Kaltim Anggap Pandemik Masih Terjadi hingga Terapkan Prokes

Ikut instruksi Presiden Joko Widodo

Samarinda, IDN Times - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi Perkembangan Penanganan COVID-19 bersama Presiden RI Joko Widodo. Isran mengatakan, sepakat dengan Presiden Joko Widodo bahwa pandemik masih terjadi.

Meski, Kaltim di kabupaten dan kota sudah tidak lagi zona merah. Karena itu, masyarakat tetap waspada dan mentaati protokol kesehatan.

"Prinsipnya kita ikut Bapak Presiden saja. Sepakat dengan Bapak Presiden. Pandemik masih terjadi dan tetap waspada," ucap Isran dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Selasa (26/10/2021). 

1. Pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan

Kaltim Anggap Pandemik Masih Terjadi hingga Terapkan ProkesVaksinasi virus COVID-19 di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). (IDN Times/Hilmansyah)

Termasuk pembelajaran tatap muka (PTM), sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota juga harus memperhatikan kondisi perkembangan penanganan COVID-19 di masing-masing daerah.

"Makanya, kami, khusus SLTA sederajat atau SMA sederajat belum bisa tatap muka. Kecuali target vaksinasi tercapai. Semoga target bisa bisa dan vaksinasi diikuti masyarakat, khususnya vaksinasi bagi para pelajar," jelasnya.

Hadir secara daring Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud.

Baca Juga: Pemprov Kaltim akan Beri Santunan Ahli Waris Almarhum Pasien COVID-19

2. Warga diminta waspada

Kaltim Anggap Pandemik Masih Terjadi hingga Terapkan ProkesPembuangan limbah medis di Rumah Umum Daerah (RSUD) Beriman Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya penularan COVID-19. Meskipun saat ini terus terjadi penurunan kasus penularan, namun penularan juga masih terjadi.

“Sudah sejak September penularan COVID-19 di Kaltim terus terjadi penurunan, tidak pernah di atas 100 kasus. Ini patut kita syukuri, tetapi saya minta masyarakat jangan lengah dan tetap waspada, karena dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat, maka penularan kasus dapat ditekan,” ujarnya.

Diketahui, berdasarkan rilis Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, perkembangan terakhir penularan COVID-19 di Kaltim. Terjadi penambahan pasien terkonfirmasi 13 kasus, total kumulatif menjadi 157.927 kasus. Pasien sembuh bertambah 46 kasus, total menjadi 152.170 kasus. Pasien meninggal dunia 2 kasus, total 5.445 kasus. Pasien masih dirawat turun 35 kasus, sehingga kasus aktif 212 kasus.

3. Perilaku hidup sehat di masa pandemik

Kaltim Anggap Pandemik Masih Terjadi hingga Terapkan ProkesPelaksanaan serbuan vaksinasi COVID-19 oleh TNI AU di Kabupaten Berau Kalimantan Timur (Kaltim). Foto istimewa

Hadi Mulyadi mengimbau masyarakat agar terus melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-hari, menjaga kesehatan tubuh dan selalu meningkatkan imun.

“Kita harus rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang BSA (bersih, sehat dan aman), jangan begadang, biar imun tubuh kita tetap terjaga. Jangan lupa menggunakan masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilitas. Jangan lupa berdoa agar kita semua terhindar dari bahaya penularan virus corona ini,” pesannya.

4. Perkembangan pandemik di Kaltim

Kaltim Anggap Pandemik Masih Terjadi hingga Terapkan ProkesPelaksanaan serbuan vaksinasi COVID-19 oleh TNI AU di Kabupaten Berau Kalimantan Timur (Kaltim). Foto istimewa

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kaltim melaporkan zona merah penularan dan penyebaran virus tersisa satu wilayah di Benua Etam. Balikpapan menjadi satu-satunya kota di Kaltim yang menyandang status zona merah episentrum penyebaran virus COVID-19. 

Pandemik COVID-19 tertinggi masih terjadi di DKI Jakarta dengan laporan sebanyak 1.065 kasus atau turun 48,5 persen dibanding dua hari sebelumnya sebanyak 2.068 kasus. 

Sedangkan Provinsi Kaltim berada di urutan kelima jumlah pasien masih dalam perawatan sebanyak 239 kasus atau turun 58 persen dibanding sebelumnya 568 kasus.

Baca Juga: Penjualan Online dan Offline, Sociolla Store Hadir di Samarinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya