” katanya pada Rabu 15 Juli 2015.

Wendo mengoptimalkan  pengoperasian bandara yang rata rata dipadati 16 ribu penumpang per harinya. Inovasi non aero juga sudah dilakukan di mana salah satunya dengan menggandeng pelbagai toko merek terkenal.

“Bila kredit Rp2 triliun untuk bayar bunga saja Rp200 miliar per tahun belum lagi pinjaman pokok. PT Angkasa Pura harus kreatif membayar hutang kredit selama 20 tahun nanti,” tutur Asrul.

5. Penumpang Bandara Sepinggan terus menurun

COVID-19 Membuat Bandara Balikpapan Terhimpit Merosotnya PenumpangPenumpang di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan (Dok. Angkasa Pura I Balikpapan)

Realisasi targetnya tidak mudah mengingat lesunya kondisi perekonomian Kaltim saat ini. Bandara Sepinggan mengalami penurunan penumpang sebesar 11 persen pada kuartal pertama tahun 2015 ini.

Meski begitu, pemasukan masih berkisar Rp92 miliar pada tahun 2014. Saat itu, total penumpang masih mencapai 8 juta jiwa per tahun. Total penumpang ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 7,6 juta jiwa.

Saat itu, Asrul menyebutkan, renovasi Bandara Sepinggan menelan biaya pinjaman sebesar Rp2,2 triliun. Setiap tahunnya setidaknya dibutuhkan alokasi dana angsuran pinjaman yang totalnya mencapai Rp250 miliar hingga Rp300 miliar.

“Hutang jadi tanggungan korporasi PT Angkasa Pura.  Sehingga korporasi menggunakan bandara andalan seperti Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Sepinggan Balikpapan,” tuturnya.

Penurunan penumpang disebabkan tidak stabilnya kondisi ekonomi di Kaltim. Harga komoditas batu bara dan minyak gas merosot dari pasaran dunia.

Okupasi bangunan empat lantai ini hanya 59 persen dari total area yang dipersiapkan untuk konsep mal airport. Tenan di area bandara satu per satu tutup di saat mereka terus merugi.

Puncaknya di masa pandemik COVID-19 ini di mana jumlah penumpang Bandara Sepinggan hanya berada di kisaran 3,2 juta jiwa per tahun.

Meskipun begitu, Bandara Sepinggan tetap jadi kebanggaan warga Balikpapan dengan masuk peringkat 6 terbaik penilaian Airport Council International (ACI) kategori airport melayani penumpang maksimal 15 juta jiwa.

Bandara ini menargetkan mampu membuat terobosan agar masuk peringkat 3 terbaik dunia.

Baca Juga: Ngebor Air di Balikpapan, Muncul Semburan Lumpur dan Gas 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya