Nama-nama Raja pada Masa Kesultanan Berau di Kalimantan

Para pemimpin di Berau hingga masa melawan penjajah

Sejarah Kesultanan Berau dibangun pada abad ke-14 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pada awal berdirinya Kesultanan Berau merupakan kerajaan yang memeluk Agama Hindu-Budha.

Ketika abad ke-17, Kesultanan Berau menjadi kerajaan yang memeluk Agama Islam. Berikut ini adalah nama-nama raja sempat memimpin Kesultanan Berau.

1. Raja-Raja Kesultanan Berau

Selama Kesultanan Berau berdiri, berikut ini nama-nama Raja yang telah memimpin yaitu di antaranya:

  1. Raja Aji Surya Natakesuma (Baddit Dipatung) telah memimpin pada tahun 1377 hingga tahun 1401. 
  2. Raja Aji Nikullan telah memimpin pada tahun 1401 hingga tahun 1426. 
  3. Raja Aji Nikutak telah memimpin pada tahun 1426 hingga tahun 1451. 
  4. Raja Aji Nigindang telah memimpin pada tahun 1451 hingga tahun 1470. 
  5. Raja Aji Panjang Ruma telah memimpin pada tahun 1470 hingga tahun 1495. 
  6. Raja Aji Tumanggung Barani telah memimpin pada tahun 1495 hingga tahun 1524.
  7. Raja Aji Sura Raja telah memimpin pada tahun 1524 hingga tahun 1550.
  8. Raja Aji Surga Balindung telah memimpin pada tahun 1550 hingga tahun 1576. 
  9. Raja Aji Dilayas telah memimpin pada tahun 1576 hingga tahun 1600.
  10. Raja Aji Pangeran Tua  telah memimpin pada tahun 1600 hingga tahun 1624. 
  11. Raja Aji Pangeran Dipati telah memimpin pada tahun 1624 hingga tahun 1650.
  12. Raja Aji Kuning I (Aji Kuning Berau) telah memimpin pada tahun 1650 hingga tahun 1676.
  13. Sultan Muhammad Hasanuddin telah memimpin pada tahun 1676 hingga tahun 1700. 
  14. Sultan Zainal Abidin I (Sultan Zainal Abidin Kesultanan Berau) telah memimpin pada tahun 1700 hingga tahun 1740. 
  15. Sultan Muhammad Badaruddin telah memimpin pada tahun 1740 hingga tahun 1760. 
  16. Sultan Maulana Muhammad Salehuddin (Sultan Salehuddin Berau) telah memimpin pada tahun 1760 hingga tahun 1777. 
  17. Sultan Amiril Mu'minin telah memimpin pada tahun 1777 hingga tahun 1800. 
  18. Sultan Zainal Abidin II telah memimpin pada tahun 1800 hingga tahun 1810. 

2. Raja Aji Surya Natakesuma

Raja Aji Surya Natakesuma diketahui merupakan raja pertama yang memerintah Kerajaan Berau. Sebelum mendapatkan gelar kerajaan, Raja Aji Surya Natakesuma bernama Baddit Dipattung. Sedangkan istrinya bernama Baddit Kurindan dan diberi gelar Aji Permaisuri. 

Raja Aji Surya Natakesuma terkenal sebagai raja yang arif dan adil. Hal ini terlihat dari pencapaian kesejahteraan rakyatnya. Selain itu, Raja Aji Surya Natakesuma ini disegani oleh orang banyak termasuk oleh musuhnya.

Baca Juga: Peninggalan Sejarah Kesultanan Sambaliung di Berau

3. Sultan Muhammad Hasanuddin

Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Hasanuddin diketahui telah diresmikannya Agama Islam sebagai agama di Berau. Dengan demikian, semenjak itu Kerajaan Berau diubah menjadi Kesultanan Berau.

4. Sultan Zainal Abidin II

Sultan Zainal Abidin II adalah Sultan terakhir dari Kesultanan Berau. Setelah Sultan Zainal Abidin II wafat, terjadilah perebutan kekuasaan yang terjadi di internal kerajaan. Hal yang mendasarinya yaitu keinginan untuk menguasai kerajaan oleh beberapa putra mahkota.

5. Puncak Kejayaan Kesultanan Berau

Kesultanan Berau ini mencapai puncak kejayaan yaitu pada masa pemerintahan Raja Aji Surya Natakesuma. Dengan adanya keberhasilan dalam menyatukan daerah pemukiman masyarakat Berau. Daerah pemukiman tersebut bernama Banua. Adapun Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Merancang, Banua Rantau Sewakung dan Banua Rantau Buyut.

Masa kejayaan dan keemasan juga dapat dilihat dari kepemimpinan Sultan Muhammad Hasanuddin. Terbukti dengan adanya pengusiran oleh Sultan Muhammad Hasanuddin terhadap pihak Belanda yang ingin menguasai seluruh sektor perdagangan yang ada di daerah Kutai dan Berau.

6. Runtuhnya Kesultanan Berau

Dengan adanya kenyataan yang terjadi pada pihak keluarga internal Kesultanan Berau, ketika Sultan Zainal Abidin II meninggal dunia, menjadikannya sebagai celah oleh pihak Belanda dalam menguasai Kesultanan Berau.

Pada akhirnya Kesultanan Berau ini terpecah menjadi dua, yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur. Itulah nama-nama raja pada masa Kesultanan Berau yang ada di Pulau Kalimantan.

Baca Juga: Peninggalan Sejarah Kesultanan Gunung Tabur di Berau

Topik:

  • Sri Wibisono
  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya