Daya Tampung TPA Sampah di Banjarmasin Tersisa Dua Tahun Lagi

Kondisi daya tampung semakin tertekan 

Banjarmasin, IDN Times - Kemampuan daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA) Basirih di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi tinggal tersisa dua tahun lagi. Area lahan seluas 39 hektare ini dianggap sudah makin tertekan dengan sampah masyarakat di Banjarmasin. 

Peningkatan populasi warga Banjarmasin makin menekan beban sampah bagi kota "Seribu Sungai". 

Pemerintah Kota Banjarmasin pun sudah mencari lahan cadangan guna menggantikan TPA di Jalan Gubernur Soebardjo Kelurahan Basirih Selatan Banjarmasin. 

"Lokasinya tidak jauh dari kawasan TPA Basirih," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin Alive Yoesfah Love, Senin (9/1/2023). 

1. TPA sampah tambahan seluas 4 hektare

Daya Tampung TPA Sampah di Banjarmasin Tersisa Dua Tahun LagiKepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin Alive Yoesfah Love, Senin (9/1/2023). (IDN Times/Hamdani)

Alive mengatakan, TPA sampah tambahan nanti memiliki luas sekitar 4 hektare. Keberadaan lahan baru ini bisa membantu memperpanjang usia daya tampung TPA sampah di Banjarmasin. 

Di sisi lain, Pemkot Banjarmasin terus mencari solusi jangka panjang pengelolaan sampah dari masyarakat. 

"Lahan tambahan ada tidak banyak hanya 4 hektar. Namun itu setidaknya dapat menahan umur TPA sembari mencari solusi lain agar sampah ini bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Selain itu, Pemkot Banjarmasin berencana membangun akses jalan menuju TPA Basirih zona 15 dan 16 di mana tempat ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan daya tampung sampah. 

Estimasinya hingga kurun waktu 5 tahun ke depan. 

"Penambahan lahan ini saya harap, tim anggaran dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin menyetujui usulan itu, baik perluasan maupun pembuatan akses jalan itu semoga disetujui," kata Alive. 

Baca Juga: Tunjangan Guru PPPK Menyumbangkan Silpa APBD Banjarmasin

2. Arti penting keberadaan pemulung bagi TPA di Banjarmasin

Daya Tampung TPA Sampah di Banjarmasin Tersisa Dua Tahun LagiTempat pembuangan akhir (TPA) sampah Basirih di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin (9/1/2023). (IDN Times/Hamdani)

Kepala Bidang Kebersihan DLH Marzuki menambahkan, estimasi kemampuan daya tampung TPA Basirih berdasarkan kuantitas sampah per hari dibandingkan luas lahan tersisa.

Tanpa memasukkan aktivitas pemulung yang mengais sampah TPA Basirih setiap harinya. Menurutnya, keberadaan pemulung mampu memperpanjang usia daya tampung TPA Basirih.

"Kalau tidak ada pemulung mungkin sudah lama TPA tutup," paparnya. 

Hampir semua jenis sampah plastik dapat dimanfaatkan. Tak heran, ton-tonan sampah yang dipilih di TPA ini bernilai jual tinggi. Para pemulung rata-rata berpenghasilan Rp50 hingga 200 ribu per harinya.

Pemulung yang mengais bisa langsung menjualnya kepada pengepul ada di TPA.

"Untung masih ada pemulung, kalau tidak ada mungkin sudah lama penuh," katanya.

3. Masyarakat diminta melakukan pemilahan sampah sendiri

Daya Tampung TPA Sampah di Banjarmasin Tersisa Dua Tahun LagiIlustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kemudian, terkait persampahan rumah tangga. Marzuki berharap masyarakat dapat melakukan pilah sampah dari rumah. Artinya sampah yang benar-benar tidak bisa didaur ulang atau dimanfaatkan yang kemudian dibuang ke TPA.

Dari pilah sampah tersebut tentu membawa dampak positif selain dapat mengurangi sampah namun sisi ekonomis juga mengajarkan warga untuk bisa mencari tambahan sampingan dari sampah.

"Saya harap masyarakat dapat memilah sampah dari rumah. Sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA," tutupnya.

Ia melanjutkan, dari sampah, DLH Banjarmasin terus mencari solusi agar semua jenis sampah bisa dimanfaatkan dengan baik.

Baca Juga: Rasio Dokter Spesialis Tak Sebanding Layanan Kesehatan di Banjarmasin

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya